Liputan6.com, Jakarta - Menekan angka positif COVID-19 yang kian mengkhawatirkan, Surabaya menutup sementara sejumlah objek wisata mereka. Termasuk dalam daftar tersebut adalah semua taman kota di Surabaya.
Melansir Antara, Kamis (1/7/2021), Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau (DKRTH), Anna Fajriatin, mengucap bahwa penutupan sementara ini akan dilakukan hingga batas waktu yang belum ditentukan. "Nanti dievaluasi lagi," ucapnya.
Ia meminta maaf pada warga Surabaya atas penutupan itu seraya menambahkan bahwa penutupan ini dilakukan demi kesehatan dan keamanan bersama. "Mari berdoa supaya COVID-19 cepat selesai," tutur Anna.
Baca Juga
Advertisement
Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Surabaya, Yuniarto Herlambang, mengatakan, penutupan Taman Hutan Raya (Tahura) dan Kebun Raya Mangrove (KRM) sudah dilakukan sejak awal pekan. Tiga KRM dan 12 Tahura sudah ditutup untuk menekan angka transmisi virus corona baru.
"Sebenarnya Tahura dan KRM sempat buka awal tahun ini, dan minat kunjungannya tinggi. Tapi, karena kasus COVID-19 terus meningkat, kami tidak ada pilihan lain, selain kembali menutupnya," ucap Herlambang.
Sebelum menutup tempat itu, pihaknya mengklaim telah memberi informasi lebih dulu pada warga Surabaya. Itu dilakukan melalui media sosial maupun memasang spanduk di depan Tahura dan KRM.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Berbenah Selama Tutup
Herlambang mengatakan, mengingat penutupan objek wisata belum bisa dipastikan sampai kapan, pihaknya berkomitmen untuk berbenah. Mereka disebut akan menambah fasilitas di tiga Tahura, yakni Tahura Jeruk, Tahura Pakal, dan Tahura Balaskrumpik. "Nanti akan kami tambah tempat istirahat dan jogging track," katanya.
Sebelumnya, Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi , mengumumkan Surabaya dalam kondisi genting menghadapi COVID-19, lapor kanal Regional Liputan6.com. "Kalau kita lihat sekarang BOR (Bed Occupancy Rate) di rumah sakit sudah hampir 100 persen. Bahkan, ada satu rumah sakit yang sudah lockdown karena tidak kuat tenaga kesehatannya menampung pasien yang terus masuk," ungkapnya.
Eri berencana membuka rekrutmen relawan COVID-19 untuk warga Surabaya. Tugasnya membantu memantau kedisiplinan masyarakat selama penerapan PPKM Darurat.
"Karena itu akan kami buka 'Surabaya memanggil'. Nanti akan turun ke kampung seperti mengingatkan jam malam. Ini adalah ketukan hati nurani untuk warga Surabaya," katanya.
Advertisement
Syarat Jadi Relawan
Ada pun syarat untuk jadi relawan adalah warga Surabaya yang bersedia menjalani tes PCR. Kemudian, jika belum, akan divaksin COVID-19 sebelum turun ke lapangan.
Menurut Eri, sejak Rabu, 29 Juni 2021, sudah ada beberapa nama yang mengajukan diri sebagai relawan. Ia mengajak lebih banyak warga mendaftar jadi relawan COVID-19.
"Tolong warga Surabaya bantu saya. Dengan kerendahan hati, saya tidak akan mampu menyelamatkan kota ini tanpa panjenengan semuanya," ucap Eri.
Baca Juga
Puncak Gunung Fuji Jepang Akhirnya Bersalju Setelah Memecahkan Rekor 130 Tahun, Dampak Krisis Iklim Kian Nyata
Trik Baru Maskapai Amerika untuk Cegah Penumpang yang Suka Serobot Antrean Boarding Pesawat, Bisa Dicoba di Indonesia
Kolam Penampung Koin Sementara di Depan Air Mancur Trevi Italia Diejek Mirip Bak Cuci Kaki
Infografis 9 Kesalahan Ketika Gunakan Masker Cegah COVID-19
Advertisement