Jangan Terlalu Percaya Beauty Vlogger, Simak 5 Kejadian Buruk Ini

Kadang-kadang ada saja beauty vlogger yang menyesatkan. Berikut beberapa contoh kasusnya.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 28 Jun 2021, 18:35 WIB
Ilustrasi Kulit Wajah Berminyak dan Kusam Credit: pexels.com/AndreaPiacquadio

Liputan6.com, Jakarta - Internet melahirkan sejumlah besar 'ahli kecantikan' atau beauty vlogger yang mengiklankan, menasihati, dan kadang-kadang bahkan menciptakan berbagai trik untuk merawat diri mereka sendiri.

Namun keterjangkauan informasi membutuhkan pemikiran kritis karena tidak semua yang disebut penasihat ini 'ahli' di bidang kecantikan ini benar.

Pada artikel ini, kita akan berbicara tentang kerugian dari sejumlah orang yang mengikuti metode ini.

Bright Side dengan cermat mempelajari beberapa produk dan prosedur yang telah banyak digunakan, serta beberapa kebiasaan kecantikan yang cukup populer saat ini. Berikut selengkapnya, dikutip dari Brightside, Senin (28/6/2021):

 


1. Membeli kosmetik dengan partikel pemantul cahaya

Pesta kosmetik Korea akan hadir di Jakarta. Penasaran? (Foto: pixabay)

Produsen kosmetik seringkali menonjolkan sifat gemerlap produk dengan menambahkan glitter dan partikel reflektif ke dalam berbagai produk -- mulai dari lulur hingga kosmetik dekoratif.

Namun, para ahli percaya kita harus sangat berhati-hati dengan produk ini.

Partikel yang seharusnya memberikan tampilan segar dan sehat pada wajah ini dapat menyebabkan iritasi, dehidrasi kulit, dan munculnya ruam.

Mereka yang rentan terhadap jerawat harus sangat berhati-hati dengan produk ini.

 


2. Melakukan bekam vakum

Ilustrasi make up untuk kecantikkan. (dok. kaboompics /Pixabay/Tri Ayu Lutfiani)

Bekam vakum di wajah (digunakan untuk melawan keriput dan penuaan) dan kaki (digunakan untuk melawan kendur dan selulit) sangat populer dalam beberapa tahun terakhir. Namun, prosedur ini tidak seaman kelihatannya dan tidak cocok untuk semua orang.

Jadi, kontraindikasi utama untuk pijatan ini adalah adanya ruam dan kutil pada kulit. Untuk bekam tubuh, kerapuhan dan permeabilitas pembuluh darah, yang dapat menyebabkan munculnya spider veins dan varises, juga merupakan kontraindikasi.

Itu sebabnya, terlepas dari kesederhanaan dan keamanan metode ini, selalu lebih baik untuk berkonsultasi dengan spesialis terlebih dahulu.

 


3. Menggunakan losion yang mengandung alkohol

ilustrasi jenis produk kecantikan yang tidak boleh digunakan terlalu sering/pixabay

Setiap wanita yang memiliki kulit berminyak mungkin telah mencoba menghilangkan kilau berminyak untuk mengatasi masalah produksi sebum berlebih dengan produk berbasis alkohol.

Ya, cara ini memang memberikan efek kering seketika, namun dalam jangka panjang malah membawa akibat yang lebih tidak menyenangkan karena mikrobioma rusak dan lapisan lipid kulit rusak akibat produk ini.

Pada saat yang sama, perlu dicatat bahwa alkohol bisa berbeda. Alkohol mengacu pada jenis yang berbahaya. Sementara alkohol berlemak, seperti setil, stearil, dan setearil, jauh lebih lembut dan memiliki efek melembutkan. Oleh karena itu, produk dengan kandungan alkohol ini dalam jumlah kecil cocok untuk semua jenis kulit.

 


4. Menghilangkan bulu tubuh dengan krim

Ilustrasi Wajah Cantik Bebas Jerawat Credit: pexels.com/pixabay

Krim pencabut bulu adalah produk yang menggoda: harganya terjangkau, mudah digunakan, dan menjanjikan efek yang sama tanpa rasa sakit.

Masalahnya adalah bulu kita rontok karena campuran bahan kimia yang kuat, dan ini kerap merusak kulit.

 


5. Mengoleskan parfum ke rambut

Ilustrasi Sauna Credit: pexels.com/pixabay

Meskipun kita tahu di mana sebaiknya menyemprotkan parfum, tetap saja terkadang tergoda untuk menyemprotkannya ke seluruh tubuh seperti di film atau iklan. Tidak ada yang negatif tentang ini jika Anda melakukannya sesekali.

Namun, jika Anda adalah orang yang suka menyemprotkan parfum ke rambut secara teratur, perlu diingat bahwa etanol, yang hampir selalu ada dalam parfum, memiliki efek yang sangat agresif pada rambut.

Dengan demikian, kontaknya dengan rambut menyebabkan kerusakan struktur rambut dan menyebabkan ujung rambut bercabang, sementara kontak yang sering dengan kulit kepala dapat menyebabkan kekeringan dan ketombe.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya