Liputan6.com, Garut - Ada pemandangan tak biasa pada perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-75 Bhayangkara Polres Tasikmalaya, Jawa Barat tahun ini. Adalah kehadiran Arul Miftahul Huda (13), warga binaan Polres Tasikmalaya, yang sudah beberapa bulan menetap di polres.
Sejatinya Arul adalah warga binaan, yang sebelumnya ditolak warga akibat mencuri, namun perlahan pola pembinaan yang diberikan polres Tasikmalaya, membuat Arul luluh hingga lebih betah tinggal di kepolisian. Ada secercah harapan, kelak dia ingin menjadi polisi pengayom masyarakat.
Advertisement
Mengenakan kupiah hitam plus setelan baju koko hitam putih, pada perayaan HUT ke-75 Bhayangkara tahun ini, Arul mendapatkan anugerah menjadi anak asuh polres Tasikmalaya. Sebuah kehormatan yang begitu bernilai di tengah kasus yang tengah melilitnya.
Rona kebahagian terpancar di wajah Arul yang sejak beberapa bulan, baru kali ini bisa bertatap muka dengan Oom (33) sang bunda, termasuk dengan dua adiknya yang masih balita. “Saya kangen akhirnya sekarang bisa bertemu,” ujar Arul.
Oom (33) pun tak kuasa menahan air mata di tengah perayaan Korps Bhayangkara tersebut. Baginya, perlakukan masyarakat yang menolak kehadiran Arul, tidak sebanding dengan fakta sebenarnya yang menuduh anaknya melakukan pencurian.
Ia bersyukur Arul akhirnya diangkat menjadi anak asuh Polres Tasikmalaya, termasuk rencana mulia menyekolahkan Arul hingga jenjang lebih tinggi. “Anak saya tidak sejahat itu, banyak pencurian yang dituduhkan ke anak saya padahal tidak (tidak melakukan),” kata dia di.
Ia pun tak sungkan melontarkan pujian pola didikan yang diberikan kepolisian PPA Polres Tasikmalaya, mampu menuntut perilaku Arul menjadi lebih baik. “Saya bersyukur pak polisi mampu mendidik Arul, karena saya terbatas, Anak saya tujuh semuanya,” kata dia.
Dalam kesempatan itu, Arul mendapatkan kejutan berupa pemberian potongan tumpeng perdana HUT ke-75 Bhayangkara dari Kapolres Tasikmalaya, AKBP Rimsyahtono sebagai sebuah kehormatan.
Simak juga video pilihan berikut ini:
Pola Pendekatan Anak
Menurut Kapolres Rimsyhtono, kehadiran Arul memberi warna tersendiri bagi korps Bhayangkara untuk lebih mendekatkan dan ramah kepada anak.
“Ini kami kukuhkan lagi didepan pak bupati forkominda, Arul jadi anak Asuh Polres Tasikmalaya,” ujarnya, Kamis (1/7/2021).
Selain pola asuh, Arul pun mendapatkan potongan tumpeng HUT ke-75 Bhayangkara yang langsung disaksikan Oom, sang bunda. “Kami konsen dalam hal nasib anak,” ujarnya menegaskan.
Pengorbanan Arul yang rela menetap berbulan bulan di kantor polisi menuai banyak pujian dan simpati. Bupati Rasikmalaya, Ade Sugianto misalnya, meminta agar masyarakat bijak dalam menyikapi kenakalan anak.
Ade mengapresiasi upaya perlindungan yang diberikan polres Tasikmalaya, seraya berharap agar kasus yang menimpa Arul menjadi pembelajaran semua pihak, untuk memberikan perhatian yang layak bagi kelangsungan hidup anak.
“Kami minta seluruh pejabat angkat anak asuh, untuk diperhatikan pendidikan anak yang kurang beruntung secara ekonomi keluarga,” ujarnya.
Kasus pidana yang menimpa Arul memang menyedot perhatian. Di tengah himpitan ekonomi dengan tujuh anggota keluarga, ia akhirnya berurusan dengan hukum dengan tuduhan mencuri uang tetangga.
Namun dengan pola didikan dan pendekatan yang diberikan unit PPA Reskrim Polres Tasik, perangai Arul pun berubah drastis 180 derajat menjadi anak baik, hingga akhirnya lebih kerasan tinggal di shelter unit PPA Polres Tasikmalaya.
Advertisement