Kekurangan Nakes, RS Lapangan Kota Bogor Batasi Tempat Tidur

RS Lapangan Bogor sendiri memiliki kapasitas daya tampung sebanyak 64 pasien atau tempat tidur.

oleh Achmad Sudarno diperbarui 02 Jul 2021, 16:56 WIB
Tempat tidur yang disediakan RS Lapangan Covid-19 di Bogor. (Liputan6.com/Achmad Sudarno)

Liputan6.com, Bogor - Rumah Sakit Lapangan khusus penanganan Covid-19 di Kota Bogor telah dioperasikan kembali pada Kamis (1/7/2021).

Namun demikian, layanan rumah sakit darurat sebagai perluasan RSUD Kota Bogor ini belum beroperasi secara maksimal. Jumlah tempat tidur pasien masih dibatasi mengingat RS tersebut kekurangan tenaga kesehatan (Nakes).

"Kita buka dulu 18 bed sambil kita cari SDM-nya. Kalau dapat (SDM) lagi kita tambah bed lagi," ujar Dirut RSUD Kota Bogor Ilham Chaidir, Kamis (1/7/2021).

Alasan dioperasikannya kembali RS Lapangan karena terjadi antrean pasien Covid-19 yang ingin mendapat layanan di RSUD Kota Bogor. Bahkan, pihaknya terpaksa menutup sementara IGD umum dan dijadikan untuk penanganan pasien Covid-19.

"Sementara waktu IGD untuk penyakit umum kita alihkan dulu ke tenda," ujar Ilham.

RS Lapangan sendiri memiliki kapasitas daya tampung sebanyak 64 pasien atau tempat tidur. Hari pertama dioperasikan, baru delapan pasien Covid-19 dari RSUD dipindahkan ke RS Lapangan.

"Dari delapan pasien, dua perempuan dan enam laki-laki. Kami baru bisa secara bertahap," kata Koordinator RS Lapangan Kota Bogor, dr Shanda, Jumat (2/7/2021).

Ia mengatakan, dalam pengoperasian RS Lapangan dibagi menjadi tiga tahap. Tahap pertama, menyediakan 18 tempat tidur, yang terdiri 10 tempat tidur untuk pasien perempuan dan delapan bed bagi pasien laki-laki.

"Kriterianya pasien kuning atau sedang. Kalau pun berat akan kita siapkan," ucap dr Shanda.

Kedua, membuka sebanyak 30 tempat tidur. Dengan rincian masing-masing 15 tempat tidur bagi pasien perempuan dan laki-laki.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Siapkan 64 Tempat Tidur

Apabila jumlah kasus masih terus naik, pihaknya akan menyiapkan sebanyak 64 tempat tidur. Dengan rincian masing-masing 20 tempat tidur bagi pasien perempuan dan laki-laki.

"Nanti pasien perempuan akan dirawat di lantai 2, sedangkan laki-laki di lantai 3. Lantai 1 kita gunakan bagi pasien yang butuh observasi lanjutan," imbuhnya.

Alasan operasional RS Lapangan dibagi menjadi tiga tahap lantaran rumah sakit darurat itu masih kekurangan tenaga kesehatan seperti dokter, perawat hingga tenaga non medis lainnya.

"Kita lakukan secara bertahap, karena masih harus melengkapi tenaga kesehatannya. Saat ini masih proses perekrutan," tandasnya. (Achmad Sudarno)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya