Kasus Covid-19 Terus Melonjak, Satgas Minta Masyarakat Dukung PPKM Mikro

Kasus Covid-19 melonjak tajam dalam lima pekan terakhir. Bahkan, lonjakan tertinggi terjadi pada 27 Juni 2021, kasus terkonfirmasi Covid-19 bertambah 21.342 hanya dalam waktu 24 jam.

oleh Liputan6.com diperbarui 29 Jun 2021, 23:47 WIB
Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito saat konferensi pers perkembangan COVID-19 sesi International Media Briefing di Graha BNPB, Jakarta, Selasa, 13 April 2021. (Tim Komunikasi Satgas COVID-19/Mardji)

Liputan6.com, Jakarta Kasus Covid-19 melonjak tajam dalam lima pekan terakhir. Bahkan, lonjakan tertinggi terjadi pada 27 Juni 2021, kasus terkonfirmasi Covid-19 bertambah 21.342 hanya dalam waktu 24 jam.

Satuan Tugas Penanganan Covid-19 meminta masyarakat ikut menekan laju penularan Covid-19. Ada dua hal yang bisa dilakukan masyarakat. Pertama, memetakan risiko beraktivitas. Kedua, mendukung penuh kebijakan pemerintah dalam memperlambat laju penularan Covid-19.

Juru bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Wiku Bakti Bawono Adisasmito mengatakan dalam memetakan risiko aktivitas, masyarakat perlu memperhatikan tiga aspek yaitu lokasi, kedekatan dan waktu berlangsungnya aktivitas.

"Perlu diperhatikan, upaya pencegahan harus dilakukan secara serentak oleh seluruh anggota keluarga, untuk saling melindungi satu sama lain sehingga penularan di tingkatan keluarga dapat dihindari," katanya melalui siaran pers, Selasa (29/6/2021).

Wiku menyebut, merujuk pada kategorisasi WHO, terdapat panduan pemetaan aktivitas yang dapat diikuti oleh masyarakat sebagai upaya meminimalisasi pencegahan penularan Covid-19. Kategorisasi tersebut terdiri dari risiko lebih tinggi, risiko sedang dan risiko rendah.

Kegiatan yang masuk ke dalam kategori risiko lebih tinggi yakni kontak fisik seperti berjabat tangan, makan di dalam ruangan tertutup dan melakukan aktivitas di tempat ramai. Sementara kegiatan yang masuk kategori risiko sedang meliputi berkunjung ke kediaman orang lain, berkumpul dengan banyak orang di luar ruangan, mengunjungi rumah sakit/dokter, berkunjung ke fasilitas publik dan menggunakan transportasi umum.

Sedangkan kegiatan yang masuk ke dalam risiko rendah meliputi berdiam diri di rumah dan melakukan aktivitas di luar rumah dengan tetap menjaga jarak.

Wiku menegaskan, aktivitas masyarakat yang berisiko ini harus segera ditekan sekarang juga. Masyarakat juga harus mengingatkan orang lain, dimulai dari keluarga dan lingkungan terdekat agar risiko penularan Covid-19 dapat diminimalisir.

Selain memetakan risiko beraktivitas, masyarakat juga perlu membantu mengendalikan laju penularan Covid-19 dengan mendukung efektivitas PPKM Mikro melalui posko sebagai pengendali Covid-19. Terutama, bagi masyarakat yang berada di daerah yang mengontribusi kasus Covid-19 tertinggi. Seperti DKI Jakarta, Jawa Barat dan Jawa Tengah.

Tak hanya itu, masyarakat juga harus disiplin dan bertanggung jawab terhadap aturan yang sudah ditetapkan unsur masyarakat seperti Ketua RW dan Ketua RT yang dibantu oleh anggota PKK, kader, tokoh adat, tokoh agama, tokoh masyarakat serta karang taruna.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Suportif Saat Testing

Wiku melanjutkan, masyarakat harus bersikap suportif khususnya dalam upaya testing dan tracing massal yang dilakukan satuan Babinsa dan Bhabinkamtibmas. Masyarakat perlu melaporkan secara transparan setiap kasus positif yang ada serta bersedia bekerja sama dalam pelacakan kontak erat mulai dari tahapan penilaian risiko sampai rujukan upaya isolasi atau perawatan jika dibutuhkan.

Masyarakat juga harus bersikap komunikatif dengan aparat di tingkatan desa yaitu Puskesmas tingkat kelurahan terkait pemantauan pelaksanaan karantina atau isolasi mandiri maupun saat perawatan agar peluang kesembuhan semakin tinggi. Jika fasilitas kesehatan di tingkat kelurahan kurang memadai maka komunikasi yang baik harus juga terjalin dengan aparat di tingkat kecamatan baik Puskesmas atau RSUD yang ada.

"Pemerintah sangat mengapresiasi pihak desa/kelurahan dan masyarakat yang mendukung penuh kebijakan yang pemerintah ambil. Terima kasih telah membantu membantu meringankan beban banyak orang baik pemerintah, rumah sakit serta tenaga kesehatan. Perlu diingat, pemerintah tidak dapat bekerja sendiri untuk mengendalikan pandemi Covid-19, dibutuhkan perjuangan dan kontribusi dari seluruh elemen masyarakat untuk mengendalikan pandemi di tingkat komunitas," kata Wiku.

Reporter: Supriatin

Sumber: Merdeka

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya