Australia Rencanakan Langkah Berdamai dengan COVID-19 Melalui Vaksinasi

Pemerintah Australia menyatakan sedang bersiap dan menyusun langkah untuk hidup berdampingan dengan COVID-19 lewat vaksinasi.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 02 Jul 2021, 17:56 WIB
Warga berjalan dekat Gedung Opera di Sydney, Australia, Sabtu (26/6/2021). Pihak berwenang melakukan lockdown beberapa area pusat kota terbesar di Australia untuk menantisipasi penyebaran virus corona COVID-19 varian Delta yang sangat menular. (Saeed KHAN/AFP)

Liputan6.com, Sydney - Pemerintah Australia menyatakan sedang mempersiapkan langkah-langkah untuk warga mereka hidup berdampingan dengan Virus Corona COVID-19 di masa mendatang.

Dikutip dari laman US News, Jumat (2/7/2021) setelah pertemuan kabinet nasional, Perdana Menteri Australia Scott Morrison membeberkan rencana empat fase yang disepakati untuk membuka kembali negara itu setelah lockdown yang dipicu oleh wabah terbaru.

Dia menjelaskan, hal ini akan tercapai bila pemerintahannya mencapai target vaksinasi untuk menekan penyebaran COVID-19, hingga sampai pada titik masyarakat bisa mulai hidup berdampingan dan memperlakukan virus tersebut seperti flu pada umumnya.

"Cara berpikir kita dalam menangani COVID-19 harus mulai diubah dari saat sebelum vaksinasi dan sesudah vaksinasi. Itu kesepakatan untuk orang Australia" kata PM Morrison kepada wartawan di Canberra.

Pendekatan empat fase dapat memberi orang yang divaksinasi penuh lebih banyak kebebasan, kata PM Morrison, termasuk periode karantina yang lebih pendek setelah tiba dari luar negeri.

Selain itu, dikatakan juga oleh PM Morrison bahwa Australia akan mengurangi jumlah kedatangan dari luar negeri karena sistem karantina hotel yang sudah penuh, hingga dalam upaya mencegah kenaikan kasus COVID-19 varian Delta.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.


Australia Hanya Akan Tenerima 3.000 Pelancong dari Luar Negeri Per Pekan

Warga berjalan di sepanjang jalan di Sydney, Australia, Sabtu (26/6/2021). Pihak berwenang melakukan lockdown beberapa area pusat kota terbesar di Australia untuk menantisipasi penyebaran virus corona COVID-19 varian Delta yang sangat menular. (Saeed KHAN/AFP)

Australia menutup perbatasan internasionalnya awal 2020 lalu, yang sebagian besar diberlakukan untuk non-warga negara. Penduduk tetap dan pelancong Australia yang pulang, kecuali mereka yang keluar dari Selandia Baru, harus menjalani karantina di hotel selama dua pekan dengan biaya sendiri.

Morrison mengatakan Australia sekarang hanya akan menerima sekitar 3.000 pelancong dari luar negeri per minggunya.

Ibu kota New South Wales (NSW) Sydney - kota terbesar di Australia dan rumah bagi seperlima dari 25 juta penduduk negara itu, kini sedang menjalani lockdown dua pekan yang diberlakukan untuk menahan wabah COVID-19 varian Delta.

"Kami mengantisipasi mungkin ada peningkatan kasus selama beberapa hari ke depan, maka mudah-mudahan awal pekan depan kita akan melihat dampak lockdown benar-benar berubah dan memiliki hasil positif, "kata Perdana Menteri New South Wales, Gladys Berejiklian kepada wartawan.

Sementara di Queensland, pejabat setempat mengatakan bahwa aturan lockdown akan dilonggarkan di beberapa bagian mulai Jumat (2/7), meskipun aturan itu telah diperpanjang di ibu kota negara bagian Brisbane dan wilayah tetangga untuk hari lain setelah tiga kasus baru dilaporkan.

Lockdown di Darwin, ibu kota Northern Territory, juga akan dicabut pada hari Jumat, sementara pembatasan di Perth akan segera ditinjau.


Infografis Yuk Kenali Cara Kerja Vaksin COVID-19

Infografis Yuk Kenali Cara Kerja Vaksin COVID-19. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya