Liputan6.com, Yogyakarta - Penyandang disabilitas akan menjadi kelompok prioritas untuk program vaksinasi percepatan imunitas komunitas oleh pemerintah. Menteri Sosial Tri Rismaharini mengatakan Kemensos menargetkan hingga akhir tahun ini ada 564 ribu jiwa penyandang disabilitas yang mendapatkan program vaksinasi.
"Untuk percepatan pelaksanaan vaksinasi bagi khusus penyandang disabilitas kita targetkan 564 ribu jiwa yang bisa divaksin," kata Risma dalam webinar yang bertajuk Vaksin untuk Disabilitas, Jumat, 2 Juli 2021, yang diselenggarakan Pusat Kedokteran Tropis FKK-MK UGM dan Kagama.
Mensos mengaku tidak mudah melakukan program ini di tengah kurangnya informasi dan pemahaman bagi penyandang disabilitas. Penyandang disabilitas rentan terpapar Covid-19 karena dalam menjalankan aktivitasnya masih membutuhkan bantuan langsung dari orang lain.
Baca Juga
Advertisement
"Maka kita harus memperhatikan kondisi mereka. Mereka juga punya masalah dalam mengakses pelayanan kesehatan. Apalagi, pendapatan mereka berkurang akibat pandemi padahal mereka juga perlu memenuhi kebutuhan dasar. Kondisi ini bisa menyebabkan imunitas turun," ujarnya.
Terkait hal ini, Risma menyampaikan apresiasi kepada beberapa pemda yang telah melaksanakan program vaksinasi kepada penyandang disabilitas walau belum semua pemda melakukannya.
"Itulah kemudian saya minta bantuan semua pihak untuk menginformasikan saudara kita yang disabilitas," katanya.
Angkie Yudistia, Staf Khusus Presiden, sekaligus penyandang disabilitas mengatakan jumlah penyandang disabilitas pada tahun 2020 sekitar 38 juta jiwa. Menurutnya, percepatan program vaksinasi bagi penyandang disabilitas harus melibatkan semua pihak dari pemda daerah, swasta, dan organisasi.
"Mereka butuh edukasi. Butuh bantuan dari semua pihak bahwa vaksin itu aman dan halal," katanya.
Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan, Dinas Kesehatan DIY, drg Yuli Kusumastuti Putri mengatakan DIY telah melaksanakan vaksinasi bagi penyandang disabilitas pada pertengahan Juni lalu di GOR UNY. Sebanyak 300-an penyandang disabilitas ikut dalam program vaksinasi tersebut.
Menurut pengalamannya, dalam program vaksinasi untuk kelompok disabilitas diperlukan tempat yang lebih luas dan lapang sehingga memudahkan pelayanan. Diperlukan tenaga pendamping dan tersedianya sarana seperti kursi roda yang lebih banyak demi kelancaran pelayanan disabilitas.
"Yang tidak kalah penting perlunya akses transportasi bagi penyandang disabilitas," katanya.