Gubernur Ganjar Apresiasi Kinerja Petugas Covid-19 di RSUD Batang

Ganjar juga menyoroti keberadaan laboratorium tes PCR untuk mempercepat tracing dan testing untuk memaksimalkan penanganan.

oleh stella maris diperbarui 29 Jun 2021, 16:38 WIB
Gubernur Ganjar Pranowo.

Liputan6.com, Jakarta Langkah petugas Covid-19 di RSUD Batang dalam menyiapkan penambahan tempat tidur untuk pasien mendapat apresiasi dari Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. 

"Di Batang sudah bagus, ekstensi tempat tidur sudah disiapkan. Untuk SDM, Bupati akan bicara (dengan instansi terkait) dan akan dibantu Dinkes Provinsi. Relawan (juga) akan kami siapkan," ungkap Ganjar didampingi Bupati Batang Wihaji meninjau penanganan pasien Covid-19 di RSUD Batang, Selasa (29/6). 

Selain telah memperluas poli Covid-19 dari tiga ruang menjadi lima, RSUD Batang juga telah menambah 50% kapasitas rumah sakit. Selain itu, Ganjar juga menyoroti keberadaan laboratorium tes PCR untuk mempercepat tracing dan testing untuk memaksimalkan penanganan. 

"Karena Batang belum punya lab untuk PCR maka kami akan bantu alat. Tempatnya disiapkan oleh Bupati. Biar nanti testing-nya di sini," katanya.

Selama ini untuk tes PCR, Kabupaten Batang harus mengirim ke daerah lain sehingga memerlukan waktu cukup lama. Selain itu kapasitas tes PCR di Batang saat ini juga dinilai masih perlu ditambah.

"Kalau sehari dibatasi sepuluh itu tidak ngaruh dalam kondisi seperti ini. Paling tidak sehari musti siap 200, sehingga nanti kalau kita lakukan tracing bisa lebih cepat dan tidak ada komplain (keluhan) dari masyarakat," katanya.

Terkait bed occupancy rate (BOR) di Jawa Tengah, yang juga masih tinggi, di atas 80%, Ganjar meminta semua daerah cepat melakukan penambahan tempat tidur.

"Kami siapkan rumah sakit darurat, tenda darurat, misal di depan IGD ini. Ada juga yang pintar, seperti di Klaten, dari yang pasiennya dua-dua itu dijadikan satu agar penanganan dan perawat lebih efisien melakukan tindakan," ungkapnya.

Pada kunjungan itu pula Ganjar menerima laporan mengenai tingginya kebutuhan oksigen. Ia memahami keadaan ini. Menurutnya, kondisi serupa juga terjadi di seluruh Pulau Jawa. Untuk memenuhi kebutuhan itu, pihaknya telah berkoordinasi dengan kementerian.

"Khusus di Jawa Tengah, pabrik di Kendal itu kecil. Suplai untuk Jawa Tengah nanti akan dibantu dari Jawa Barat dan Jawa Timur, ada juga bantuan dari Morowali. Setidaknya butuh tiga hari untuk menyelesaikan itu," paparnya. 

 

(*)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya