Liputan6.com, Surabaya - Sekda Provinsi Jatim Heru Tjahjono mengimbau warga kembali menghidupkan Kampung Tangguh seiring lonjakan kasus Covid-19 di sejumlah wilayah di Jatim.
"Beberapa kali kami diskusi tentunya juga arahan ibu gubernur dengan para dokter. Pak Joni (Ketua Satgas Kuratif Jatim) juga menyampaikan bahwa kecepatan virus ini delapan kali lebih cepat, oleh karena itu kita harus melakukan langkah lebih cerdas," kata Heru, Senin (28/6/2021), dikutip dari TimesIndonesia.
Advertisement
Heru menjelaskan, daya tembus virus Covid-19 varian baru ini memang sangat kuat. Menurut dokter, kecepatan penularannya delapan kali dari yang varian biasa. Artinya, melakukan tindakan isolasi mandiri tidak bisa disamakan dengan pada saat melakukan isolasi mandiri ketika pertama pandemi dulu.
"Sekarang sudah nggak bisa, makanya banyak pasien keluarga yang sebetulnya harus dipisahkan. Kalau rumahnya dua lantai mungkin bolehlah, memang prinsipnya menurut pak dokter, positif dan negatif harus dipisahkan," ucapnya.
Dia mengimbau agar warga yang positif Covid-19 tidak segera langsung ke rumah sakit kecuali kondisi parah. Karena tenaga medis saat ini telah kewalahan.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Penebalan PPKM Mikro
Forkopimda Jatim menjadwalkan kunjungan ke beberapa daerah untuk koordinasi tentang penebalan PPKM Mikro.
"Artinya kembali lagi ke dulu Kampung Tangguh. Setiap RT atau RW harus mempunyai fasilitas umum yang dipergunakan untuk karantina atau isolasi mandiri," ucap Heru.
Skema karantina mandiri sama seperti pelaksanaan Kampung Tangguh sebelumnya. Jika ada salah satu warga terkonfirmasi positif Covid-19 OTG (Orang Tanpa Gejala) di lingkungan perumahan padat penduduk, bisa segera dikirim ke Balai RT, Balai RW, Balai Desa atau fasilitas umum yang tidak dipergunakan untuk melakukan isolasi mandiri.
Advertisement