Liputan6.com, Jakarta - Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI AA La Nyalla Mahmud Mattalitti menyebut Rachmawati Soekarnoputri memiliki jasa bagi kemajuan politik dan pendidikan di Indonesia,
"Sebagai politikus, beliau kerap memberi kritikan dan masukan. Namun, jangan lupakan juga kiprahnya di dunia pendidikan dengan mendirikan Universitas Bung Karno. Bagaimana pun, Ibu Rachmawati Soekarnoputri telah mengambil perannya di negara ini," kata LaNyalla mengenang sosok Rachmawati yang wafat di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta, Sabtu (3/7/2021).
Advertisement
LaNyalla pun menyampaikan ucapan bela sungkawa dan duka kepada keluarga Rachmawati.
"Duka cita yang mendalam saya sampaikan kepada keluarga besar mantan Presiden Soekarno atas berpulangnya Rachmawati Soekarnoputri. Semoga semua amal ibadahnya diterima Allah SWT dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan,” sebut LaNyalla seperti dikutip dari Antara.
Di samping LaNyalla, sejumlah politisi dan pejabat publik juga turut menyampaikan ucapan duka cita atas wafatnya Rachmawati Soekarnoputri. Ucapan duka cita diberikan antara lain oleh Ketua Umum Partai Bulan Bintang Yusril Ihza Mahendra, Juru Bicara Presiden RI Fadjroel Rachman, dan Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid.
Rachmawati Soekarnoputri, adik kandung Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri, wafat pada usia 70 tahun setelah almarhumah dikabarkan positif COVID-19 pada 26 Juni 2021.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Pendiri Universitas Bung Karno
Rachmawati merupakan anak ketiga dari Presiden RI Pertama Soekarno dan Fatmawati. Di samping Megawati, Rachmawati juga bersaudara kandung dengan Guntur Soekarnoputra, Sukmawati Soekarnoputri, dan Guruh Soekarnoputra.
Di dunia pendidikan, Rachmawati merupakan pendiri Universitas Bung Karno. Sementara itu di dunia politik, Rachmawati merupakan pendiri Partai Pelopor.
Semasa hidupnya, Rachmawati pernah menjabat sebagai anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) periode 2007-2009. Ia juga menjabat sebagai Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra).
Advertisement