Liputan6.com, Jakarta - Tren kasus COVID-19 pada anak-anak 17 tahun ke bawah sedang meningkat di Indonesia. Pakar kesehatan meminta agar keluarga lebih memperhatikan protokol kesehatan.
Data dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) per 21 Juni 2021 menunjukkan satu dari 8 kasus COVID-19 dialami anak di bawah 18 tahun.
Baca Juga
Advertisement
"Jangan terlena dengan anggapan bahwa anak lebih tahan terhadap COVID-19. Pada kenyataannya, kali ini kasusnya meningkat tajam," kata Health Team Leader Wahana Visi Indonesia dr Maria Adrijanti dalam pernyataan resmi.
Sebagai komparasi, berikut kasus COVID-19 bagi anak-anak di luar negeri:
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
1. Korea Selatan
Korea Selatan tergolong negara yang berhasil menjaga keselamatan anak-anak mereka dari bahaya COVID-19. Meski kasusnya sudah ada ribuan, jumlah meninggal tercatat nol bagi usia 0-19 tahun.
Sebagai catatan, TK hingga sekolah pernah menjadi lokasi penyebaran COVID-19 di Korsel.
Berdasarkan data Korea Disease Control and Prevention Agency (KDCA), Senin (28/6/2021), berikut kasus anak di Korsel:
Usia 0-9 tahun: 7.039 kasus
Usia 10-19: 11.220 kasus
Advertisement
2. Singapura
Kasus anak-anak di Singapura sangatlah sedikit.
Berdasarkan data terkini situs covid19 SG, berikut data anak-anak di Singapura yang terinfeksi COVID-19.
Usia 1-10: 23 kasus (10 laki-laki, 13 perempuan)
Usia 11-20: 100 kasus (68 laki-laki, 32 perempuan)
Secara keseluruhan, pasien terbanyak COVID-19 di Singapura adalah laki-laki. Kasus meninggal di Singapura terjadi pada pasien paruh baya hingga lansia.
3. Australia
Australia juga sukses melindungi anak-anak mereka dari bahaya COVID-19. Tak ada catatan anak Australia meninggal akibat kasus ini.
Meski demikian, kasus anak-anak muda di Australia sudah tembus 3.000 kasus. Berikut data dari Kementerian Kesehatan Australia per 28 Juni:
Usia 0-9: 1.668 (884 laki-laki, 784 perempuan)
Usia 10-19: 2.542 (1.299 laki-laki, 1.242 perempuan)
Advertisement
4. Amerika Serikat
Kasus anak-anak di Amerika Serikat relatif tinggi, meski kasus kematiannya rendah. Kasus di California bahkan sudah mencapai level 400 ribu.
Berikut negara bagian AS yang mencatat kasus tinggi berdasarkan data American Academy of Pediatrics dan the Children’s Hospital Association per 17 Juni 2021:
California: 482 ribu kasus (0-17 tahun)
Illinois: 226 ribu (0-19 tahun)
Ohio: 151 ribu (0-19 tahun)
Georgia: 103 ribu (0-17 tahun)
Vermont: 5.535 (0-19 tahun)
Florida: 204 ribu kasus (0-14 tahun)
Sebagai catatan, tiap negara bagian memberikan klasifikasi anak dengan berbeda. Selain itu, kasus di Vermont hanya lima ribu, dan jumlah seluruh kasus di negara itu termasuk sedikit, yakni 24 ribu.
Total kumulatif kematian anak di AS adalah 335 orang. Seluruh kasus anak di AS mencapai 4 juta kasus atau 14,2 persen dari keseluruhan.
5. Jepang
Berdasarkan data Statista per 2 Juni 2021, Jepang juga belum mencatat kematian anak-anak. Terkait jumlah kasus sudah mencapai lebih dari 70 ribu.
Berikut datanya:
Usia 9 tahun ke bawah: 24.323 kasus
Usia 10-19 tahun: 54.629 kasus
Advertisement
6. Jerman
Kasus di Jerman juga relatif tinggi. Berdasarkan data Statista per Juni 2021, kasus anak usia 0-4 tahun sudah nyaris 100 ribu.
Berikut datanya:
Usia 0-4 tahun: 95.096 (49.305 laki-laki, 45.791 perempuan)
Usia 5-14 tahun: 270.295 (141. 513 laki-laki, 129.142 perempuan)
DW.com melaporkan bahwa kematian anak di bawah umur juga sudah terjadi di Jerman, meski jumlahnya tergolong sedikit.
7. Hong Kong
Kasus COVID-19 di Hong Kong yang menyerang anak-anak dan remaja juga sedikit.
Bila melihat data The University of Hong Kong, kasus harian bagi usia 20 tahun ke bawah selalu dapat dihitung dengan jari.
Pada Juni 2021, kasus anak-anak di Hong Kong juga tercatat sangat sedikit, bahkan nol.
Advertisement