Liputan6.com, Moskow - Rusia pada Minggu (4/7) melaporkan lebih dari 25.000 infeksi baru Virus Corona - setelah sepekan mencatat rekor kematian tambahan karena COVID-19 varian Delta yang sangat menular.
Virus Corona telah menelan hampir empat juta jiwa di seluruh dunia, memaksa banyak negara untuk memberlakukan kembali pembatasan lebih dari setahun setelah pecahnya pandemi.
Advertisement
Dikutip dari Channel News Asia, Senin (5/7/2021) Moskow sejauh ini mengesampingkan lockdown baru, tetapi 25.142 infeksi yang dilaporkan pada Minggu (4/7) adalah angka terbesar sejak 2 Januari 2021.
Rusia juga mencatat rekor kematian akibat COVID-19 selama lima hari berturut-turut. Negara itu melaporkan 697 kematian tambahan pada 2 Juli, dan 663 untuk pada Minggu (4/7).
Skeptisisme yang meluas dan peluncuran vaksinasi COVID-19 yang lamban, telah membuat hanya 16 persen dari 146 juta orang di Rusia yang sudah divaksinasi.
Presiden Vladimir Putin pun mendesak warga Rusia untuk segera mendapatkan vaksinasi dan "mendengarkan para ahli" daripada berita yang belum tentu benar.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Indonesia Termasuk di Antara Negara yang Hadapi Lonjakan COVID-19
Asia juga menghadapi lonjakan kasus infeksi dengan 168 juta penduduk Bangladesh di bawah lockdown ketat selama seminggu yang dipatroli oleh polisi dan tentara.
Kota Khulna, yang berbatasan dengan India, telah menjadi hotspot Virus Corona di Bangladesh dalam gelombang infeksi varian Delta.
Indonesia juga termasuk di antara negara Asia yang memberlakukan pembatasan ketat pada 3 Juli, sehari setelah melaporkan lebih dari 25.000 kasus dan 539 kematian tambahan - keduanya merupakan rekor harian baru.
Masjid, restoran, dan pusat perbelanjaan ditutup di Ibu Kota Jakarta, juga di seluruh pulau Jawa dan di Bali setelah kasus harian COVID-19 meningkat empat kali lipat dalam waktu kurang dari sebulan.
Varian Delta menyumbang lebih dari 80 persen kasus baru di beberapa daerah, menurut Kementerian kesehatan Indonesia.
"Pembatasan yang lebih ketat datang terlambat,” kata warga Jakarta, Maya Puspita Sari.
"Dulu, orang yang terkena COVID-19 adalah orang asing, tetapi sekarang juga orang-orang terdekat saya yang terinfeksi .... Virusnya semakin dekat dan menakutkan," imbuhnya.
Advertisement