Pertama Kali, Kapitalisasi Pasar Saham Facebook Sentuh Rp 14.452 Triliun

Facebook merupakan perusahaa AS kelima yang mencapai tonggak sejarah, bergabung dengan Apple, Microsoft, Amazon dan perusahaan induk Google Alphabet.

oleh Dian Tami Kosasih diperbarui 13 Jul 2021, 22:35 WIB
Ilustrasi Facebook (Foto: New Mobility)

Liputan6.com, New York - Facebook mencatat kapitalisasi pasar di atas USD 1 triliun atau sektiar Rp 14.452 triliun (asumsi kurs Rp 14.452 per dolar AS) untuk pertama kali pada perdagangan Senin, 28 Juni 2021.

Facebook merupakan perusahaa AS kelima yang mencapai tonggak sejarah, bergabung dengan Apple, Microsoft, Amazon dan perusahaan induk Google Alphabet yang catat kapitalisasi pasar di atas USD 1 triliun.

Saham Facebook ditutup naik 4,2 persen ke posisi USD 355,64 setelah keputusan hukum yang menguntungkan yang menolak keluhan antimonopoly yang diajukan oleh Komisi Perdagangan Federal AS dan koalisi jaksa agung negara bagian. Demikian dilansir dari CNBC, Selasa (29/6/2021).

Facebook memperoleh hampir semua pendapatannya dari personalisasi iklan yang ditampilkan kepada pengguna jejaring sosial seperti Facebook dan Instagram. Perusahaan juga memiliki bisnis perangkat keras yang sedang berkembang dengan membangun produk seperti perangkat panggilan video Portal, headset virtual Oculus dan kacamata pintar yang akan dirilis sekitar 2021.

Sebelumnya Facebook telah menggelar penawaran saham perdana Mei 2012, dan memulai debut dengan kapitalisasi pasar sebesar USD 104 miliar. Saham Facebook turun 19 persen pada 2018 setelah membukukan pendapatan dan angka pengguna yang mengecewakan pada kuartal II 2018.

Penurunan itu terjadi di tengah sejumlah skandal pada saat itu termasuk kebocoran data, berita palsu terutama skandal Cambridge Analytica. Sebuah perusahaan data secara tidak benar akses data 87 juta pengguna Facebook dan menggunakannya untuk menargetkan iklan Donald Trump dalam pemilihan presiden AS 2016.

Terlepas dari skandal itu, Facebook mampu kembali bangkit dan terus menggunakan basis penggunanya dan meningkatkan pendapatan rata-rata pengguna. Harga saham Facebook kini naik lebih dari 90 persen sejak 27 Juli 2018.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini


Wall Street Bervariasi, Indeks S&P 500 dan Nasdaq Cetak Rekor Berkat Facebook

Pasar Saham AS atau Wall Street.Unsplash/Aditya Vyas

Sebelumnya, bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street bervariasi pada perdagangan Senin, 28 Juni 2021. Wall street dibayangi sentimen Facebook yang menang dalam pengadilan dan mendorong saham teknologi menguat.

Pada penutupan perdagangan wall street, indeks S&P 500 naik 0,23 persen ke posisi 4.290,61. Indeks Nasdaq menanjak 0,98 persen ke posisi 14.500,51. Indeks Dow Jones melemah 150,57 poin menjadi 34.283,27 karena saham energi dan transportasi yang tertekan.

Sektor saham teknologi menjadi pendorong wall street pada awal pekan ini. Saham Apple dan Salesforce naik lebih dari satu persen. Saham Facebook melompat lebih dari empat persen setelah pengadilan federal AS menolak kasus antimonopoly terhadap perusahaan dari Komisi Perdagangan Federal. Sentimen itu mendorong kenaikan harga saham Facebook sehingga membentuk kapitalisasi pasar di atas USD 1 triliun.

Saham semikonduktor berada titik terang dengan Nvidia naik lima persen dan Broadcom menguat lebih dari dua persen.

Saham Boeing membebani indeks Dow Jones dengan turun lebih dari tiga persen. Hal ini setelah regulator mengatakan tidak mungkin menerima sertifikasi untuk pesawat jarak jauh hingga pertengahan akhir 2023. CEO Boeing Dave Calhoun memperkirakan sertifikasi pada kuartal IV 2023.

Kepala Investasi di Bryn Mawr Trust, Jeff Mills menuturkan, kekuatan baru-baru ini untuk teknologi dapat menjadi bagian dari berlanjutnya penurunan kinerja saham siklikal dari awal tahun.

"Saya pikir jika Anda melihat keuangan, yang merupakan contoh yang sangat bagus, saya pikir itu menjadi perdagangan yang ramai. Di sisi lain, Anda melihat Amazon, dan banyak grafik itu telah menyimpang selama enam bulan,” ujar dia dilansir dari CNBC, Selasa, 29 Juni 2021.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya