Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik arah ke zona hijau pada perdagangan saham Kamis (1/7/2021). Hal ini di tengah ada sentimen pengumuman pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat di Jawa dan Bali.
IHSG naik 0,34 persen ke posisi 6.005,95 pada penutupan perdagangan, Kamis, 1 Juli 2021. Indeks saham LQ45 menguat 0,27 persen ke posisi 847,12. Seluruh indeks saham acuan kompak menghijau. Sebanyak 215 saham menguat sehingga mengangkat IHSG. 259 saham melemah dan 163 saham diam di tempat.
Advertisement
IHSG berada di level tertinggi 6.039,03 dan terendah 5.969,09. Total frekuensi perdagangan 1.170.264 kali dengan volume perdagangan 16,6 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 10,8 triliun. Investor asing jual saham Rp 58,02 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) terhadap rupiah di kisaran Rp 14.520.
Analis PT MNC Sekuritas Herditya Wicaksana menuturkan, secara teknikal IHSG ditutup di atas level 6.000 menjadi berita yang cukup baik. Hal ini terjadi bursa Asia cenderung bergerak koreksi.
"Kami memperkirakan PPKM darurat ini juga sedikit banyak mempengaruhi pergerakan IHSG. Pada saat muncul wacana tersebut, beberapa hari lalu IHSG sempat bergerak melemah," ujar dia saat dihubungi Liputan6.com lewat pesan singkat.
Namun demikian, ia memperkirakan dengan ada PPKM ini tentu mencegah penyebaran COVID-19 lebih luas diikuti dengan vaksinasi yang terus berjalan. Herditya menuturkan, hal itu akan menjadi sentimen dan harapan yang baik bagi IHSG.
"PPKM Darurat ini diperkirakan juga sama dengan PSBB yang dilaksanakan beberapa waktu lalu. Jadi hal ini dapat direspons cukup positif oleh para pelaku pasar,” kata dia.
Herditya mengatakan, IHSG berpeluang menguat pada perdagangan Jumat, 2 Juli 2021. IHSG akan bergerak di kisaran 5.950-6.070.
"Untuk IHSG masih ke sentimen akan PPKM ini dan penambahan kasus COVID-19,” kata dia.
Sementara itu, Analis PT Pilarmas Investindo Sekuritas, Okkie Ardiastama menuturkan, IHSG berpotensi sideways dalam jangka menengah sekitar 4-8 minggu. IHSG akan bergerak di kisaran 5.852-6.172. Dengan kondisi tersebut, Okkie menilai, investor dapat memanfaatkan penurunan untuk optimalkan strategi investasi.
“Tentu hal ini juga perlu dikombinasikan dengan money management serta target investasi masing-masing,” ujar dia.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Sektor Saham
Secara sektoral, sebagian besar sektor saham menghijau pada Kamis, 1 Juli 2021. Indeks sektor saham IDXInfrastruktur melemah 1,04 persen, IDX Basic merosot 0,18 persen dan IDXFinance susut 0,12 persen.
Indeks sektor saham IDXHealth mendaki 1,92 persen, IDXNoncylical menanjak 1,87 persen, dan IDXCylical menguat 1,22 persen.
Advertisement
Top Gainers dan Losers
Saham-saham yang masuk top gainers pada Kamis, 1 Juli 2021 antara lain:
-Saham MITI naik 34,21 persen
-Saham LPLI naik 25 persen
-Saham PGUN naik 25 persen
-Saham MASA naik 25 persen
-Saham TECH naik 24,85 persen
Saham-saham yang masuk top losers antara lain:
-Saham ARTA turun 7 persen
-Saham SAMF turun 6,98 persen
-Saham DUCK turun 6,98 persen
-Saham JTPE turun 6,95 persen
-Saham TRUE turun 6,94 persen
Aksi Investor Asing
Saham-saham yang dibeli investor asing antara lain:
-Saham ASII senilai Rp 80,7 miliar
-Saham INDF senilai Rp 80,2 miliar
-Saham BMRI senilai Rp 48,5 miliar
-Saham ICBP senilai Rp 24,4 miliar
-Saham TOWR senilai Rp 19,9 miliar
Saham-saham yang dijual investor asing antara lain:
-Saham BBCA senilai Rp 92,4 miliar
-Saham TLKM senilai Rp 89 miliar
-Saham GGRM senilai Rp 40,1 miliar
-Saham ERAA senilai Rp 23,1 miliar
-Saham ADRO senilai Rp 9,7 miliar
Advertisement
Bursa Saham Asia
Bursa saham Asia sebagian besar melemah. Indeks saham Korea Selatan Kospi turun 0,44 persen, indeks saham Jepang Nikkei tergelincir 0,29 persen, indeks saham Shanghai susut 0,07 persen, indeks saham Shanghai merosot 0,07 persen dan indeks saham Taiwan tergelincir turun 0,23 persen. Indeks saham Thailand naik 0,41 persen.