Panduan Sholat Gaib Dilengkapi Bacaan Doa Beserta Artinya

Sesuai ajaran agama Islam, sholat gaib yang hukumnya fardu kifayah itu dikerjakan bila memang terkendala masalah jarak maupun ada kondisi tertentu. Simak penjelasannya.

oleh Liputan6.com diperbarui 29 Jun 2021, 01:10 WIB
Umat muslim melaksanakan sholat Jumat terakhir pada Ramadhan 1442 H di Masjid Istiqlal, Jakarta, Jumat (7/5/2021). Berdasarkan hisab, lebaran Idul Fitri jatuh pada 13 Mei 2021 sementara pelaksanaan rukyatul hilal (melihat posisi bulan) akan dilakukan sehari sebelumnya. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Panduan atau tata cara sholat gaib sejatinya sama seperti sholat jenazah pada umumnya. Hal yang membedakannya, yaitu tata cara sholat gaib dilaksanakan tanpa adanya fisik dari jenazah. Tentunya, berbeda dengan sholat jenazah yang langsung dilakukan di depan mayit.

Sesuai ajaran agama Islam, sholat sunah yang hukumnya fardu kifayah itu dikerjakan bila memang terkendala masalah jarak maupun ada kondisi tertentu.

Misalnya, jenazah hilang ataupun terpapar virus berbahaya atau pandemi. Kondisi seperti itu akhirnya akan menyebabkan tidak bisa melayat serta melakukan sholat jenazah secara langsung.

Sejatinya, sholat gaib sudah pernah dilakukan Nabi Muhammad SAW atau Rasulullah. Tepatnya ketika Raja Najasyi wafat. Ketika itu, Rasulullah beserta para sahabatnya di Madinah, lantas mengerjakan sholat gaib.

Ada hadis yang menguatkan perihal tata cara sholat gaib tersebut. Ini seperti diriwayatkan HR Bukhari, yaitu "Rasulullah SAW mengabarkan kematian An-Najasyi pada hari kematiannya. Kemudian Rasul keluar menuju tempat sholat lalu membariskan saf kemudian bertakbir empat kali."

Simak ulasan lebih dalam lagi mengenai tata cara sholat gaib yang benar, fungsi, serta tujuannya, yang dihimpun Liputan6.com dari berbagai sumber, Selasa (29/6/2021).

 

Video Pilihan


Fungsi dan Tujuan

Umat muslim melaksanakan sholat Jumat terakhir pada Ramadhan 1442 H di Masjid Istiqlal, Jakarta, Jumat (7/5/2021). Berdasarkan hisab, lebaran Idul Fitri jatuh pada 13 Mei 2021 sementara pelaksanaan rukyatul hilal (melihat posisi bulan) akan dilakukan sehari sebelumnya. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Selain cara sholat gaib dan sholat jenazah yang sebenarnya tidak jauh beda, dari segi fungsinya sebenarnya juga sama, yaitu untuk memberi doa pada saudara sesama muslim yang sudah meninggal dunia.

Sedangkan hukum dari menunaikan sholat gaib adalah fardhu kifayah. Maksudnya, kedua urusan tersebut jadi kewajiban yang ditujukan bagi orang banyak. Kendati demikian, apabila sebagian dari umat Islam sudah melaksanakan sholat gaib tersebut, maka gugurlah kewajiban bagi yang lainnya.

 


Bacaan Niat

Ilustrasi Berdoa Credit: freepik.com

Sebelum lanjut ke cara sholat gaib setahap demi setahap, berikut bacaan niat sholat gaib yang terbagi menjadi dua jenis.

Dibedakan antara jenazah laki-laki dan perempuan, serta identitas dari sang jenazah. Berikut niat sholat gaib dan artinya di halaman selanjutnya:

 


1. Untuk Jenazah Diketahui Identitas

Ilustrasi Cara Salat Gaib - Image by adelbayoumi from Pixabay

Jenazah Laki-Laki

- Sebagai Imam:

"Ushalli alal mayyiti (sebutkan nama jenazah) alghooibi arba'a takbiroti fardhol kifaayati imaaman lillahi ta'ala."

Arti:

"Saya niat sholat gaib atas mayit (nama jenazah) dengan empat kali takbir menjadi imam karena Allah ta'ala."

- Sebagai Makmum:

"Ushalli alal mayyiti (sebutkan nama jenazah) alghooibi arba'a takbiroti fardhol kifaayati ma'muuman lillahi ta'ala."

Arti:

"Saya niat sholat gaib atas mayit (nama jenazah) dengan empat kali takbir menjadi makmum karena Allah ta'ala.”

Jenazah Perempuan

- Sebagai Imam:

"Ushalli alal mayyitati (sebutkan nama jenazah) alghooibi arba'a takbiroti fardhol kifaayati imaaman lillahi ta'ala."

Arti:

“Saya niat sholat gaib atas mayit (nama jenazah) dengan empat kali takbir menjadi imam karena Allah ta'ala.”

- Sebagai Makmum:

"Ushalli alal mayyitati (sebutkan nama jenazah) alghooibi arba'a takbiroti fardhol kifaayati ma'muuman lillahi ta'ala."

Arti:

"Saya niat sholat gaib atas mayit (nama jenazah) dengan empat kali takbir menjadi makmum karena Allah ta'ala."

 


2. Untuk Jenazah Tidak Diketahui Identitasnya

Ribuan santri Pondok Pesantren Riyadlus Sholihin, Kelurahan Ketapang, Kecamatan Kademangan, Kota Probolinggo, Jawa Timur, melaksanakan salat gaib bagi korban gempa Lombok. (Liputan6.com/Dian Kurniawan)

- Sebagai Imam:

"Usholli ala man shola alaihi arba'a takbiroti fardhol kifayati imaaman lillahi ta'ala."

Arti:

"Saya niat sholat gaib sebagai imam atas mayit yang disholati dengan empat kali takbir fardu kifayah karena Allah ta'ala."

- Sebagai Makmum:

"Usholli ala man shola alaihi arba'a takbiroti fardhol kifayati ma'muuman lillahi ta'ala."

Arti:

"Saya niat sholat gaib sebagai makmum atas mayit yang disholati dengan empat kali takbir fardu kifayah karena Allah ta'ala."

 


Tata Cara Sholat Gaib

Ilustrasi gambar masjid (dok jpeter2/pixabay.com)

Tata cara sholat gaib dan jenazah sebenarnya tidak jauh berbeda. Seperti yang sudah diketahui, bila perbedaannya ada pada niat. Simak cara sholat gaib langkah demi langkah beriku ini:

1. Membaca Niat

2. Berdiri bila Mampu

3. Takbiratul Ihram

4. Membaca Surat Al-Fatihah

5. Takbir Kedua

6. Membaca Sholawat

"Allohumma sholli alaa sayyidinaa Muhammad wa alaa ali sayyidinaa Muhammad, kama sholaita alaa sayyidina Ibrohim wa alaa sayyidina Ibrohim, wa barik alaa sayyidinaa Muhammad wa alaa ali sayyidina Muhammad, kama barakta alaa sayyidina Ibrohim wa alaa ali sayyidina Ibrohim, fil alaaminaa innaka hamiidum majiid."

Arti:

"Ya Allah, Limpahkanlah rahmatmu kepada Nabi Muhammad. Ya Allah! Limpahilah rahmat atas keluarga Nabi Muhammad, sebagaimana telah Engkau beri rahmat kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya, dan limpahkanlah berkah atas Nabi Muhammad beserta keluarganya, sebagaimana Engkau telah beri berkah kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya, Bahwasanya Engkau Tuhan yang sangat terpuji lagi sangat mulia di seluruh alam."

7. Takbir Ketiga

Pada takbir ketiga, dibacakan doa yang ditujukan bagi jenazah. Namun, doa tersebut berbeda antara laki-laki dengan perempuan. Simak doa untuk jenazah tersebut:

- Untuk Jenazah Laki-Laki

"Allaahummaghfir la-hu warham-hu wa'afi-hi wa'fu ‘an-hu, wa akrim nuzuula-hu, wawassi' madkhola-hu, waghsil-hu bil maa-I wats tsalji wal-baradi, wanaqqi-hi minal khathayaayaa kamaa yunaqqats tsaubul abyad-hu minal danasi, wa abdil-hu daaran khairan min daari-hi, wa ahlan khairan min ahli-hi, wa zaujan khairan min zau-ji-hi, waqi-hi fitnatal qabri wa'adzaban naari."

Arti:

"Ya Allah, Ampunilah dia (laki-laki) berilah rahmat kepadanya, selamatkanlah dia (dari beberapa hal yang tidak disukai), maafkanlah dia dan tempatkanlah di tempat yang mulia (surga), luaskan kuburannya, mandikan dia dengan air salju dan air es. Bersihkan dia dari segala kesalahan, sebagaimana Engkau membersihkan baju yang putih dari kotoran, berilah rumah yang lebih baik dari rumahnya di dunia, berilah keluarga (atau istri di surga) yang lebih baik daripada istrinya di dunia, dan masukkan dia ke surga, jagalah dia dari siksa kubur dan neraka."

- Untuk Jenazah Perempuan

"Allahummaghfirla-haa warham-haa wa'afi-haa wa'fu ‘an-haa, wa akrim nuzuula-haa, wawassi' madkhola-haa, waghsil-haa bil maa-I wats tsalji wal-baradi, wanaqqi-haa minal khathayaayaa kamaa yunaqqats tsaubul abyad-haa minal danasi, wa abdil-haa daaran khairan min daari-haa, wa ahlan khairan min ahli-haa, wa zaujan khairan min zau-ji-haa, waqi-haa fitnatal qabri wa'adzaban naari."

Arti:

"Ya Allah, Ampunilah dia berilah rahmat kepadanya selamatkanlah dia, maafkanlah dia dan tempatkanlah dia di tempat yang mulia (surga), luaskan kuburannya, mandikan dia dengan air salju dan air es. Bersihkan dia dari segala kesalahan, sebagaimana Engkau membersihkan baju yang putih dari kotoran, berilah rumah yang baik dari rumahnya di dunia, berilah keluarga (suami di surga) yang lebih baik daripada keluarganya di dunia, suami yang lebih baik daripada suaminya, dan masukkan dia ke surga, jagalah dia dari siksa kubur dan neraka."

8. Takbir Keempat

Pada takbir keempat, dilakukan pembacaan doa untuk jenazah. Doa yang dipanjatkan berbeda antara jenazah laki-laki dan perempuan. Simak bunyi dan artinya:

- Untuk Jenazah Laki-Laki

"Allahumma laa tahrimnaa ajro-hu walaa taftinaa ba'da-hu wghfi lanaa wa la-hu wa li ikhwanina ladzina sabaqquuna bil imaani wa la taj'al fi quluubina gilal liladzina amanuu robbana innaka rouufur rohiim."

- Untuk Jenazah Perempuan

"Allahumma laa tahrimnaa ajro-haa walaa taftinaa ba'da-haa wghfi lanaa wa la-haa wa li ikhwanina ladzina sabaqquuna bil imaani wa la taj'al fi qulubina gilal liladzina amanuu robbana innaka rouufur rohiim."

Arti:

"Ya Allah, Janganlah Engkau haramkan kami dari pahalanya dan janganlah Engkau beri fitnah pada kami setelah kematiannya serta ampunilah kami dan dia, dan juga bagi saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dahulu dari kami dan janganlah Engkau membiarkan kedengkian terhadap orang-orang yang beriman dalam hati kami. Wahai Rabb kami, sesungguhnya Engkau Maha Pengasih lagi Maha Penyayang."

9. Ucapkan Salam

Demikianlah, rangkaian tata cara sholat gaib sudah selesai. Dengan demikian, kewajiban sebagai umat Islam juga sudah dilaksanakan. Semoga panduan ini bermanfaat.

 

Reporter:

Fakhriyan Ardyanto

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya