Google Tinggalkan Format File APK, Mulai Adopsi Android App Bundle

Google akan mulai meninggalkan APK dan mulai menggunakan format Android App Bundle mulai Agustus 2021.

oleh Arief Rahman H diperbarui 05 Jul 2021, 06:30 WIB
(ilustrasi)

Liputan6.com, Jakarta - Google akan mulai menerapkan perubahan yang membatasi aplikasi Android yang didistribusikan melalui Play Store. Perusahaan mengatakan, perubahan ini akan dimulai Agustus 2021.

Saat waktu yang ditentukan tiba, pengembang aplikasi harus menerbitkan aplikasi buatan mereka dalam format Android App Bundle ketimbang APK.

Namun, persyaratan ini hanya berlaku untuk aplikasi baru. Aplikasi yang ada saat ini dikecualikan, serta aplikasi khusus yang dirilis "untuk mengatur pengguna Google Play."

Pengembang memiliki waktu sekitar satu bulan untuk mengonfigurasi ulang aplikasi mereka ke Android App Bundle, atau ekstensi file .aab.

Mengutip Gizmodo, Senin (5/7/2021), Google awalnya memperkenalkan Android App Bundle saat merilis Android 9 untuk membantu meringankan distribusi aplikasi.

Karena banyak hardware dan bahasa yang berbeda di dalam ekosistem Android, maka coding yang harus diakomidir akan lebih besar.

Hal ini berujung dengan aplikasi akan berat saat dibuka menggunakan perangkat Android kelas menengah ke bawah, sedangkan perangkat kelas atas tidak akan merasakan perbedaannya.

 

Android App Bundle pada dasarnya membagi file APK menjadi sekumpulan "Split APKs" atau "APK terpisah" yang dipasang satu per satu oleh Google Play Store, tergantung pada perangkat.

 


Cara Google Periksa Aplikasi

Dengan demikian, ukuran file dengan format ini 15 persen lebih kecil daripada paket aplikasi standar.

Pengembang dapat memodulasi fitur yang berbeda di aplikasi mereka, sehingga hanya diinstal jika berlaku dan tersedia untuk digunakan.

Seperti pada umumnya, perusahaan membatasi cara pendistribusian software ini dan disebut-sebut sebagai cara Google memeriksa aplikasi sebelum tampil di Play Store.

 


Lebih Banyak Kendali Terhadap Aplikasi di Google Play Store

App Bundle didasarkan pada format opensource, tetapi masih mengandalkan cloud untuk mengelola semua persyaratan penandatanganan aplikasi secara digital yang diperlukan untuk memverifikasi back-end.

Sederhananya, Android App Bundle akan memberi Google lebih banyak kekuatan atas aplikasi yang di-hosting di Play Store.

Ini tak merubah apapun bagi pengguna Android pada umumnya. Tetapi untuk orang-orang dengan kemampuan untuk melakukan sideloading, itu mungkin akan mengganggu.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya