Erick Thohir: KEK Sei Mangkei Jangan Berorientasi ke Pengembang Properti

Menteri BUMN Erick Thohir berharap Kawasan Ekonomi Khusus(KEK) Sei Mangkei di Sumatera Utara mampu mengundang investor.

oleh Andina Librianty diperbarui 01 Jul 2021, 11:00 WIB
Menteri BUMN sekaligus Ketua Pelaksana KPC-PEN Erick Thohir menyambut kedatangan bahan baku vaksin Sinovac di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Senin (31/5/2021). (Dok Kementerian Komunikasi dan Informatika)

 

Liputan6.com, Jakarta - Menteri BUMN Erick Thohir berharap Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei di Sumatera Utara mampu mengundang investor untuk menanamkan investasinya guna meningkatkan perekonomian dan membuka lapangan kerja.

Diharapkan kawasan Industri ini harus segera dikembangkan tidak berorientasi pada perusahaan property saja tetapi menjadi kawasan industry yang bisa bersaing dengan KEK di daerahlainnya dan bermanfaat bagi masyarakat sekitar.

“Seperti arahan Bapak Presiden RI bahwa kawasan Industri ini harus segera dikembangkan tidak berorientasi pada property company, namun bagaimana kawasan industri ini menjadi kawasan industri yang bisa digunakan untuk investasi oleh partner-partnernya sehinggakawasan industri ini cepat jadi,” kata Erick saat berkunjung ke KEI Sei Mangkei, Provinsi Sumatera Utara, Jumat (25/6).

Dalam kunjungan tersebut, Menteri BUMN Erick Thohirbersama Wakil Gubernur Sumatera Utara Musa Rajekshah didampingi Dirut HoldingPerkebunan Nusantara PTPN III (Persero) Muhammad Abdul Ghani.

KEK Sei Mangkei merupakan KEK pertama di Indonesia yang diresmikan beroperasinya oleh Presiden Joko Widodo pada 27 Januari 2015. KEK Sei Mangkei berlokasi di Provinsi SumateraUtara dan memiliki kegiatan utama berupa industri pengolahan kelapa sawit, pengolahankaret, pariwisata dan logistik.

Erick menambahkan pengelola KEK Sei Mangkei sebenarnya dapat mengeksplorasi kekayaansumber daya alam di wilayah Sumatera Utara dan sekitar kawasan tersebut sehingga bisa menjadi investasi yang terjangkau bagi para masyarakat sekitar. Oleh karena itu, keberadaan KEK Sei Mangkei akan bermanfaat bagi masyarakat Sumatera Utara untuk meningkatkan ekonomi dan membuka kesempatan lapangan kerja.

Diungkapkan Erick, dirinya sudah meminta kepada PTPN III yang mengelola KEK Sei Mangkei agar dapat menjadikan tanah-tanah yang berada di sekitaran kawasan tersebut bisa menjadi investasi yang murah bagi para pengusaha yang ingin membangun pabriknya di Kawasantersebut

“Sumut sejak zaman dahulu memang sudah terkenal akan sumber daya alamnya, untuk itusekarang kita perlu melakukan hilirisasi, saya tadi juga melihat beberapa pabrik yang ada diKawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei, yang bisa meningkatkan ekonomi dan membuka lapangan kerja. Hal ini berujung pada peningkatan kesejahteraan masyarakat sekitar KEK Sei Mangkei,” ungkap Erick.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Bisa Bersaing

Menteri BUMN Erick Thohir meminta kepada BUMN yang mengelola KEK Sei Mangkei agar dapat menjadikan tanah-tanah yang berada di sekitaran kawasan tersebut bisa menjadi investasi yang murah bagi para pabrik yang ingin membangun pabriknya di sana

Erick berharap KEK Sei Mangkei bisa bersaing secara positif dengan KEK di daerah lainnya,bahkan bisa bersinergi dalam meningkatkan dan mendukung perekonomian nasional. Managemen KEK Sei Mangkei agar belajar kepada Kawasan Industri Batang (KIB) yang telah berhasil mengandeng banyak investor dalam waktu singkat.

Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei seluas 1.933,8 Ha terdiri dari industri hilirkelapa sawit, industri hilir karet, dan aneka industri lainnya. Fokus pengembangan zonaindustri di KEK Sei Mangkei adalah Hilirisasi komoditi Kelapa Sawit dan Karet.

Konsep pengembangan energi di KEK Sei Mangkei mengutamakan energi baru terbarukan(renewable energy) yang menjadikan pengembangan KEK Sei Mangkei dalam GreenEconomic Zone (Zona Ekonomi Hijau). Kementerian Perindustrian telah membangun fasilitasyakni dry port, tank farm dan pusat innovasi.

Sedangkan untuk distribusi suplai listrik, gas,serta jaringan telekomunikasi guna mendukung kegiatan investasi di KEK Sei Mangkei, PTPerkebunan Nusantara III bekerjasama dengan PLN, Pertagas dan Telkomsel. Sedangkanuntuk pengelolaan air bersih dan air limbah merupakan fasilitas yang telah dipersiapkan dandibangun oleh PT Perkebunan Nusantara III.

PTPN III (Persero) telah menjalin kerjasama dengan mitra strategis untuk mengembangkanpembangkit listrik dari sumber energi baru terbarukan antara lain Pembangkit ListrikTenaga Biogas (PLTBg) berkapasitas 2 MW dari hasil pemanfaatan limbah cair kelapa sawit(POME), dan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) berkapasitas 2 MW.

Program inimendukung upaya pemerintah dalam mengoptimalkan potensi energi baru terbarukan(renewable energy) nasional dan menarik minat investor menanamkan investasinya di KEKSei Mangkei.

Selain PLTS dan PLTBg, saat ini telah ada beberapa calon mitra strategis yang siapbekerjasama dengan PTPN Group dalam mengembangkan Bio-Compressed Natural Gas(Bio-CNG) dari POME untuk disuplai ke tenant di KEK Sei Mangkei serta terdapat caloninvestor yang akan berinvestasi dalam Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa(PLTBm) berkapasitas 1 x 15 MW dan pengoperasian PLTBm berkapasitas 2 x 3,5 MW.

Sejumlah perusahaan terkemuka baik asing maupun domestik telah menanamkan investasike KEK Sei Mangkei, yakni PT Unilever Oleochemical Indonesia, PT Industri Nabati Lestasi, PTDelamere Estates Indonesia, PT All Cosmos Biotek, dan PT Aice Sumatera Industry.

Selainitu, ada juga investor dalam penyediaan infrastruktur pendukung, antara lain PT PLN, PTPertamina Power Indonesia, dan PT Pertamina Gas.

Beberapa investor yang sedang prosespenjajakan kerjasama untuk mengembangkan pabrik di Sei Mangkei diantaranya adalah PTUnilever Oleochemical Indonesia yang akan melakukan ekspansi pabriknya diatas lahantambahan seluas 9 ha dan investor baru yakni PT KKB SMET, Alliance, PT NHL dan beberapainvestor dari India, Korea, Malaysia, China, Taiwan dan Inggris yang diharapkan akanmemulai investasinya di KEK Sei Mangkei dalam waktu dekat.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya