IHSG Tinggalkan Level 6.000, Investor Asing Jual Saham BBCA hingga PGAS

Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) merosot 0,83 persen ke posisi 5.972 pada penutupan sesi pertama.

oleh Agustina Melani diperbarui 28 Jun 2021, 12:45 WIB
Pejalan kaki duduk di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di kawasan Jakarta, Senin (13/1/2020). IHSG sore ini ditutup di zona hijau pada level 6.296 naik 21,62 poin atau 0,34 persen. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) betah di zona merah hingga penutupan sesi pertama perdagangan saham. Investor asing jual saham di seluruh pasar.

Pada penutupan perdagangan saham, Senin (28/6/2021), IHSG merosot 0,83 persen ke posisi 5.972. Indeks saham LQ45 turun 1,23 persen ke posisi 843,36. Sebagian besar indeks saham acuan tertekan.

Sebanyak 335 saham melemah sehingga menekan IHSG. 154 saham menguat dan 128 saham diam di tempat. Pada sesi pertama, IHSG berada di posisi tertinggi 6.030,89 dan terendah 5.966,57.

Total frekuensi perdagangan 788.567 kali dengan volume perdagangan 10 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 6,3 triliun. Investor asing lepas saham Rp 259,57 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 14.484.

Sebagian besar sektor saham tertekan. Sektor saham IDXHealth naik 2,05 persen, IDXNoncylical menguat 0,06 persen. Sektor saham IDXIndustry melemah 1,69 persen, IDXBasic susut 1,67 persen dan IDXProperty melemah 1,25 persen.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini


Top Gainers dan Losers

Layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Rabu (4/3/2020). IHSG kembali ditutup Melesat ke 5.650, IHSG menutup perdagangan menguat signifikan dalam dua hari ini setelah diterpa badai corona di hari pertama pengumuman positifnya wabah corona di Indonesia. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Saham-saham yang masuk top losers antara lain:

-Saham CLAY naik 25 persen

-Saham FMII naik 24,41 persen

-Saham GLVA naik 19,21 persen

-Saham JMAS naik 17,92 persen

-Saham MSIN naik 15,24 persen

Saham-saham yang masuk top losers antara lain:

-Saham CMNP melemah 6,98 persen

-Saham NOBU melemah 6,87 persen

-Saham TIRA melemah 6,87 persen

-Saham BBHI melemah 6,85 persen

-Saham JAST melemah 6,85 persen


Aksi Investor Asing

Suasana di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (2/11/2015). Pelemahan indeks BEI ini seiring dengan melemahnya laju bursa saham di kawasan Asia serta laporan kinerja emiten triwulan III yang melambat. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Saham-saham yang dibeli investor asing antara lain:

-Saham BMRI senilai Rp 52,1 miliar

-Saham BBNI senilai Rp 22 miliar

-Saham UNVR senilai Rp 16,8 miliar

-Saham AMRT senilai Rp 14,5 miliar

-Saham HMSP senilai Rp 11,9 miliar

Saham-saham yang dilepas investor asing antara lain:

-Saham BBCA senilai Rp 80,6 miliar

-Saham ASII senilai Rp 32,5 miliar

-Saham BBRI senilai Rp 24,7 miliar

-Saham BFIN senilai Rp 20 miliar

-Saham PGAS senilai Rp 18,2 miliar


Bursa Saham Asia

Orang-orang berjalan melewati layar monitor yang menunjukkan indeks bursa saham Nikkei 225 Jepang dan lainnya di sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo, Senin (10/2/2020). Pasar saham Asia turun pada Senin setelah China melaporkan kenaikan dalam kasus wabah virus corona. (AP Photo/Eugene Hoshiko)

Bursa saham Asia sebagian besar tertekan. Indeks saham Hang Seng naik 0,10 persen, indeks saham Singapura menguat 0,27 persen dan indeks saham Taiwan menguat 0,33 persen.

Indeks saham Korea Selatan Kospi melemah 0,16 persen, indeks saham Jepang Nikkei turun 0,15 persen, indeks saham Thailand susut 0,26 persen, dan indeks saham Shanghai tergelincir 0,10 persen.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya