Borong Saham Nusantara Resources, Indika Energy Rogoh Rp 645,99 Miliar

PT Indika Energy Tbk telah teken suatu scheme implementation deed dengan Nusantara Resources Limited (NUS) pada 27 Juni 2021.

oleh Agustina Melani diperbarui 28 Jun 2021, 13:24 WIB
Direktur Utama Indika Energy Arsjad Rasyid. (Bawono/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - PT Indika Energy Tbk (INDY) menambah kepemilikan saham di Nusantara Resources Limited (NUS) dengan merogoh dana sekitar 58,81 juta dolar Australia atau sekitar Rp 645,99 miliar (asumsi kurs dolar Australia 10.983 per rupiah).

PT Indika Energy Tbk telah teken suatu scheme implementation deed dengan Nusantara Resources Limited (NUS) pada 27 Juni 2021.

Penandatangan ini menyusul rencana perseroan untuk mengambilalih seluruh modal yang telah disetor dan ditempatkan di NUS (selain dari saham yang telah dimiliki oleh perseroan sebelumnya) oleh PT Indika Energy Tbk melalui mekanisme scheme of arrangement yang diatur dalam Australian Corporation Act 2021.

“Perseroan akan membayar AUS 0,35 per saham untuk 168.041.107 saham yang belum dimiliki perseroan (termasuk saham-saham yang akan diterbitkan pada saat pelaksanaan hak,” tulis Sekretaris Perusahaan PT Indika Energy Tbk, Adi Pramono dalam keterbukaan informasi BEI.

Transaksi itu diperkirakan mencapai 58,81 juta dolar Australia atau sekitar Rp 645,99 miliar. Rencana transaksi ini tuntuk pada pemenuhan syarat antara lain persetujuan pemegang saham NUS pada rapat umum pemegang saham (RUPS) yang diselenggarakan pada September 2021. Selain itu, persetujuan pengadilan di Australia, dan pemenuhan kondisi-kondisi lainnya dalam dokumen-dokumen sehubungan dengan rencana transaksi.

"Transaksi ini merupakan langkah strategis perseroan untuk menambah kepemilikan di NUS sebagai salah satu strategi diversifikasi perseroan,” tulis Adi.

Nusantara Resources Limited (Nusantara Resources) melakukan eksplorasi di di proyek Awak Mas, Sulawesi Selatan. Mengutip berbagai sumber, pemegang saham Nusantara Resources antara lain PT Indika Energy Tbk sekitar 23 persen, Lion Selection Group 22 persen, Australian Super 14 persen, dan sisanya dimiliki PT Masmindo Dwi Area.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini


Gerak Saham INDY

Pejalan kaki duduk di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di kawasan Jakarta, Senin (13/1/2020). IHSG sore ini ditutup di zona hijau pada level 6.296 naik 21,62 poin atau 0,34 persen. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Pada penutupan perdagangan saham sesi pertama, Senin, 28 Juni 2021, saham INDY merosot 1,12 persen ke posisi Rp 1.320 per saham. Saham INDY dibuka stagnan di posisi Rp 1.355 per saham. Saham INDY berada di posisi tertinggi Rp 1.370 dan terendah Rp 1.310 per saham. Total frekuensi perdagangan 1.885 kali dengan nilai transaksi Rp 8,9 miliar. Volume perdagagnan 66.556.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya