12,6 Persen Anak Positif COVID-19, IDAI Imbau Hindari Keluar Rumah

Sebanyak 12,6 persen anak positif COVID-19, IDAI mengimbau hindari membawa anak keluar rumah.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 28 Jun 2021, 19:00 WIB
Pasien Covid-19 menggendong seorang anak melintas di halaman Graha Wisata Ragunan, Jakarta, Selasa (15/6/2021). Pemprov DKI memfungsikan kembali Graha Wisata Ragunan sebagai tempat isolasi warga terpapar COVID-19 kategori OTG sejak pekan lalu dan saat ini merawat 117 pasien (merdeka.com/Arie Basuki)

Liputan6.com, Jakarta Sebanyak 12,6 persen anak terkonfirmasi positif COVID-19, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mengimbau agar orangtua menghindari membawa anak keluar rumah, kecuali dalam keadaan mendesak. Apalagi angka COVID-19 di Indonesia sedang naik.

Penyebaran varian virus Corona Delta juga tengah mengintai anak-anak. Kementerian Kesehatan menyebut, ada kecenderungan varian Delta menular kepada anak-anak, terutama usia di bawah 18 tahun.

"Data dari seluruh Indonesia saat ini menunjukkan, peningkatan proporsi konfirmasi positif COVID-19 pada anak mencapai 12,6 persen," terang Ketua Umum IDAI Aman B. Pulungan saat konferensi pers pada Minggu, 27 Juni 2021.

Dari segi data kematian akibat COVID-19 pada anak, Aman memaparkan, 3 sampai 5 persen di antaranya meninggal dunia dan separuhnya adalah balita.

"Kami mengimbau segala kegiatan yang melibatkan anak usia nol sampai 18 tahun diselenggarakan secara daring, hindari membawa anak keluar rumah, kecuali dalam keadaan mendesak," kata Aman.

"Anak juga harus mematuhi protokol kesehatan serta lengkapi imunisasi rutin. Kemudian berikan nutrisi utama bagi anak. Penuhi hak hidup anak."

 

 

** #IngatPesanIbu 

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

#sudahdivaksintetap3m #vaksinmelindungikitasemua

Simak Video Menarik Berikut Ini:


Proporsi Anak Terinfeksi COVID-19

Warkuatno (41) bersama anak sulungnya, Bunga (9) berjalan kaki di pinggir Jalan Raya Fatmawati, Jakarta, Rabu (6/1/2021). Mantan sopir Metromini 75 ini menjadi badut keliling sejak bulan Maret lalu, tak lama setelah kasus corona COVID-19 terdeteksi di Indonesia. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Berdasarkan Update Data Nasional dan Analisis Kasus COVID-19 pada Anak-anak per 24 Juni 2020 yang dihimpun Satuan Tugas Penanganan COVID-19, proporsi terpapar COVID-19 pada kelompok usia anak cukup besar.

Dari total kasus Covid-19 di Indonesia, sebanyak 12,6 persen (250.000) berasal dari kelompok usia anak. Proporsi terbesar berada pada kelompok usia 7-12 tahun (28,02 persen), diikuti oleh kelompok usia 16-18 tahun (25,23 persen), dan 13-15 tahun (19,92 persen). 

Jika dilihat persentase angka kematian anak akibat COVID-19, kelompok usia nol sampai 2 tahun (0,81 persen), diikuti oleh kelompok usia 16-18 tahun (0,22 persen), dan 3-6 tahun (0,19 persen).


Perhatikan Kondisi Anak

Seorang pria menggendong anak saat menunggu untuk berkonsultasi dengan dokter di fasilitas skrining COVID-19 di Jammu, India, Jumat (17/7/2020). India melewati 1 juta kasus virus corona COVID-19 atau tertinggi ketiga di dunia setelah Amerika Serikat dan Brasil. (AP Photo/Channi Anand)

Aman B. Pulungan juga menekankan, para orangtua memerhatikan kondisi anak, terutama anak yang punya komorbid. Bila anak yang punya komorbid terinfeksi COVID-19, lekas konsultasikan kepada dokter.

"Buat anak yang terinfeksi COVID-19 dengan kondisi tidak bergejala atau punya komorbid, segera berkonsultasi khusus agar mereka tidak jatuh dalam kondisi berat," jelasnya.

"Anak yang tidak bergejala ini dapat berkontribusi menjadi sumber penularan. Ini risiko penularan virus Corona bagi anggota keluarga."


Infografis Waspada 5 Gejala Covid-19 pada Anak

Infografis Waspada 5 Gejala Covid-19 pada Anak. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya