BHIT Bakal Integrasikan Layanan Keuangan di Motion Banking

PT MNC Investama Tbk (BHIT) untuk bekerjasama dengan semua partner melalui e-commerce, peer to peer, serta financial technology.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 01 Jul 2021, 16:20 WIB
Layar indeks harga saham gabungan menunjukkan data di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (2/1). Angka tersebut naik signifikan dibandingkan tahun 2016 yang hanya mencatat penutupan perdagangan pada level 5.296,711 poin. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - PT MNC Investama Tbk (BHIT) berencana mengintegrasikan seluruh layanan keuangan di bawah MNC Group dalam Motion Banking. Layanan keuangan tersebut termasuk visa dan mastercard.

Selain itu, integrasi ini nantinya juga akan menawarkan asuransi melalui Motion Insure. "Ke depan kami akan integrasikan semua digital financial service di bawah MNC Group," ujar Direktur Utama MNC Investama Darma Putra dalam diskusi virtual, ditulis Kamis (1/7/2021).

Tak hanya itu, Motion Banking juga akan terintegrasi dengan Motion Pay. Di dalamnya ada Motion Wallet, Motion Transfer dan Motion Points. Nantinya, nasabah dapat melakukan isi ulang (topup) atau Motion Wallet atau melakukan transaksi lainnya lewat Motion Pay. "Jadi bisa di-top up dengan mudah. Juga bisa gunakan saldo di Motion Banking untuk transaksi Motion Pay,” kata Darma.

Motion Banking juga akan menyediakan fasilitas transaksi saham melalui Motion Trade. "Sebentar lagi kami akan mendapatkan RDN. Sehingga nasabah di Motion Banking memiliki RDN sekaligus bisa transaksi saham melalui Motion Trade maupun Motion Fund nanti. Dengan reksa dana juga nanti akan kami channeling semua lending kita melalui Motion Credit,” ia menambahkan.

Rekening Dana Nasabah (RDN) merupakan rekening khusus untuk investasi nasabah yang dibukakan atas nama investor sendiri dan terpisah dari rekening sekuritas.

Darma menambahkan, PT MNC Investama Tbk saat ini menganut sistem open API System. pihak perbankan memberikan kesempatan kepada IT perusahaan e-commerce atau fintech untuk melakukan integrasi system to system, untuk memperoleh manfaat maksimal dari API, seperti melakukan transfer, informasi saldo, mutasi rekening, dan melihat lokasi ATM.

"Kami terbuka untuk bekerjasama dengan semua partner melalui e-commerce, dengan peer to peer dan fintek,” kata Darma.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini


Konversi Obligasi Jadi Saham

Pengendara mobil dan sepeda motor melintas dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Jakarta, Kamis (10/10/2019). Sebanyak 205 saham melemah sehingga mendorong IHSG ke zona merah. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, PT MNC Investama Tbk (BHIT) berencana melakukan penambahan modal melalui hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue. Rencana ini dibahas dalam Rapat Umum Pemegang Saham(RUPS) yang akan dilaksanakan 6 Juli 2021.

"Kita ada rencana untuk rights issue pada RUPS mendatang. Kita akan mengadakan RUPS pada 6 Juli. Salah satu agendanya meminta persetujuan pemegang saham untuk right issue,” ujar Direktur Utama MNC Investama, Darma Putra dalam paparan publik, ditulis Rabu, 16 Juni 2021.

Adapun aksi korporasi itu, kata Darma, dilakukan hanya untuk mengkonversikan hutang obligasi saat ini. Darma menyebutkan utang obligasi MNC Investama mencapai USD 231 juta.

Pada tahun lalu, disetujui pemegang obligasi yang sebagian besar atau sekitar USD 161 juta akan konversi obligasi menjadi saham. Sementara sebagian kecil lainnya akan dikonversi  ke obligasi baru.

"Jadi ini sangat bagus untuk BHIT. Karena dengan konversi  ini capital structure BHIT akan tambah kuat, equity makin besar, utang main dikit, hampir enggak ada. Jadi ke depan BHIT pasti akan lari lebih kencang lagi," pungkas dia.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya