Memadai Tapi Tak Merata, Jabar Data Ulang Ketersediaan Pasokan Oksigen

Sebanyak delapan daerah di Jawa Barat mengalami kekurangan pasokan oksigen untuk penanganan pasien COVID-19.

oleh Arie Nugraha diperbarui 04 Jul 2021, 15:00 WIB
Pembeli mengantre dengan membawa tabung di tempat pengisian Oxygen Medical di Jalan Minang Kabau, Jakarta, Senin (28/6/2021). Permintaan pengisian oksigen di agen tabung oksigen di Jakarta alami peningkatan seiring lonjakan kasus COVID-19 yang terjadi dalam satu pekan terakhir. (Liputan6.com/Faizal

Liputan6.com, Bandung - A Sebanyak delapan daerah di Jawa Barat mengalami kekurangan pasokan oksigen untuk penanganan pasien COVID-19.

Daerah yang kekurangan pasokan oksigen itu adalah Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Bogor, Kabupaten Ciamis, Kabupaten Garut, Kota Bandung, Kota Bogor, dan Kota Tasikmalaya.

Menurut Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, otoritasnya sudah memerintahkan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PT Jasa Sarana untuk menyusun manajemen suplai oksigen bagi rumah sakit-rumah sakit di Jawa Barat. Sebab terdapat daerah yang mengalami defisit, tapi ada daerah juga yang kelebihan oksigen.

"Sehingga kami punya data, daerah mana yang kelebihan, daerah mana yang kekurangan, kita bisa subsidi silang melalui manajemen seperti ini," ujar Ridwan Kamil ditulis Sabtu, 3 Juli 2021.

Ridwan Kamil mengaku jika dilihat dari tingkat provinsi, ketersediaan pasokan oksigen terlihat memadai. Untuk itu Pemerintah Jawa Barat tengah mendata ulang ketersediaan pasokan oksigen di tiap daerah.

 


Ketersediaan Oksigen Memadai

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI per 30 Juni 2021, ketersediaan oksigen rumah sakit di 20 daerah di Jawa Barat mencapai 108.455.132 liter. Sedangkan kebutuhan oksigen sekitar 103.937.438 liter.

"Sehingga Jawa Barat surplus 4.517.694 liter oksigen," kata Ridwan Kamil.

Adanya daerah yang kekurangan pasokan oksigen ini, Ridwan Kamil mengimbau kepada seluruh kelompok masyarakat yang sedang menjalani isolasi mandiri (isoman) untuk tidak menimbun persediaan oksigen.

Ridwan Kamil meminta masyarakat agar mendahulukan kepada rumah sakit, yang menurut kajian lebih memerlukan penggunaan tabung oksigen.

"Kalau yang isoman berasumsi sendiri untuk cadangan dan lain-lain, nanti menimbulkan kewalahan suplai untuk rumah sakit yang lebih darurat," ucap Ridwan Kamil. (Arie Nugraha)


Infografis

Infografis Kunci Hadapi Covid-19 dengan Iman, Aman dan Imun. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya