Studi: Ukuran Logo pada Baju Pria Gambarkan Minat Mereka pada Hubungan Cinta

Logo adalah representasi dari sebuah organisasi, merek, atau produk. Mereka telah digunakan sejak 1266 -- saat itu, untuk menunjukkan bahwa tukang roti menjual roti, pada masa pemerintahan Henry III.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 28 Jun 2021, 19:10 WIB
Ilustrasi pra. (Foto: Olichel/ Pixabay) Ilustrasi pria tampan.

Liputan6.com, Jakarta - Orang secara langsung dipengaruhi oleh cara mereka menggunakan pakaian. Berdasarkan tren fashion, orang akan membuat penilaian tentang seseorang yang mengenakan item pakaian atau gaya tertentu, apakah itu T-shirt sederhana atau simbol dengan logo besar.

Yang sedikit dari kita tahu adalah bahwa orang-orang yang memakai logo besar tertarik lebih dari sekedar fashion.

Ada sebuah studi menarik yang menghubungkan ukuran logo pada pakaian pria dengan minat mereka dalam hubungan. Ukuran logo memiliki makna yang dalam jika dikaitkan dengan psikologi manusia.

Logo adalah representasi dari sebuah organisasi, merek, atau produk. Mereka telah digunakan sejak 1266 -- saat itu, untuk menunjukkan bahwa tukang roti menjual roti, pada masa pemerintahan Henry III.

Sejak itu, penggunaan logo telah menjadi sebuah pernyataan dan simbol.

Dalam hal pakaian, penelitian menunjukkan bahwa konsumen ingin merasa unik. Ketika berbicara tentang fashion, branding sangat penting, terutama dalam urusan untuk mengidentifikasi gaya hidup tertentu.

Ini menjadi lebih jelas dengan kesimpulan bahwa banyak orang sangat dipengaruhi oleh logo dan merek pakaian.

Di banyak forum, orang-orang bahkan mengungkapkan pendapat mereka tentang penggunaan logo pada pakaian.

Keinginan konsumen untuk memakai kaos yang berhias logo perusahaan yang menjual pakaian mahal, adalah keinginan untuk mengkomunikasikan hal-hal berikut:

- Saya kaya

- Dan saya ingin Anda mengetahuinya.

Orang-orang merasa bahwa mengenakan pakaian pria dengan branding atau logo besar akan membantu mereka mengidentifikasi mereka dari kelas tertentu.

 


Sebuah penelitian: Persepsi orang terhadap pria yang memakai logo besar dan kecil

Ilustrasi pria sukses. (Gambar oleh StartupStockPhotos dari Pixabay)

Psikolog Daniel Kruger, dari University of Michigan, memimpin penelitian yang menghubungkan pemakaian logo merek fashion mewah dan minat pria dalam hubungan romantis.

300 peserta diperlihatkan 2 kemeja, satu dengan logo besar dan satu lagi dengan logo Ralph Lauren yang jauh lebih kecil.

Mereka kemudian ditanyai berbagai pertanyaan dan diminta untuk mengurutkan sejumlah karakteristik dalam skala dari nol hingga 100. Hasilnya cukup menarik.

Pria yang memakai logo besar dipandang kurang tertarik dengan hubungan jangka panjang

Hasil penelitiannya cukup menarik. Disimpulkan bahwa pria yang mengenakan logo besar dianggap sebagai orang yang berinvestasi untuk mendapatkan perhatian dari orang lain.

Pria yang memakai logo besar juga dianggap menarik bagi wanita yang punya keinginan untuk hubungan singkat dan kurang menarik bagi wanita yang mencari hubungan jangka panjang.

Mereka juga dinilai tidak dapat diprediksi dan yang terpenting, kurang tertarik pada hubungan berkomitmen jika dibandingkan dengan pria yang menampilkan logo lebih kecil.

Dr Krueger menjelaskan bahwa pria yang memakai logo yang lebih kecil dianggap lebih stabil, setia, baik dengan anak-anak, dan dapat diandalkan.

Karena itu, mereka dianggap lebih baik untuk hubungan jangka panjang. Mengenakan logo yang lebih kecil juga menghubungkan orang yang memakainya dengan tradisi dan kelas.

Di sisi lain, pria yang memakai logo besar dianggap mencolok, seolah-olah mereka mencoba memamerkan uang tunai mereka.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya