Kasus Harian Terus Bertambah Picu Angka Kesembuhan Covid-19 di Malang Turun

Angka kesembuhan pasien Covid-19 di Malang kota dari semula masih 90,86 persen menjadi 89,05 persen.

oleh Zainul Arifin diperbarui 04 Jul 2021, 12:00 WIB
Suasana di depan RS Lapangan Ijen Boulevard, Malang. Tingkat keterisian rumah sakit darurat untuk pasien Covid-19 ini sudah 100 Persen pada Kamis, 24 Juni 2021. Pihak rumah sakit berusaha mencari bed tambahan (Liputan6.com/Zainul Arifin)

Liputan6.com, Malang - Jumlah kasus harian aktif Covid-19 di Malang kota terus meningkat dalam beberapa pekan terakhir ini. Rumah sakit rujukan pun kewalahan lantaran pasien baru terus bertambah. Padahal masih banyak pasien yang sedang dirawat.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang, Husnul Muarif, mengatakan situasi itu menyebabkan recovery rate atau angka kesembuhan pasien Covid-19 di Malang kota turun sekitar 1,80 persen. Dari semula masih sekitar 90,86 persen menjadi 89,05 persen pada akhir Juni lalu.

“Pemicunya, kasus naik tiap hari. Sedangkan jumlah sembuh dihitung berdasarkan masa isolasi pasien selesai,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang, Husnul Muarif.

Ia menjelaskan, seorang pasien harus menjalani masa isolasi selama 10-14 hari. Dalam periode pemulihan yang belum selesai itu, kasus aktif setiap harinya selalu terus bertambah. Sehingga kasus harian aktif jadi lebih banyak dibanding jumlah pasien yang sembuh.

“Misalnya pasien belum selesai isolasi, tapi kasus aktif baru bertambah. Maka kasus sembuh jadi turun,” ujar Husnul.

Dalam dua pekan terakhir ini kasus harian aktif Covid-19 di Kota Malang rata – rata antara 12-16 kasus. Padahal sebelumnya selalu di bawah 10 kasus tiap hari. Lonjakan jumlah kasus itu sangat mengkhawatirkan, terutama bila tenaga kesehatan kewalahan.

Menurut Husnul, kondisi itu juga menyebabkan fatality rate atau angka kematian Covid-19 di Malang kota cukup tinggi, mencapai 10,80 persen. Lebih tinggi dibanding Jawa Timur yang mencapai 7,6 persen dan nasional mencapai 2,3 persen pada akhir Juni lalu.

“Tapi Kota Malang bukan yang tertingi, ada beberapa daerah lain masih lebih tinggi angka kematiannya,” ucapnya.


Belum Mampu Tes PCR Gratis

Dinas Kesehatan Kota Malang sendiri belum dapat melakukan tes polymerase chain reaction (PCR) secara maksimal. Sebab belum mampu menggelar tes itu secara gratis kepada warga. Sebab masih difokuskan untuk pelacakan kontak erat pasien.

“Pemkot Malang belum mampu menyiapkan swab tes gratis. Kalau untuk kebutuhan perjalanan ya harus swadaya, kami fokus untuk pelacakan kontak erat,” ucap Husnul.

Tes PCR terhadap kontak erat pun harus dilakukan dengan selektif. Dalam satu kasus pasien terkonfirmasi positif, maka minimal harus ada 20 kontak erat yang didapat hasil pelacakan. Kotak erat itulah yang fokus untuk diswab tes.

“Ya pelacakan kontak erat itu yang harus dimaksimalkan untuk diswab tes,” tutur Husnul.

Sementara itu berdasarkan data Satgas Covid-19 Kota Malang, sampai dengan 3 Juli 2021 total kasus terkonfirmasi positif Covid-19 ada sebanyak 7.166 kasus. Dari jumlah kasus itu, 276 pasien masih dirawat, 669 pasien meninggal dunia, 6.221 pasien telah sembuh.

Lalu kasus suspek Covid-19 ada sebanyak 7.662 pasien suspek dengan 97 pasien isolasi mandiri, 281 pasien diisolasi di rumah sakit, 7.162 kasus dinyatakan discarded dan 122 orang meninggal dunia.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya