Jurus Bukalapak Bikin Warung Naik Kelas

Sejumlah langkah dilakukan Bukalapak sehingga menciptakan warung modern dan tersentuh teknologi.

oleh Agustina Melani diperbarui 02 Jul 2021, 16:24 WIB
Pembukaan kantor research and development di Surabaya (Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Liputan6.com, Jakarta - Selain UMKM, Bukalapak juga ingin warung naik kelas semakin modern. Selama ini warung sebagai bisnis individu yang belum tersentuh teknologi.

Melihat kondisi itu,CEO Bukalapak Rachmat Kaimuddin menuturkan, pihaknya menawarkan solusi membuat warung jadi modern dengan membuat aplikasi. Dengan aplikasi itu diharapkan warung menjadi lebih modern dengan menjual beragam produk termasuk produk digital.

"(Melalui-red) Mitra Bukalapak warung itu naik kelas biar modern. Warung itu ada masalahnya juga. Bisnis individual tidak tersentuh teknologi. Mereka juga hadapi dinamika, kalau ada toko modern terganggu. Bagaimana cara kita bikin mereka bisa ikut modern, kita buat aplikasinya, tawarkan solusi jadi modern," kata dia, Jumat (2/7/2021).

Ia menuturkan, warung dikatakan sebagai modern bisa melayani transaksi virtual atau digital. Lewat warung dapat memiliki akses untuk menjual transaksi digital untuk membayar listrik, pulsa, pajak, utilitas, tagihan game vouver, dan semua barang non-fisik.

"Dengan Mitra Bukalapak, warung bisa jual barang digital, bisa jual listrik, pulsa, bisa dapat tambahan dari warung. Tentu pelayanan baik buat masyarakat sekitarnya jadi tidak terlalu jauh, apalagi tidak bisa online," kata dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini


Logistic Supply Chain

Juragan Warung Mitra Bukalapak (MBL) di Kecamatan Pesanggrahan menata paket sembako. (Doc: Bukalapak)

Di sisi lain, toko modern memiliki keunggulan manajemen logistik supply chain dan distribusi yang modern dan efisien. Hal ini ditunjukkan dengan pasokan barang yang didistribusikan setiap hari. Dengan demikian, harga pun menjadi kompetitif.

Bukalapak pun membuat sistem untuk menerapkan hal tersebut di warung-warung. Apalagi perusahaan e-commerce tersebut sudah memiliki banyak warung. Perseroan memiliki sekitar 7 juta untuk warung offline pada akhir 2020.

"Begitu punya banyak warung, hari ini kita punya jutaan warung, kita buat sistem supply chain yang bisa bantu negosiasi supaya harganya bagus. Itu yang kita lakukan. Jadi kita bikin sistem untuk negosiasi dengan principal, distributor, dan wholeseller  untuk kepentingan warung-warung ini sehingga dapat harga baik,” ujar dia.

Selain itu, Bukalapak juga membangun center distribusi dengan kerja sama sekitar 300 cender distribusi di 28 provinsi. Rachmat menuturkan, pihaknya menempatkan kemampuan order di aplikasi Bukalapak.

"Di aplikasi Bukalapak bisa membuat warung pesan barang kelontongan, mie instan, air mineral, terigu, barang-barang warungan bisa dipesan di aplikasi. Kalau mereka pesan, kita akan akan diantarkan dengan harga baik, kita sudah negosiasikan untuk mereka, buat warung membantu,” kata dia.

Dengan demikian warung tidak perlu menunggu dan mendapatkan harga baik. Hal tersebut juga dapat membantu meningkatkan laba warung. Rachmat menuturkan, saat pandemi COVID-19, hal tersebut sangat popular karena membantu warung tanpa keluar.

"Kemampuan ini sangat popular saat COVID-19 tidak harus ke pasar, tetangga tidak ingin belanja jauh-jauh mereka tidak mau ke pasar, dan supermarket, belanja di toko sekitar mereka,” ujar dia.


Agen Lakupandai

Selain itu, pihaknya juga menambahkan layanan berkaitan dengan sektor perbankan. Salah satunya melalui agen lakupandai. Bukalapak membuat sistem sehingga warung tersebut bisa menjadi agen lakupandai yang dapat melayani transaksi keuangan seperti pengiriman uang.

"Buat sistem bisa jadi agen lakupandai, daftar, bisa layani simple banking process, layani kirim uang. Hari ini kita punya 100 ribuan lakupandai yang layani kirim uang,” ia menambahkan.

Selain itu, warung juga bisa menjadi agen logistik. Jadi masyarakat yang ingin kirim barang bisa melalui warung. Bukalapak akan membuat teknologi untuk sistem logistik tersebut bagi warung.

"Partner butuh tempat drop poin masyarakat ingin kirim barang di satu titik, bisa tidak warung dijadikan satu tempat, kirim barang. Kita bikin teknologi dan kerja samakan, warung bisa jadi simple bank, bisa jadi drop point logistic dan lebih banyak pendapatan buat warungnya dan pelayanan lebih baik untuk masyarakat,” kata dia.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya