Morgan Stanley Dongkrak Pembagian Dividen

Sejumlah perbankan di Amerika Serikat menaikkan dividen termasuk Morgan Stanley.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 30 Jun 2021, 12:02 WIB
(Foto: Ilustrasi wall street. Dok Unsplash/lo lo)

Liputan6.com, Jakarta - Morgan Stanley menggandakan dividen kuartalannya dari 35 sen per saham menjadi 70 sen per saham. Selain itu, Perusahaan juga membeli kembali (buyback) hingga USD 12 miliar atau sekitar Rp 174,49 triliun (asumsi kurs Rp 14.541 per dolar Amerika Serikat).

"Perusahaan telah mengakumulasi kelebihan modal yang signifikan selama beberapa tahun terakhir" kata CEO Morgan Stanley James Gorman dalam sebuah pernyataan, dikutip dari CNN, Rabu (30/6/2021).

Dia menambahkan, perusahaan saat ini memiliki salah satu penyangga modal terbesar di industri perbankan. Sementara itu, bank-bank lain, termasuk Bank of America (BAC), Wells Fargo (CBEAX) dan JPMorgan Chase (JPM), juga menaikkan dividen mereka. Kenaikan dividen 100 persen Morgan Stanley (MS) tampaknya menjadi yang terbesar di antara bank-bank besar sejauh ini.

Dividen yang naik ini menandakan pulihnya kepercayaan di industri perbankan, setelah pekan lalu bank-bank melewati apa yang disebut ‘stress test’ oleh Federal Reserve. Sebanyak 23 bank besar yang diuji Fed berada jauh di atas persyaratan modal minimum mereka,.

Bank of America meningkatkan dividen saham biasa triwulanan sebesar 17 persen, dan JPMorgan meningkatkan dividennya 11 persen, dari 90 sen per saham menjadi USD 1 per saham untuk kuartal ketiga tahun 2021.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini


Penutupan Wall Street pada 29 Juni 2021

Ekspresi spesialis David Haubner (kanan) saat bekerja di New York Stock Exchange, Amerika Serikat, Rabu (11/3/2020). Bursa saham Wall Street anjlok karena investor menunggu langkah agresif pemerintah AS atas kejatuhan ekonomi akibat virus corona COVID-19. (AP Photo/Richard Drew)

Sebelumnya, bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street naik terbatas pada perdagangan Selasa, 29 Juni 2021. Penguatan wall street terjadi di tengah data ekonomi AS yang menguat dan volatilitas perdagangan yang rendah.

Pada penutupan perdagangan wall street, indeks S&P 500 naik kurang dari 0,1 persen menjadi 4.291,80. Indeks Dow Jones menguat sembilan poin ke posisi 34.292,29. Indeks Nasdaq naik 0,2 persen menjadi 14.528,33.

Saham pembangunan rumah bergerak lebih tinggi setelah S&P Case-Shiller mengatakan, harga rumah naik lebih dari 14 persen pada April 2021 dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Lima kota di Amerika Serikat termasuk Seattle alami peningkatan tahunan terbesar. Saham PulteGroup naik 2 persen.

Saham semikonduktor menguat dengan saham Skyworks dan Advanced Micro Devices masing-masing naik 4,5 persen dan 2,8 persen. Saham General Electric naik 1 persen.

Pasar telah menghasilkan serangkaian rekor tertinggi dalam beberapa minggu terakhir, tetapi kenaikannya relatif terbatas. Sejumlah ahli telah menunjukkan luasnya pasar yang lemah diukur dengan rata-rata kinerja saham dan jumlah saham yang mencatat kinerja tertinggi baru seperti area potensial yang menjadi perhatian.

Di sisi lain, pada perdagangan wall street Selasa pekan ini, sejumlah saham tertekan di indeks S&P 500.Chief Investment Officer Charles Schwab Investment Management, Bill McMahon menuturkan, volatilitas bisa menjadi jeda alami selama musim panas jelang musim laporan keuangan pada Juli 2021.

"Saya pikir orang-orang berada dalam sedikit mode menunggu dan melihat, jadi tidak mengherankan melihat penurunan volatilitas dan luasnya sedikit memburuk,” ujar McMahon dilansir dari CNBC, Rabu (30/6/2021).

Ia menambahkan, kekhawatiran tentang kasus COVID-19 varian delta yang menyebar juga bisa membebani saham.

Sementara itu, saham Morgan Stanley melonjak lebih dari tiga persen setelah mengatakan akan melipatgandakan dividen kuartalannya. Bank juga mengumumkan program pembelian kembali saham senilai USD 12 miliar.

Pengumuman tersebut mengikuti stress bank pekan lalu oleh the Federal Reserve yang dilewati 23 bank besar. Namun, beberapa saham bank lalin menyerahkan keuntungan awal dan membebani indeks yang lebih laus meskipun meningkatkan rencana pembayarannya sendiri.

Pembacaan kepercayaan konsumen conference board untuk Juni datang lebih tinggi dari yang diharapkan, menambah penguatan tentang pemulihan ekonomi.

Dengan pasar memasuki hari perdagangan terakhir Juni dan kuartal II, indeks S&P 500 berada di jalur untuk mencatat kenaikan bulan kelima berturut-turut. Indeks Nasdaq untuk bulan ketujuh yang positif. Indeks Dow Jones berada di zona merah pada Juni 2021.

Sepanjang 2021, indeks S&P 500 telah naik 14 persen. Sedangkan indeks Nasdaq menguat 12 persen. Analis JP Morgan, Dubravkos Lakos-Bujas menuturkan, pasar tampaknya memiliki kenaikan jangka pendek.

“Latar belakang kebijakan pertumbuhan menurut kami masih tetap mendukung untuk aset berisiko secara umum, termasuk saham. Pada periode musim panas dua bulan ke depan, adalah di mana saya berpikir pasar terus menembus ,” ujar dia.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya