Liputan6.com, Jakarta - Rumor keretakan hubungan kakak beradik, Pangeran William dan Pangeran Harry, telah terdengar secara berkala sejak anak bungsu Pangeran Charles itu memutuskan mundur dari Kerajaan Inggris, awal tahun lalu. Bersama istrinya, Meghan Markle, dan dua anak mereka, Harry sekarang tinggal di Santa Barbara, California, Amerika Serikat.
Terkait isu kerenggangan hubungan ini, sejarawan Kerajaan Inggris, Robert Lacey, angkat bicara, menurut laporan Hello, Senin (28/6/2021). Keretakan ini disebutnya tidak terjadi saat Duke dan Duchess of Sussex memutuskan mundur, namun beberapa bulan setelah Harry dan Meghan menikah pada 2018.
Dalam bukunya Battle of Brothers, Lacey, mengatakan, William dan Harry sempat bertengkar karena Meghan membentak staf rumah tangga kerajaan. Namun, klaim tersebut selalu dibantah Meghan.
Baca Juga
Advertisement
William dikatakan sebagai orang yang mulai menentang keluarga Cambridge dan Sussex tinggal satu atap, dalam kasus ini Istana Kensington. Ia disebut "takut" dengan apa yang ia dengar. "William mengusir Harry," kata seorang teman pada Lacey.
Terkait reuni keduanya di pembukaan Patung Diana, Kamis, 1 Juli 2021, Lacey mengatakan "itu akan menciptakan kemajuan besar." "Mereka datang bersama dari belahan dunia yang berlawanan dengan tujuan menghormati ibu mereka dan apa lagi yang bisa mereka lakukan untuk menghormatinya daripada setidaknya mulai kembali bergerak bersama," imbuhnya.
"Saya tidak percaya bahwa salah satu dari mereka ingin kesempatan ini memecah belah mereka. Jika telah bersusah payah membangun monumen untuk Diana dan apa yang ia perjuangkan, pasti inilah saatnya bagi mereka untuk menyelaraskan posisi mereka sendiri dengan apa yang ia (Putri Diana) inginkan," tutur Lacey.
"Jika untuk saat itu mereka bersatu memberi penghormatan pada Putri Diana, mengapa tidak, di saat-saat lain? Lagi pula, lebih baik mengosongkan kesempatan penting jika mereka hanya bertemu demi patung, dan melanjutkan peperangan," sambungnya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Prediksi Jalan Damai
Lacey mengatakan, satu hal yang jelas kurang dalam situasi ini adalah figur ibu untuk menyatukan Pangeran Harry dan Pangeran William. "Teman-teman Diana mengatakan pada saya, dan saya pikir mereka benar, bahwa jika Diana masih hidup, situasinya tidak akan seperti ini. Jadi saat itu, pada 1 Juli, mungkin ia akan seperti kembali," kata Lacey.
Harry dan Meghan pindah ke Amerika Serikat setelah mundur dari tugas kerajaan tahun lalu. Pasangan itu berbicara tentang keputusan mereka dan menyatakan klaim rasisme, serta pengabaian keluarga kerajaan selama wawancara dengan Oprah Winfrey Maret lalu.
"Saya mendengar bahwa Harry telah mengatakan pada teman-temannya bahwa ia ingin berdamai, tapi saya pikir untuk William bergerak ke arah yang sama, ia butuh jaminan bahwa tidak akan ada wawancara yang lebih terbuka," kata Lacey. "Kepercayaan harus dipulihkan karena Anda tidak dapat merundingkan rekonsiliasi yang serius, kecuali dapat mendiskusikan berbagai hal secara pribadi."
Advertisement
Hubungan dengan Ratu Elizabeth II
Sejarawan kerajaan berpikir, Platinum Jubilee Ratu Elizabeth II Juni tahun depan bisa menandakan titik balik lain untuk hubungan Pangeran Harry dan Pangeran William. Lacey memprediksi bahwa pasangan Sussex dan anak-anak mereka, Archie dan Lilibet, akan bergabung dengan bangsawan lain di balkon Istana Buckingham.
"Saya pikir anak-anak adalah jalan utama menuju rekonsiliasi," katanya. "Fakta bahwa Harry dan neneknya dapat berbicara satu sama lain secara langsung selama setahun terakhir telah menyelamatkan situasi."
"Ratu selalu menyatakan simpati dan pengertian pribadi, saya yakin ia menginginkan Harry di balkon. Ia tidak akan menganggap keluarga itu lengkap tanpanya," imbuh Lacey. Keyakinan ini didukung kabar bahwa Ratu berkendara ke Frogmore Cottage, tempat Harry tinggal di Inggris, setelah Duke of Sussex pulang akhir pekan kemarin.
Infografis Geger Wawancara Meghan Markle dan Pangeran Harry
Advertisement