Liputan6.com, Jakarta - PT Kapuas Prima Coal Tbk (ZINC) teken perjanjian kredit term loan dengan Bank Mandiri sebesar USD 96 juta atau sekitar Rp 1,39 triliun (asumsi kurs Rp 14.560 per dolar AS) pada Senin, 28 Juni 2021.
Mengutip keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (29/6/2021), PT Kapuas Prima Coal Tbk juga mendapat fasilitas tambahan non cash loan sebesar USD 14 juta. Adapun rincian penggunaan dana fasilitas pinjaman antara lain:
Advertisement
-Refinancing USD 23,45 juta
-Modal kerja USD 190,90 juta
-Belanja modal USD 36,65 juta
-Penyelesaian smelter milik ZINC sebesar USD 25 juta.
Sedangkan rincian tambahan fasilitas kredit non cash loan total USD 14 juta antara lain fasilitas non cash loan USD 1 juta, trasury lin sebesar USD 5 juta, dan fasilitas pre export financing dan bill purchasing sebesar USD 8 juta.
Pada penutupan perdagangan saham Selasa, 29 Juni 2021, saham PT Kapuas Prima Coal Tbk (ZINC) melemah 0,73 persen ke posisi Rp 136 per saham. ZINC mencatat total transaksi 5.005 kali dengan volume perdagangan 4.757.375. Nilai transaksi harian Rp 65,7 miliar.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Target 2021
Sebelumnya, PT Kapuas Prima Coal Tbk (ZINC), emiten yang bergerak di bidang tambnag bijih besi (Fe) dan Galena membidik penjualan mencapai Rp 1,2 triliun pada 2021. Hal ini didukung dengan meningkatkan kapasitas penambangan dan produksi.
Perseroan telah menetapkan target kapasitas produksi dapat meningkat 20-30 persen pada 2021. Adapun PT Kapuas Prima Coal Tbk saat ini fokus mengolah Galena (PbS) menjadi konsentrat timbal dan Seng (Zn).
Direktur Utama PT Kapuas Prima Coal Tbk, Harjanto Widjaja menuturkan,dengan ada peningkatan harga komoditas sejak akhir 2020 turut mendorong peningkatan permintaan konsentrat timbal dan seng dari berbagai negara.
"Untuk menangkap peluang dari kenaikan kapasitas produksi perseroan dari 496.745 ton pada 2020 menjadi 564.000 pada 2021. Dari target tersebut diharapkan produksi konsentrat sedang mencapai 46.000 ton, konsentrat timbale 17.500 ton, dan produksi bijih besih bisa mencapai 300 ribu ton pada 2021,” ujar Harjanto dikutip dari keterangan tertulis, Rabu (9/6/2021).
Perseroan telah mulai meningkatkan kapasitas produksi sejak kuartal IV-2020 secara bertahap terutama untuk produksi bijih besih dalam skala besar. Selain itu, PT Kapuas Prima Coal Tbk tengah mempersiapkan penyelesaian proses pembangunan smelter timbal yang berada di Kotawaringin, Kalimantan Tengah.
Smelter itu akan memasuki tahap kuartal III-2021. Smelter tersebut menjadi smelter pemurnian timbal pertama di Indonesia dengan hasil produksi mencapai 20.000 metal timbal per tahun. Diharapkan dengan langkah tersebut, dapat mendorong peningkatan kapasitas produksi dan kinerja perseroan ke depan.
Sementara itu, selama 2020, perseroan mencatat penjualan Rp 608,1 miliar dan laba kotor sebesar Rp 161,7 miliar. Sedangkan realisasi total produksi Kapuas Prima Coal selama 2020 mencapai 496.745 ton. Dari jumlah tersebut, produksi konsentrat timbal sebesar 39.974 ton.
Advertisement