PM Malaysia Muhyiddin Yassin Dirawat di RS Akibat Diare

Perdana Menteri (PM) Malaysia Muhyiddin Yassin dirawat di rumah sakit akibat menderita diare.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 30 Jun 2021, 14:06 WIB
Muhyiddin Yassin (kedua kanan) melambaikan tangan sebelum upacara pelantikannya sebagai Perdana Menteri Malaysia di Istana Negara, Kuala Lumpur, Minggu (1/3/2020). Pelantikan dilakukan dengan alasan kursi kepemimpinan harus segera terisi. (NAZRI RAPAAI/AFP/MALAYSIA'S DEPARTMENT OF INFORMATION)

Liputan6.com, Kuala Lumpur - Perdana Menteri (PM) Malaysia Muhyiddin Yassin dirawat di rumah sakit akibat menderita diare. Demikian menurut informasi dari kantor PM dalam sebuah pernyataan, Rabu 30 Juni 2021.

Mengutip Staits Times, Rabu (30/6/2021), Kantor Perdana Menteri Malaysia mengatakan Tan Sri Muhyiddin mulai mengalami kondisi tersebut pada Selasa 29 Juni malam. Kemudian dilarikan ke rumah sakit keesokan paginya untuk perawatan dan pemantauan.

Sejauh ini belum ada rincian lebih lanjut tentang kondisi PM Muhyiddin Yassin setelah berada di rumah sakit dalam perawatan.

Pada 2018, PM Malaysia Muhyiddin Yassin didiagnosis menderita kanker pankreas. Dia dinyatakan bebas kanker pada Juni tahun lalu, menurut pernyataan sebelumnya dari kantornya.


Pengumuman Lockdown

Muhyiddin Yassin (tengah) melambaikan tangan sebelum upacara pelantikannya sebagai Perdana Menteri Malaysia di Istana Negara, Kuala Lumpur, Minggu (1/3/2020). Berdasarkan hukum Malaysia, penunjukan PM Malaysia bisa dilakukan oleh raja. (NAZRI RAPAAI/AFP/MALAYSIA'S DEPARTMENT OF INFORMATION)

Sebelumnya, PM Malaysia Muhyiddin Yassin mengumumkan memperpanjang lockdown nasional dalam upaya meredam penyebaran COVID-19.

Lockdown di Malaysia sebelumnya dijadwalkan pada Senin 28 Juni 2021, namun PM Muhyiddin Yassin mengatakan pembatasan tidak akan dilonggarkan sampai kasus COVID-19 harian turun di bawah 4.000, demikian dalam laporan kantor berita Bernama.

Menteri Senior Pertahanan Malaysia Ismail Sabri Yaakob juga mengatakan bahwa Tahap 1 dari perintah kendali gerakan akan dipertahankan hingga infeksi harian di negara itu turun menjadi di bawah 4.000.

"Berdasarkan evaluasi risiko yang dilakukan Kementerian Kesehatan, pemerintah akan mempertahankan periode Fase 1 secara nasional,” kata Ismail Sabri dalam keterangannya, seperti dikutip dari Channel News Asia, Senin (28/6/2021).

"Ini dengan mempertimbangkan situasi saat ini yang belum berhasil dalam transisi dari Fase 1 ke Fase 2, di mana data kasus harian positif COVID-19 menunjukkan tren horizontal," tambahnya.

Menteri Yaakob juga mengatakan bahwa restoran di Malaysia dapat beroperasi dari pukul 6 pagi hingga 10 malam mulai Senin 28 Juni.

Langkah tersebut diputuskan setelah dilakukannya diskusi dengan operator gerai makanan setempat, kata Menteri Yaakob.

Selengkapnya di sini...

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya