Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Agama (Kemenag) telah mengizinkan pemanfaatan asrama haji sebagai tempat isolasi pasien Covid-19. Ada 25 asrama haji di seluruh Indonesia yang telah disiapkan dengan kapasitas mencapai 3.308 orang.
Pelaksana Tugas (Plt) Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag, Khoirizi H Dasir menyampaikan, hingga Jumat, 2 Juli 2021, asrama haji di sejumlah daerah telah menampung seribu lebih pasien Covid-19.
Advertisement
"Sampai hari Jumat kemarin, total sudah ada 1.003 pasien Covid-19 yang melakukan isolasi di asrama haji," terang Khoirizi dalam keterangan tulis, Sabtu (3/7/2021).
Menurutnya, dari 25 asrama haji yang telah disiapkan, tujuh di antaranya sudah mulai digunakan untuk ruang isolasi pasien Covid-19. Data per hari ini, kata Khoirizi, terbanyak di Asrama Haji Sukolilo, Surabaya, yaitu 612 orang. Mereka menempati 204 kamar dari 245 yang tersedia.
"Masih ada 41 kamar di Surabaya. Mereka yang isolasi di asrama haji adalah pasien Covid yang masuk dalam kategori orang tanpa gejala atau OTG," tuturnya.
Asrama Haji Balikpapan saat ini digunakan oleh 126 orang yang sedang isolasi. Asrama haji berikutnya adalah Semarang 85 orang, Pondok Gede 56 orang, DI Yogyakarta 67orang, Lombok 32 orang, dan Ambon 25 orang.
"Kami terus berkoordinasi dengan Gugus Tugas Covid-19, BNPB, Kodam dan Dinas Kesehatan setempat. Sebab, Kemenag hanya menyediakan kamar asrama sebagai ruang isolasi. Sementara tenaga medis, obat-obatan, tenaga pengamanan dan konsumsi diserahkan kepada Pemda dan Dinas Kesehatan masing-masing," tegas Khoirizi.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Buka Peluang Gunakan Balai Diklat Kemenag
Sementara itu, Kepala Balitbang-Diklat Kemenag, Ahmad Gunaryo mengatakan, pihaknya juga tengah menyiapkan kemungkinan digunakannya Balai Diklat Kemenag (BDK) sebagai ruang isolasi OTG.
"Ada 14 BDK di seluruh Indonesia yang bisa dipakai jika dibutuhkan untuk tempat isolasi," tandasnya.
Advertisement