Bursa Saham Asia Beragam Jelang Rilis Data Ekonomi Australia dan China

Bursa saham Asia beragam pada Senin, 5 Juli 2021 jelang pertemuan OPEC dan rilis data ekonomi China dan Australia.

oleh Dian Tami Kosasih diperbarui 05 Jul 2021, 08:25 WIB
Seorang wanita berjalan melewati layar monitor yang menunjukkan indeks bursa saham Nikkei 225 Jepang dan lainnya di sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo, Senin (10/2/2020). Pasar saham Asia turun pada Senin setelah China melaporkan kenaikan dalam kasus wabah virus corona. (AP Photo/Eugene Hoshiko)

Liputan6.com, Jakarta - Bursa saham Asia Pasifik bergerak variasi pada perdagangan saham Senin pagi (5/7/2021) seiring harga minyak berada di USD 76 menjelang pertemuan OPEC dan sekutunya. Investor juga menanti rilis data ekonomi di Australia dan China.

Di Jepang, indeks saham Nikkei tergelincir 0,5 persen pada awal perdagangan. Indeks Topix turun 0,43 persen. Indeks saham Korea Selatan Kospi menguat 0,33 persen. Indeks saham Australia naik 0,32 persen. Indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang naik 0,26 persen. Demikian dilansir dari CNBC, Senin pekan ini.

Harga minyak turun pada jam perdagangan di Asia setelah OPEC+ gagal mencapai kesepakatan tentang kebijakan produksi. Pasokan internasional minyak mentah Brent berjangka lebih rendah 0,12 persen menjadi USD 76,08 per barel menyusul kenaikan pada pekan lalu USD 74,40 per barel.

Harga minyak mentah berjangka AS tergelincir 0,1 persen menjadi USD 75,09 per barel. Adapun OPEC akan kembali gelar pertemuan pada Senin pekan ini.

Menurut laporan Reuters, semua anggota kecuali Uni Emirat Arab menyetujui pelonggaran pemangkasan dan perpanjangannya hingga akhir 2022.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini


Data Penjualan Ritel

Orang-orang berjalan melewati layar monitor yang menunjukkan indeks bursa saham Nikkei 225 Jepang dan lainnya di sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo, Senin (10/2/2020). Pasar saham Asia turun pada Senin setelah China melaporkan kenaikan dalam kasus wabah virus corona. (AP Photo/Eugene Hoshiko)

Pada awal pekan ini, Australia akan rilis data penjualan ritel pada Mei 2021. Selain itu, China juga akan rilis data survei aktivitas sektor jasa pada Juni.

Indeks dolar AS berada di kisaran 92,30 yang sebelumnya berada di atas 92,4. Yen Jepang diperdagangkan di kisaran 111,14 per dolar AS.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya