Liputan6.com, Jakarta - Hoaks terkait covid-19 masih terus beredar di masyarakat. Hoaks ini menyebar melalui aplikasi percakapan maupun media sosial.
Temanya pun beragam meski saat ini hoaks yang dominan terkait vaksin covid-19. Lalu apa saja hoaks terkait covid-19 yang marak beredar sepekan belakangan? berikut beberapa di antaranya:
Advertisement
1. Cek Fakta: Beredar Lagi Hoaks Surat Seruan Anies Baswedan Penghentian sementara Hubungan Suami Istri
Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim surat seruan penghentian sementara hubungan suami istri untuk menghentikan penyebaran Covid-19 dari Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Klaim surat seruan penghentian sementara hubungan suami istri untuk menghentikan penyebaran Covid-19 dari Anies Baswedan beredar lewat aplikasi percakapan WhatsApp. Surat tersebut lambang negara burung garuda dam dibawahnya terdapat tulisan
"GUBERNUR DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA
SERUAN GUBERNUR DAERAH KHUSUS IBU KOTA JAKARTA
NOMOR 6 TAHUN 2020"
Berikut isi surat tersebut:
"PENGHENTIAN SEMENTARA HUBUNGAN SUAMI ISTRI
DALAM RANGKAN PENGHENTIAN PENYEBARAN VIRUS COVID-19
DI LINGKUNGAN KELUARGA
Dalam rangka menghambat penyebaran Virus COVID-19 maka untuk sementara waktu hubungan suami istri di hentikan sampai dengan batas waktu yang tidak di tentukan.
Demikianlah himbauan ini untuk dapat di perhatikan dan di laksanakan.
Terima kasih dan mohon bersabar
Dikeluarkan oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, pada tanggal 20 Maret 2020"
Surat tersebut dibubuhi tanda tangan mengatasnamakan Anies Basewdan.
Benarkah klaim surat seruan penghentian sementara hubungan suami istri untuk menghentikan penyebaran Covid-19 dari Anies Baswedan? Simak dalam artikel berikut ini...
2. Cek Fakta: Informasi Resep Pengobatan Covid-19 Mandiri Ini Tidak Resmi dari Dokter RS Wisma Atlet
Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim resep pengobatan Covid-19 mandiri dari dokter Rumah Sakit Wisma Atlet. Informasi tersebut beredar di aplikasi percakapan WhatsApp.
Berikut klaim resep pengobatan Covid-19 mandiri dari dokter Rumah Sakit Wisma Atlet:
"Kalau ada yg kena covid tidak perlu panik dan tidak harus ke RS kalau memang tidak terlalu parah sesak napas sampai perlu ICU dan ventilator, karena saat ini RS khusus covid semua penuh, Bisa diobati sendiri, obat di RS untuk pasien covid seperti ini:
1. Antibiotik : Azitromycin 500mg 1x sehari, selama5-10 hari
2. Antivirus : Favipiravir (Avigan-Indofarma) 600mg 2x sehari selama 5 hari.
3. Anti batuk u/ keluarin dahak sekaligus antiOxidant : Fluimucil Eff 600mg, 1-2x sehari, selama 14 hari
4. Anti radang : dexamethasone 0,5 (setelah hari ke 7-10), 3x sehari
5. Penurun panas : paracetamol/dumin/panadol/ sanmol 500mg, (jika demam)
6. Vit E : natur E hijau/orange
7. Vit B6 dan B 12 : neorobion
8. Vit D 3 dan Zinc
9. Vit. C
10. Usahakan berjemur matahari pagi setidaknya 10-15 menit.
Jangan panik, berdoa dan tetap bersyukur, semangat dan gembira, karena hati yg gembira adalah obat. Selalu percaya dan yakin akan sembuh 😅
Silahkan di share ke semua yg membutuhkan, karena ini Resep Dokter yg sudah teruji dan dipakai di RS Covid Wisma Atlit Jkt semoga dapat membantu dan cepat sembuh🙏."
Benarkah klaim resep pengobatan Covid-19 mandiri dari dokter Rumah Sakit Wisma Atlet? Simak dalam artikel berikut ini...
Simak Video Pilihan Berikut Ini
Hoaks Selanjutnya
3. Cek Fakta: Tidak Benar dalam Video Mayat Korban Covid-19 Bergerak
Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim video mayat korban Covid-19 bergerak. Klaim tersebut diunggah akun Facebook James Bowi, pada 30 Juni 2021.
Klaim video mayat korban Covid-19 bergerak yang diunggah menampilkan sejumlah benda menyerupai tubuh manusia yang ditutup dengan kain putih dan terlihat bergerak.
Video tersebut diberi keterangan sebagai berikut:
"WASPADA TERHADAP SERANGAN AKTING PLANDEMI - part 5
Mayat korban kopit nya kok bisa gerak gerak ?"
Benarkah klaim video mayat korban Covid-19 bergerak? Simak dalam artikel berikut ini...
4. Cek Fakta: Tidak Benar CT Value Sebagai Penentu Kesembuhan Pasien Covid-19
Beredar di media sosial postingan terkait nilai Cycle Threshold (CT Value) untuk menentukan kesembuhan pasien covid-19. Postingan itu ramai dibagikan sejak pekan lalu.
Salah satu akun yang mempostingnya adalah akun bernama Nandhe. Dia mengunggahnya di Facebook pada 30 Juni 2021.
"Nah ini...Jangankan hasil PCR yg + Deman saja kita sudah panik!!???Tapi...Info ini perlu lho.. spy sehat. Good morning guys"
Lalu benarkah postingan terkait nilai Cycle Threshold (CT Value) untuk menentukan kesembuhan pasien covid-19? Simak dalam artikel berikut ini...
Advertisement
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.
Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.