Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Krearif (Menparekraf), Sandiaga Uno, masih terus menyiapkan program wisata berbasis vaksinasi Covid-19 di Bali. Wisata vaksin diharapkan bisa memicu gairah industri pariwisata di Pulau Dewata.
"Itu jadi pemicu program vaksinasi di Bali. Karena saya dapat WA banyak sekali dari teman-teman yang tertarik, dan pantauan big data menunjukkan antusiasme masyarakat dapat vaksin sekaligus berlibur. Ini akhirnya jadi misi kita, kenapa harus jauh-jauh liburan ke luar negeri, kenapa enggak ke Bali saja?" terang Sandiaga Uno dalam Virtual Weekly Press Briefing, Senin (28/6/2021).
Baca Juga
Advertisement
"Saat ini kita bisa tawarkan destinasi wisata berkualitas dan sediakan vaksin. Konsep wisata vaksin di Bali ini bukan hanya untuk membangkitkan pariwisata, tapi juga membantu percepatan pelaksanaan vaksinasi nasional, terutama bagi wilayah yang vaksinasinya rendah akibat keterbatasan sumber daya. Ini merupakan permintaan langsung dari Presiden Joko Widodo untuk dilakukan segera." lanjutnya.
Sejauh ini, sambungya, Bali merupakan salah satu provinsi dengan pelaksanaan vaksinasi tercepat di Indonesia. Hal tersebut dinilai sebagai indikator kuat untuk menyukseskan program wisata berbasis vaksinasi di Pulau Dewata.
Selain itu, wisata vaksin merupakan pemberi nilai tambah bagi daya tarik yang dimiliki Bali, serta pemberi nilai tambah ekonomi karena wisatawan memiliki Length of Stay (LOS) yang cukup panjang (minimal 15 hari). Gagasan ini diharapkan mampu meningkatkan kembali perekonomian Bali dan membuka lapangan kerja.
Segmentasi pasar wisata vaksin di Bali adalah wisatawan nusantara (wisnus), yaitu mereka yang berdomisili di provinsi lain dengan tingkat kecepatan vaksinasi yang masih rendah. Skema paket wisata vaksin nantinya akan menerapkan protokol kesehatan yang ketat, seperti menyertakan hasil tes antigen negatif dengan masa 1x24 jam dan wisnus yang diharuskan membeli paket wisata vaksin dalam pelaksanaannya.
Saksikan Video Pilihan Berikut:
Bukan dari Jatah Vaksinasi Gratis
Setelah pelaksanaan dosis vaksin pertama, selama 14 hari, wisnus diberikan tempat menginap di hotel yang sudah bersertifikat CHSE dan dapat mengunjungi tempat wisata yang bersertifikat CHSE. Pada saat kepulangan, selain wisnus menerima vaksin ke-2, mereka juga memerlukan hasil negatif tes antigen sebagai syarat kembali ke daerah masing-masing.
Adapun jenis vaksin yang ditawarkan untuk turis domestik dalam program wisata vaksin di Bali adalah Sinovac, dengan skala waktu sekitar 14 hari untuk dua kali penyuntikan.
"Tapi, (paket vaksin) Astra Zeneca sedang disusun karena itu perlu 11--12 minggu (jarak dosis pertama vaksin dengan dosis kedua). Kalau ada wisatawan yang mau berwisata selama itu, tentu kita sangat senang," jelas Sandi.
Paket wisata vaksin di Bali ini ditawarkan mulai dari harga Rp4,1 juta per satu orang, belum termasuk tiket pesawat. "Jadi konsepnya 14 hari 13 malam, harganya mulai Rp4,1 juta. Ini sudah termasuk dua kali vaksin dan tentunya fasilitas-fasilitas lain," jelas Direktur Utama TX Travel, Anton Thedy.
Khusus untuk wisatawan mancanegara, Gubernur Bali I Wayan Koster, mengatakan bahwa program wisata vaksin ini tidak akan mengambil jatah vaksinasi gratis milik masyarakat umum.
"Saat Bali dibuka kembali, kita juga buka untuk wisatawan mancanegara dengan vaksin gotong royong dan mandiri. Kita tidak akan ambil porsi vaksin gratis masyarakat," ucapnya.
Advertisement
Dilakukan di Destinasi Wisata Lain
Selain itu, Pemerintah Provinsi Bali juga sudah bersiaga menerapkan protokol kesehatan ketat dan standarCHSE bagi sejumlah tempat wisata, termasuk hotel.
Sandi mengakui wisata vaksin dipicu program serupa yang ditawarkan sejumlah negara. Hal itu, dinilainya, sangat menggiurkan dan berpotensi menarik wisatawan.
Oleh karena itu, berdasarkan arahan Presiden Jokowi, ia berkoordinasi dengan Menteri Kesehatan dan Gubernur Bali dalam menyiapkan skema wisata vaksin. Rencananya, paket wisata vaksin akan diluncurkan bulan depan saat kunjungan kerja ke Bali.
Penunjukkan Bali sebagai destinasi wisata vaksin diharapkan bisa membantu proses pemulihan ekonomi daerah. Program ini pun, kata Sandi, memungkinkan untuk dilakukan di berbagai destinasi wisata lain.
3 Vaksin dalam Program Vaksinasi Covid-19 Nasional Kantongi Izin WHO
Advertisement