Produsen Kemasan Asal China Bangun Pabrik Pertama di Kendal Senilai Rp 145 M

Baoshen Science & Applied Technologies Co., Ltd (BSN) membangun pabrik pertamanya di Indonesia.

oleh Liputan6.com diperbarui 29 Jun 2021, 23:45 WIB
Baoshen Science & Applied Technologies Co., Ltd (BSN) membangun pabrik pertamanya di Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - Baoshen Science & Applied Technologies Co., Ltd (BSN) membangun pabrik pertamanya di Indonesia. Pembangunan pabrik tersebut berada di Kawasan Industri Kendal, Jawa Tengah.

BSN merupakan perusahaan terkemuka asal China yang memproduksi bahan packaging atau kemasan untuk produk garmen (sepatu, pakaian, tas), produk furniture, kosmetik, dan lain sebagainya.

Sejak berdiri di tahun 1988, BSN semakin sukses menjadi industri smart packaging dengan membangun Pusat Teknologi Desain dan Produksi Label berbasis RFID. Sejauh ini BSN telah memiliki beberapa pabrik di wilayah Asia, dan pabrik utamanya berlokasi di Guangzhou. Dua pabrik lainnya berada di Utara dan Selatan Vietnam. BSN juga memiliki kantor cabang di Amerika, Spanyol, Belanda dan Jerman.

Kemudian yang paling terbaru, mereka memutuskan untuk memperluas bisnisnya dengan membangun pabrik pertama di Indonesia, tepatnya di Kawasan Industri Kendal (KIK) di bawah nama PT BSN Technologies Indonesia (BTI) dengan luas sekitar 3.2 Ha dengan nilai investasi sebesar USD 10 juta atau sekitar Rp 145 miliar (kurs 14.554 per dolar AS).

“Bagi kami efisiensi sangatlah penting dalam proses pembangunan pabrik ini. Kami memiliki jadwal yang cukup padat sehingga kami berharap pembangunan pabrik ini dapat berjalan dengan lancar," terang Direktur PT BTI Miao Renxiao dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (29/6/2021).

Miao juga mengungkapkan alasan PT BTI memilih Indonesia dan KIK sebagai lokasi ekspansi.

“Kami memilih KIK sebagai lokasi pabrik baru kami karena lokasinya yang strategis, upah minimum yang kompetitif, dan fasilitas yang ditawarkan oleh KIK sebagai Kawasan Ekonomi Khusus seperti pajak insentif,” katanya.

“Hal yang lebih penting adalah dukungan yang luar biasa dari KIK selaku developer kawasan industri," lanjut dia.

Menurut Miao, jika dibandingkan saat mereka berinvestasi di Vietnam, mereka merasa lebih mudah saat berinvestasi di Indonesia. Terlebih lagi mereka sangat didukung dan dibantu dalam prosesnya oleh pihak kawasan industri Kendal (KIK).

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Kawasan Industri Kendal

PT Jababeka bahkan sudah membebaskan 600 hektare (ha) lahan di Kendal, Jawa Tengah sebagai lahan kawasan industri.

Sekadar informasi, Kawasan Industri Kendal sendiri merupakan hasil kerja sama pengembang kota terkemuka di Indonesia yaitu PT Jababeka Tbk dengan pengembang ternama asal Singapura, yaitu Sembcorp.

Pembangunan pabrik akan dimulai pada bulan Agustus 2021 dan diperkirakan PT BTI dapat resmi beroperasi pada bulan Juni 2022. Nantinya jika sudah beroperasi penuh, PT BTI diharapkan menyerap kurang lebih 300 tenaga kerja.

Hadirnya pabrik packaging PT BTI di Kawasan Ekonomi Khusus Kendal ini juga dapat dilihat sebagai sebuah tren di mana industri pendukung kini mulai mengikuti jejak industri utama seperti garmen, furniture, apparel, sepatu, dan lainnya yang telah lebih dulu melakukan ekspansi ke wilayah Jawa Tengah.

Presiden Direktur KIK Stanley Ang juga menyambut baik kehadiran PT BTI. “Kami sangat senang dan bangga dengan bergabungnya PT BTI, perusahaan kemasan terkemuka di kawasan industri kami. Kami berharap dengan adanya BTI, kami dapat melengkapi ekosistem industri di KIK dan juga memajukan pertumbuhan ekonomi untuk Jawa Tengah," tutupnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya