Liputan6.com, Bandung - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menegaskan tak ada wacana memberlakukan lockdown atau pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di wilayah Jabar, meski kasus Covid-19 meningkat. Hal itu dia sampaikan saat meninjau persiapan hotel di Kota Bandung sebagai ruang pemulihan Covid-19, Senin (28/6).
Menurut pria yang akrab disapa Emil ini, PSBB tak akan efektif jika daerah lain tak menerapkan kebijakan serupa untuk menekan mobilitas masyarakat.
Baca Juga
Advertisement
"Kita (Jawa Barat) tidak ada wacana lockdown atau PSBB karena kewenangan itu ada di pemerintah pusat. Mengingat kalau hanya dilakukan di satu wilayah tapi wilayah lainnya tidak melakukan itu sama saja tidak efektif," kata dia.
Emil mengatakan, Pemprov Jabar tetap mengikuti kebijakan pemerintah pusat yang mempertahankan penerapan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) mikro yang mulai berlaku sejak 22 Juni 2021 lalu.
"Jadi, kita ikuti arahan pemerintah fokus pada PPKM Mikro. Kalaupun mau ada lockdown itu lockdown-nya per RT atau per desa, jadi tidak berbasis kota/kabupaten," ujar mantan Wali Kota Bandung itu.
Simak Video Pilihan di Bawah Ini
Covid-19 di Jabar
Sementara itu, Emil memperkirakan varian baru virus corona varian delta (B.1617.2) sudah menyebar ke berbagai daerah. Adapun varian baru ini disebut lebih cepat menularkan dibanding varian awal Covid-19.
Oleh sebab itu, dia meminta agar masyarakat tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan dengan menggunakan masker ketika keluar rumah, menjaga jarak, dan mencuci tangan.
"Kami menduga virus ini dengan varian baru sudah hadir di berbagai tempat karena tingkat keburukannya itu cukup cepat dibanding sebelumnya. Oleh karena itu saya titip prokes terus, karena enggak solusi lagi kecuali prokes untuk orang sehat," kata Emil.
Berdasarkan data dari Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19 Jawa Barat (Pikobar) per Senin (28/6/2021) pukul 15.30, jumlah kasus terkonfirmasi di Jabar mencapai 368.303 kasus. Sebanyak 43.436 di antaranya masih dalam perawatan.
Kemudian, pasien sembuh dari Covid-19 mencapai 319.790. Sementara pasien meninggal dunia mencapai 5.077 kasus.
Advertisement