Liputan6.com, Kendari - Masjid Al Alam Kendari menjadi lokasi pembukaan Munas Kadin VIII di Kota Kendari, Rabu (30/6/2021). Selain unik, Pemprov Sultra menjadikan masjid yang dibangun sejak 2016 ini spot wisata religi andalan di tengah teluk.
Menuju lokasi masjid, kita mesti melalui sekitar hampir satu kilometer jalur ke tengah teluk. Di sepanjang jalan ini kita bisa melepas pandangan ke penjuru selatan dan utara Kota Kendari yang dikelilingi perbukitan.
Saat berada di lokasi Masjid, kita seperti sedang berada di tengah samudera. Lokasinya tepat di tengah teluk, dilalui sejumlah kapal besar dan kecil. Saat cuaca cerah, kita bisa menikmati birunya laut dan belaian ombak memecah di sekitar dinding beton pembatas.
Baca Juga
Advertisement
Arsitektur interior dan eksterior masjid juga tak kalah menarik. Empat menaranya, meniru arsitektur gedung Burj Al Arab Dubai. Kubah utama berwarna kuning emas, mirip bangunan-bangunan megah di Jerman.
Masjid bergaya arsitektur modern ini, dibangun Dinas Cipta Karya Bina Konstruksi dan tata Ruang Sulawesi Tenggara. Kadis Cipta Karya, Pahri Yamsul, mengumpulkan beberapa perancang termasuk arsitek kawakan asal Sulawesi Selatan.
Ketua Kadin Sulawesi Tenggara, Anton Timbang menyatakan sudah menyiapkan 200 mobil mewah sebagai kendaraan transportasi peserta Munas. Peserta bisa menikmati spot di sekitar lokasi pembukaan Munas Kadin.
"Kita sudah siapkan mereka kendaraan, lokasi Hotel Claro Kendari sudah kami booking semua," ujar Anton Timbang.
Uniknya, dari lantai 15 lokasi Hotel Claro Kendari, bisa melihat langsung lokasi pembukaan Munas Kadin VIII di Masjid Al Alam Kendari. Pengunjung juga bisa melepas pandangan ke sejumlah lokasi wisata di sekitarnya.
Saksikan juga video pilihan berikut ini:
Pulau Bokori
Lokasi ini, hanya berjarak sekitar 15 menit dari lokasi Masjid Al Alam dengan mengendarai perahu bermesin tempel. Pulau ini merupakan pulau kecil dengan hamparan pasir putih yang berlokasi menghadap Teluk Kendari.
Memiliki sejumlah cottage, Bokori seumpama jajaran di Hawaii. Pemerintah Sulawesi Tenggara, melalui Dinas Cipta Karya merancang lokasi ini bagi wisatawan yang akan menjadikan persinggahan sebelum mengunjungi Pulau Labengki atau diving menikmati terumbu karang di Wakatobi.
Kadis Cipta Karya Provinsi Sulawesi Tenggara Pahri Yamsul menyatakan, pihaknya merancang Bokori sebagai lokasi wisata alternatif. Dia menyatakan, wisatawan akan menjadikan lokasi ini sebelum menuju lokasi wisata sekitar seperti Pantai Toronipa, Pantai Nambo Pulau Wakatobi, Air Terjun dan Danau Biru Kolaka serta lokasi lainnya.
Advertisement
Menara Eks-MTQ
Menara eks MTQ Sultra merupakan lanskap pertama di Kota Kendari. Tempat ini dibangun pada masa pemerintahan Gubernur Ali Mazi periode pertama, sekitar tahun 2005 silam.
Menara setinggi 90 meter ini, berada di tengah keramaian kota. Menjululang megah dengan corak warna putih dan kuning, lokasinya berada di tengah permukiman dan perkantoran.
Di sekitarnya, wisatawan bisa menikmati jajanan kuliner lokal dan modern. Puluhan warung dan rumah makan, mulai beroperasi sejak pagi hingga dini hari.
Jembatan Bahteramas Teluk Kendari
Jembatan Teluk Kendari memiliki panjang 1,34 kilometer. Sebagai ikon wisata baru, jembatan ini menghubungkan daratan utara dan selatan Kota Kendari.
Sepanjang jembatan, masyarakat bisa menikmati indahnya kota di sepanjang teluk Kendari di malam hari. Sedangkan siang hari, wisatawan akan menikmati Teluk Kendari yang menghadap langsung ke Laut Banda.
Dari lokasi jembatan, pengunjung kerap berburu foto menarik. Tidak hanya itu, ada sejumlah lokasi menarik tempat berswafoto dengan latar belakang jembatan. Keindahannya, sudah pernah diulas sejumlah media nasional dan internasional.
Advertisement
Pantai Nambo
Pantai ini berjarak 15 menit dari Masjid Al Alam Kendari atau 20 menit dari Hotel Claro Kendari. Dalam bahasa daerah lokal, Nambo memiliki arti kata bagus.
Cukup beralasan, sebab, air laut di sekitar pantai memiliki degradasi warna saat sedang cerah, yakni, biru dan hijau. Selain itu, pantainya menyajikan ketenangan bagi pengunjung karena berada jauh dari lokasi keramaian.
Garis pantai sepanjang 300 meter dan lebar pasir 20 meter lebih saat air sedang surut. Pengunjung bisa bermain voli pantai, berenang, snorkeling, dan menikmati serunya naik banana boat.
Jembatan Kuning Abeli
Jembatan Kuning Kendari ini, berada di wilayah Kelurahan Abeli, Kota Kendari. Jembatan ini menghubungkan wilayah terisolasi pesisir dengan lokasi di dalam kota.
Diberi nama jembatan kuning, karena didominasi warna kuning. Dengan sudut tepat, pengunjung bisa menikmati foto berlatar belakang jembatan dan perbukitan.
Dari sini, pengunjung juga bisa menikmati pemandangan di teluk dan perbukitan di belakangnya. Menikmati kopi lokal saat malam hari di sini, kita seolah berada di sisi Teluk Sisilia, Italia, menikmati kerlip ribuan lampu dari seberang teluk.
Advertisement