Liputan6.com, Jakarta - Investor legendaris Warren Buffett mengatakan konsekuensi ekonomi dari pandemi ini secara tidak proporsional menimpa usaha kecil. Sementara ketidakpastian COVID-19 masih jauh dari selesai.
"Dampak ekonomi telah menjadi hal yang sangat tidak merata di mana ratusan ribu atau jutaan usaha kecil telah dirugikan dengan cara yang mengerikan, tetapi sebagian besar perusahaan besar telah melakukannya dengan baik,” kata CEO Berkshire Hathaway Warren Buffett, dikutip dari CNBC, Kamis (1/7/2021).
Pada Maret 2020, pandemi menyebabkan penutupan ekonomi USD 20 triliun secara penuh di AS. Ribuan usaha kecil terpaksa menutup pintu mereka sementara pengecer besar dan raksasa e-commerce mengambil alih pelanggan di sektor tersebut.
Baca Juga
Advertisement
Produk domestik bruto untuk kuartal pertama tahun lalu turun 31,4 persen. Hal itu belum pernah terjadi sebelumnya di Amerika pasca-Great Depression pada 1929-1939.
Untuk beberapa bisnis seperti dealer mobil, pandemi bahkan membawa keuntungan tak terduga, kata Charlie Munger, wakil ketua Berkshire dan mitra bisnis lama Warren Buffett. Hal ini karena penutupan pabrik dan kekurangan semikonduktor global, pembuat mobil dan dealer telah mengalami keuntungan yang lebih luas.
Berkshire Hathaway Automotive adalah salah satu grup dealer terbesar di Amerika Serikat, dengan lebih dari 78 dealer yang dioperasikan secara independen. Konglomerat ini juga memiliki BNSF Railway dan NetJets, sebuah perusahaan penyewaan jet bisnis swasta dan manajemen pesawat.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Pelajaran Terbesar
Buffett mengatakan pelajaran terbesar yang dia pelajari dari pandemi yang belum pernah terjadi sebelumnya adalah betapa tidak siapnya dunia untuk situasi darurat yang pasti akan terjadi.
"Saya belajar bahwa orang tidak tahu sebanyak yang mereka pikir mereka tahu. Tetapi hal terbesar yang Anda pelajari adalah bahwa pandemi itu pasti akan terjadi, dan ini bukan yang terburuk yang bisa dibayangkan, ”kata Buffett.
Selain tu, Buffett menyadari sejumlah ancaman lain yang kemungkinan akan terjadi di masa mendatang. Seperti ancaman nuklir, kimia, biologi, dan siber. "Masing-masing dari itu memiliki kemungkinan yang mengerikan,” kata Buffett.
Peningkatan yang stabil dalam serangan siber tahun ini secara langsung berdampak pada orang Amerika dan menghambat logistik serta layanan umum di Amerika Serikat. Pada Mei, serangan ransomware di Colonial Pipeline memaksa perusahaan AS untuk menutup sekitar 5.500 mil pipa.
"Charlie dan saya sangat beruntung dalam banyak hal. Tetapi hal yang paling beruntung sebenarnya berada di sekitar waktu dan tempat ini,” kata Buffett.
"Bagaimana kita benar-benar mengatasi situasi ini, sehingga umat manusia pada 50, 100 dan 200 tahun dari sekarang, dapat menikmati kehidupan yang luar biasa lebih baik yang dapat dinikmati tanpa mengacaukannya,” kata Buffett.
Advertisement