Data Kasus Anak Terinfeksi COVID-19 di 7 Negara, Korea Selatan hingga Singapura

COVID-19 pada anak-anak Indonesia menjadi kekhawatiran. Seperti apa kondisi di luar negeri?

oleh Tommy K. Rony diperbarui 28 Jun 2021, 18:40 WIB
Seorang anak menerima suntikan dosis vaksin COVID-19 Pfizer BioNTech di pusat vaksinasi di Santiago, Chile, Rabu (23/6/2021). Chile mulai memvaksinasi anak-anak dari usia 12 tahun, sebagai salah upaya untuk memutus rantai penyebaran infeksi virus Corona. (MARTIN BERNETTI/AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Tren kasus COVID-19 pada anak-anak 17 tahun ke bawah sedang meningkat di Indonesia. Pakar kesehatan meminta agar keluarga lebih memperhatikan protokol kesehatan.

Data dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) per 21 Juni 2021 menunjukkan satu dari 8 kasus COVID-19 dialami anak di bawah 18 tahun.

"Jangan terlena dengan anggapan bahwa anak lebih tahan terhadap COVID-19. Pada kenyataannya, kali ini kasusnya meningkat tajam," kata Health Team Leader Wahana Visi Indonesia dr Maria Adrijanti dalam pernyataan resmi.

Sebagai komparasi, berikut kasus COVID-19 bagi anak-anak di luar negeri:

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.


1. Korea Selatan

Orang-orang berpose untuk foto di antara hamparan bunga cosmos yang tumbuh di area parkir mobil di depan gedung apartemen bertingkat tinggi di Goyang, sebelah barat Seoul pada 22 September 2020. (Photo by Ed JONES / AFP)

Korea Selatan tergolong negara yang berhasil menjaga keselamatan anak-anak mereka dari bahaya COVID-19. Meski kasusnya sudah ada ribuan, jumlah meninggal tercatat nol bagi usia 0-19 tahun.

Sebagai catatan, TK hingga sekolah pernah menjadi lokasi penyebaran COVID-19 di Korsel. 

Berdasarkan data Korea Disease Control and Prevention Agency (KDCA), Senin (28/6/2021), berikut kasus anak di Korsel:

Usia 0-9 tahun: 7.039 kasus

Usia 10-19: 11.220 kasus


2. Singapura

Seorang wanita mengunjungi Marina Bay di Singapura pada 6 Maret 2020. Tempat-tempat wisata utama di Singapura sepi dari turis di tengah epidemi virus corona COVID-19. (Xinhua/Then Chih Wey)

Kasus anak-anak di Singapura sangatlah sedikit.

Berdasarkan data terkini situs covid19 SG, berikut data anak-anak di Singapura yang terinfeksi COVID-19.

Usia 1-10: 23 kasus (10 laki-laki, 13 perempuan)

Usia 11-20: 100 kasus (68 laki-laki, 32 perempuan)

Secara keseluruhan, pasien terbanyak COVID-19 di Singapura adalah laki-laki. Kasus meninggal di Singapura terjadi pada pasien paruh baya hingga lansia.


3. Australia

Seorang penari balet berpose dalam gelembung plastik raksasa saat menghibur warga yang berbelanja menjelang libur Natal di tengah pandemi Covid-19 di Melbourne, Australia pada 13 Desember 2020. (Photo by William WEST / AFP)

Australia juga sukses melindungi anak-anak mereka dari bahaya COVID-19. Tak ada catatan anak Australia meninggal akibat kasus ini.

Meski demikian, kasus anak-anak muda di Australia sudah tembus 3.000 kasus. Berikut data dari Kementerian Kesehatan Australia per 28 Juni:

Usia 0-9: 1.668 (884 laki-laki, 784 perempuan)

Usia 10-19: 2.542 (1.299 laki-laki, 1.242 perempuan)


4. Amerika Serikat

Aktivis dari COVID Memorial Project meletakkan ribuan bendera Amerika berukuran kecil di di halaman National Mall di Washington, Selasa (22/9/2020). Ribuan bendera itu menandai 200 ribu nyawa yang hilang akibat virus corona Covid-19 di Amerika Serikat. (AP Photo/J. Scott Applewhite)

Kasus anak-anak di Amerika Serikat relatif tinggi, meski kasus kematiannya rendah. Kasus di California bahkan sudah mencapai level 400 ribu.

Berikut negara bagian AS yang mencatat kasus tinggi berdasarkan data American Academy of Pediatrics dan the Children’s Hospital Association per 17 Juni 2021:

California: 482 ribu kasus (0-17 tahun) 

Illinois: 226 ribu (0-19 tahun) 

Ohio: 151 ribu (0-19 tahun)

Georgia: 103 ribu (0-17 tahun)

Vermont: 5.535 (0-19 tahun)

Florida: 204 ribu kasus (0-14 tahun) 

Sebagai catatan, tiap negara bagian memberikan klasifikasi anak dengan berbeda. Selain itu, kasus di Vermont hanya lima ribu, dan jumlah seluruh kasus di negara itu termasuk sedikit, yakni 24 ribu.

Total kumulatif kematian anak di AS adalah 335 orang. Seluruh kasus anak di AS mencapai 4 juta kasus atau 14,2 persen dari keseluruhan.


5. Jepang

Pengunjung berpakaian Kimono melihat bunga sakura yang mekar di taman Tokyo, Jepang, Jumat (23/3). Mekarnya sakura menjadi momen yang paling ditunggu oleh para turis asing di Jepang. (Foto AP/Eugene Hoshiko)

Berdasarkan data Statista per 2 Juni 2021, Jepang juga belum mencatat kematian anak-anak. Terkait jumlah kasus sudah mencapai lebih dari 70 ribu.

Berikut datanya:

Usia 9 tahun ke bawah: 24.323 kasus

Usia 10-19 tahun: 54.629 kasus


6. Jerman

Schoeneberg di distrik Schoeneberg Berlin (8/2/2021). Hujan salju, hembusan angin kencang, dan suhu di bawah nol di utara dan Jerman bagian barat telah menyebabkan gangguan perjalanan. (AFP/ Odd Andersen)

Kasus di Jerman juga relatif tinggi. Berdasarkan data Statista per Juni 2021, kasus anak usia 0-4 tahun sudah nyaris 100 ribu.

Berikut datanya:

Usia 0-4 tahun: 95.096 (49.305 laki-laki, 45.791 perempuan)

Usia 5-14 tahun: 270.295 (141. 513 laki-laki, 129.142 perempuan)

DW.com melaporkan bahwa kematian anak di bawah umur juga sudah terjadi di Jerman, meski jumlahnya tergolong sedikit.


7. Hong Kong

Seorang pria memegang balon di sesi foto pernikahan sambil mengenakan masker pelindung untuk mencegah penyebaran virus corona di sebuah taman di Hong Kong (2/1/2021). (AP Photo/Vincent Yu)

Kasus COVID-19 di Hong Kong yang menyerang anak-anak dan remaja juga sedikit.

Bila melihat data The University of Hong Kong, kasus harian bagi usia 20 tahun ke bawah selalu dapat dihitung dengan jari.

Pada Juni 2021, kasus anak-anak di Hong Kong juga tercatat sangat sedikit, bahkan nol.


Infografis COVID-19:

Infografis Olahraga Benteng Kedua Cegah Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya