Liputan6.com, Jakarta Apple menyimpan sejumlah data pengguna iCloud di server Google. Sebanyak 8 juta TB disimpan di server Google itu, meningkat dari penyimpanan pada tahun lalu.
Pada pertengahan Mei 2021, Apple dilaporkan mengabiskan dana sebesar Rp 4,3 triliun untuk membayar layanan Google Cloud tersebut.
Advertisement
Mengutip The Information via MacRumors, Rabu (30/6/2021), itu merupakan peningkatan sebesar 50 persen keseluruhan dari 2020.
Dengan demikian, Apple menjadi salah satu klien korporat terbesar bagi Google Cloud, jauh diatas Spotify yang juga menggunakan layanan tersebut.
Kendati demikian, Staf Google bahkan memberi nama khusus bagi Apple dengan sebutan Bigfoot. Itu mengacu pada layanan yang disewa oleh Apple dari server Google.
Kombinasi Cloud Pihak Ketiga
Apple mengandalkan kombinasi pusat datanya sendiri dan layanan penyimpanan cloud pihak ketiga, seperti Google Cloud dan Amazon Web Services, untuk menyimpan data pengguna iCloud seperti foto dan pesan.
Apple tidak menyediakan penyedia penyimpanan cloud pihak ketiga dengan kunci untuk mendekripsi data pengguna yang disimpan di server mereka, memastikan tingkat keamanan yang kuat.
Laporan tersebut berspekulasi bahwa peningkatan penggunaan Google Cloud oleh Apple menunjukkan bahwa kebutuhan penyimpanan cloud perusahaan yang meningkat.
Artinya, itu telah melampaui kemampuannya untuk mengembangkan dan mengoperasikan pusat datanya sendiri yang diperlukan untuk menangani data yang dihasilkan.
Advertisement
Apple Kirim Peringatan ke Leaker Tiongkok
Apple selalu menjaga kerahasiaan produk-produknya sebelum diluncurkan secara resmi dalam Apple event. Kendati demikian, sejumlah bocoran mengenai produk-produk baru Apple terus bermunculan. Misalnya bocoran tentang produk iPhone, iPad, komputer Mac, dan lain-lain.
Apple pun mengambil langkah hukum untuk menutup keran bocoran dari leaker alias pembocor gadget Apple asal Tiongkok bernama Kang. Mengutip The Verge, Sabtu (26/6/2021), leaker bernama Kang mengatakan, dirinya mendapatkan peringatan dari Apple terkait bocoran-bocoran produk perusahaan.
Kabar ini diunggah Kang ke akun Weibo-nya. Sekadar informasi, Kang saat ini memegang posisi nomor satu di papan peringkat AppleTrack. AppleTrack merupakan situs berisi berbagai bocoran mengenai produk baru Apple dari banyak sumber.
Klaim yang dipublikasikan di AppleTrack dinilai cukup akurat. AppleTrack juga mendeklarasikan bahwa pihaknya tidak terafiliasi dengan Apple. Nah, sebelum Apple merilis iPhone 12, Kang menginfokan bahwa Apple menyiapkan 4 model perangkat.
Bukan hanya itu, bocoran Kang juga dilengkapi dengan harga, warna, hingga rencana perilisan iPhone 12. Padahal saat itu produk iPhone 12 bahkan belum diumumkan.
(Rif/Isk)