Terapkan Protokol Kesehatan Cegah COVID-19, Kemenkes Sebut Bisa Mulai dari Keluarga

Kemenkes mengatakan, kebiasaan mencegah COVID-19 seperti 3M atau 5M, harus dilakukan setiap anggota keluarga

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 02 Jul 2021, 16:21 WIB
Banner Infografis 4 Poin Utama Cegah Klaster Keluarga. (Liputan6.com/Abdillah)

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengatakan bahwa melakukan penerapan protokol kesehatan mencegah COVID-19 dapat dilakukan dari keluarga. Hal ini juga demi mengurangi potensi penularan pada orang terdekat.

Erna Mulati, Direktur Kesehatan Keluarga Kemenkes dalam Seminar Nasional "Membangun Ketangguhan Keluarga: Membentuk Inisiatif dan Kesehatan Jiwa" mengatakan, pemahaman dalam keluarga tentang 3M atau 5M, harus diperkuat.

Menurut Erna, kebiasaan mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan mengurangi mobilitas, tersebut harus dilakukan setiap anggota keluarga.

"Jadi jangan cuma si ayah yang cuci tangan dengan sabun, tapi si ibu dengan tenang habis ngobrol dengan tetangga, ke warung, ketika di rumah pulang dia tidak cuci tangan dengan sabun," kata Erna, ditulis Kamis (1/7/2021).

Selain itu, Erna mengatakan bahwa saat ini disarankan menggunakan masker dua lapis, yang terdiri dari masker bedah untuk bagian dalam dan masker kain untuk melapisinya.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

#sudahdivaksintetap3m #vaksinmelindungikitasemua

 

Saksikan Juga Video Menarik Berikut Ini


Ajarkan Anak Menggunakan Masker

Seorang anak kenakan masker dengan latar belakang mural Indonesia Bisa Stop Corona di Lapangan Bulutangkis, Kampung Kali Pasir, Jakarta, Selasa (7/4/2020). Pesan mural mengajak warga untuk memutus rantai penyebaran Corona Covid-19 dengan diam di rumah. (Liputan6.com/Fery Pradolo)

Untuk mengenakan masker, Erna mengatakan bahwa anak-anak dapat mulai diajarkan secara bertahap saat ia berusia di atas dua tahun.

"Jangan minta mereka seharian menggunakan masker, tetapi kita ajarkan. Sampai berapa lama dia mengatakan tidak sanggup, kemudian diulang lagi," kata Erna.

"Yang paling penting adalah bagaimana kita memberikan contoh yang paling baik untuk setiap anggota keluarga," ujarnya.

Erna mengingatkan, anak-anak adalah "peniru yang jitu." Sehingga, dia tergantung bagaimana orangtua dan anggota keluarga yang lain dalam memberikan contoh kepada mereka.


Menjaga Jarak dan Menjauhi Kerumunan

Suasana Pasar Kebayoran Lama, Jakarta, Selasa (28/6/2021). Pemprov DKI Jakarta melakukan pembatasan mobilitas warga, salahsatunya pembatasan operasional pasar tradisional untuk menekan penyebaran COVID-19. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Erna juga mengatakan, mencegah penularan COVID-19 dalam lingkungan keluarga juga dapat dilakukan dengan menjaga jarak antara satu dengan yang lainnya.

"Ini memang agak sulit. Tidak mudah memang. Tetapi hendaknya, ketika katakanlah kita berdekatan dengan anggota keluarga yang lain, itu harus memastikan betul kondisi kita betul-betul terhindari dari COVID-19."

Terkait menghindari kerumunan, Erna mengatakan dibutuhkan pengorbanan dari salah satu anggota keluarga, misalnya pada mereka yang memiliki tugas untuk belanja ke luar rumah.

Erna mengatakan, apabila tidak memungkinkan untuk belanja secara daring, maka tidak perlu semua anggota keluarga ikut keluar rumah.

"Jadi bagaimana kita mengoptimalkan pemanfaatan, katakanlah elektronik, dalam meminimalisir terjadinya kerumunan. Kalau kita punya alokasi budget yang cukup, kita bisa pesan bahan-bahan makanan melalui online," ujarnya.


Infografis 7 Tips Cegah Klaster Keluarga Covid-19

Infografis 7 Tips Cegah Klaster Keluarga Covid-19. (Liputan6.com/Trieyasni)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya