7 Hal yang Perlu Dipantau Saat Anak Jalani Isolasi Mandiri di Rumah

Berikut Pedoman Isolasi Mandiri pada Anak di rumah yang harus diketahui orangtua

oleh Ade Nasihudin Al Ansori diperbarui 01 Jul 2021, 13:17 WIB
Bantuan bahan pokok kepada pasien positif Covid-19 yang melakukan isolasi mandiri di rumahnya terlihat di pagar di RT03/RW03, Kelurahan Cilangkap, Jakarta, Jumat (21/5/2021). (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Isolasi mandiri (isoman) di rumah pada pasien COVID-19 anak perlu pendampingan dari orangtua atau pengasuh yang tidak berisiko mengalami gejala parah jika tertular.

Menurut Pedoman Isolasi Mandiri pada Anak yang ditertibkan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta bekerjasama dengan Dokter Spesialis Kesehatan Anak, Nina Dwi Putri, orangtua dan pengasuh bertugas memantau perkembangan kesehatan anak yang harus berjuang melawan COVID-19 dari hari ke hari.

Di dalam pedoman tersebut juga dipaparkan tujuh hal yang perlu dipantau saat anak isoman di rumah, yaitu:

1. Suhu : Ukur dengan termometer. Suhu normal 36 hingga 37,5 derajat celcius.

2. Laju napas : Hitung tarikan napas selama satu menit penuh. Nilai normal pada bayi kurang dari dua bulan adalah kurang dari 60 kali per menit, 1 hingga 11 bulan kurang dari 50 kali per menit, 1 hingga 5 tahun kurang dari 40 kali per menit, lebih dari 5 tahun kurang dari 30 kali per menit.

3. Saturasi oksigen : Ukur menggunakan oximeter. Saturasi oksigen yang normal adalah 95 persen atau lebih.

4. Asupan makanan : Harus tinggi gizi dan vitamin.

5. Aktivitas anak

6. Tanda-tanda dehidrasi : Terutama bila anak sulit makan atau minum.

7. Gejala-gejala lain yang dialami anak, misalnya apakah batuk bertambah, gangguan penciuman, pendengaran, muntah atau diare.

"Lakukan pemantauan dua kali sehari, pagi dan sore serta lakukan pencatatan," kata Nina dalam Pedoman Isolasi Mandiri pada Anak dikutip Health Liputan6.com pada Kamis, 1 Juli 2021.

Waspadai Sejumlah Gejala COVID-19 Pada Anak


14 Poin Protokol Kesehatan di Rumah

Pedoman tersebut juga menyampaikan 14 poin yang perlu diperhatikan saat isoman di rumah yakni:

-Tentukan zona pasien: pisahkan dengan zona bersih di rumah, meliputi kamar tidur, kamar mandi dan arena bermain anak; bila tidak memungkinkan zona terpisah, upayakan jarak minimal 1 meter dengan anak yang sakit.

-Upayakan ventilasi yang baik untuk pergantian udara.

-Bila harus memakai kamar mandi bersama, upayakan anak yang positif memakai paling akhir dan beri jarak dengan pemakai kamar mandi berikutnya.

-Anak umur 2 tahun ke atas atau yang sudah pandai menggunakan masker dianjurkan memakai masker dengan tepat.

-Berikan "istirahat masker" bila anak di ruang sendiri.

-Masker tidak perlu digunakan pada anak kecil saat tidur.


Selanjutnya

-Pengasuh di ruang yang sama harus selalu menggunakan masker dan pelindung mata, sarung tangan sekali pakai, dan celemek sekali pakai atau baju luar yang dapat dicuci.

-Pengasuh mencuci tangan setiap sebelum dan sesudah berinteraksi dengan anak.

-Tetap sedapat mungkin menjaga jarak (termasuk saat tidur), terutama bila pengasuh negatif.

-Buang masker dan sarung tangan di tempat plastik khusus dan buang di tempat sampah berbeda.

-Bila orangtua atau pengasuh harus merawat anak lain yang negatif: mandi dan ganti baju dahulu.

-Cuci pakaian anak dan baju luar pengasuh secara terpisah dengan air hangat dan deterjen.

-Jangan makan makanan sisa anak atau makan dengan alat makan anak.

-Pengasuh juga perlu jaga kesehatan dan minum suplemen.

 

 

 


Infografis Pedoman Isolasi Mandiri Pasien Tanpa Gejala COVID-19

Infografis Pedoman Isolasi Mandiri Pasien Tanpa Gejala Covid-19. (Liputan6.com/Trieyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya