COVID-19 Varian Delta Picu Sejumlah Negara Lockdown Lagi

Kemunculannya COVID-19 varian Delta di sejumlah negara bahkan memicu lockdown diterapkan kembali.

oleh Liputan6.com diperbarui 28 Jun 2021, 10:07 WIB
Sebuah trem melintas di sebuah jalan di Sydney, Australia, Sabtu (26/6/2021). Pihak berwenang melakukan lockdown beberapa area pusat kota terbesar di Australia untuk menantisipasi penyebaran virus corona COVID-19 varian Delta yang sangat menular. (Saeed KHAN/AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Kini muncul mutasi terbaru dari Virus Corona COVID-19 yang dikenal sebagai varian Delta. Kemunculannya di sejumlah negara bahkan memicu lockdown diterapkan kembali.

Sebut saja Australia, Selandia Baru dan Bangladesh yang akhirnya melakukan semacam karantina wilayah atau lockdown, demikian pula beberapa bagian Portugal. Bahkan Israel, di mana lebih dari separuh populasinya telah divaksin, juga memberlakukan lagi mandat masker di tempat-tempat umum dalam ruangan.

"Varian yang pertama kali muncul di India itu telah diidentifikasi di sedikitnya 85 negara dan "merupakan varian paling mudah menular sejauh ini ... dan menyebar dengan cepat dalam populasi yang belum divaksin," kata Direktur Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus pada Jumat 25 Juni 2021 mengutip VOA Indonesia, Senin (28/6/2021), 

Akibat meningkatnya infeksi COVID-19 varian Delta di Sydney, kota terbesar di Australia, pada Sabtu 26 Juni memulai lockdown dua pekan.

Varian itu juga menyebabkan lockdown pertama di Sydney sejak Desember. Perintah tinggal di rumah juga akan diberlakukan di wilayah lain di New South Wales, negara bagian paling padat di Australia.

Karena wabah di Australia itu, Selandia Baru menangguhkan perjalanan bebas karantina antara kedua negara itu selama tiga hari.

Sementara itu pada Senin 28 Juni, Bangladesh akan memberlakukan lockdown nasional selama seminggu. Masyarakat hanya diperbolehkan meninggalkan rumah untuk alasan medis.


Kemenkes: Varian Delta Bisa Menular Dalam Waktu 5 Detik Tanpa Masker

Kemeterian Kesehatan memutuskan menjadikan tiga rumah sakit pemerintah pusat di DKI Jakarta fokus untuk merawat pasien Covid-19. (Foto: Unsplash.com/Martin Sanchez)

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi membenarkan varian COVID-19 Delta atau B16172 asal India bisa menular dalam hitungan detik. Berdasarkan informasi dari Australia, varian tersebut bisa bertransmisi dalam waktu 5 hingga 15 detik.

"Kalau dari informasi di Australia itu 5-15 detik tanpa masker bisa tertular," katanya kepada merdeka.com, Sabtu (26/6/2021).

Nadia menyebut, tingkat penularan COVID-19 varian Delta enam kali lebih tinggi dari varian Alfa atau B117 asal Inggris. Varian Alfa membutuhkan waktu sekitar 15 hingga 20 menit untuk melakukan transmisi.

"Artinya, kecepatan penularan Delta memang enam kali lebih tinggi dari Alfa yang sebelumnya jauh cepat menular," ujarnya.

Nadia mencatat, kasus varian Delta di Indonesia sudah mencapai 254, per 22 Juni 2021. Naik signifikan dari data 20 Juni 2021, yang tercatat masih 160 kasus.

254 Kasus varian Delta sudah tersebar di sembilan provinsi. Sembilan provinsi tersebut adalah DKI Jakarta dengan 96 kasus varian Delta, Jawa Tengah 80, Jawa Barat 48, Jawa Timur 18, Sumatera Selatan 3 dan Kalimantan Tengah 3. Kemudian Kalimantan Timur 3, Banten 2 dan Kalimantan Selatan 1.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya