Langkah Cepat Gubernur Sumut Edy Rahmayadi Tangani 2 Anak Penderita Penyakit Kulit

Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi mengambil langkah cepat menangani 2 orang anak penderita penyakit kulit hingga menyebabkan cacat. Kedua anak itu adalah Haikal (9) dan Zakira (3) asal Kabupaten Mandailing Natal.

oleh Reza Efendi diperbarui 05 Jul 2021, 11:10 WIB
Saat menjenguk Haikal dan Zakir di Jalan Karya Jaya, Kecamatan Medan Johor, Kota Medan, Minggu, 4 Juli 2021, Gubernur Edy mengucapkan prihatin yang mendalam kepada orang tua anak tersebut (Istimewa)

Liputan6.com, Medan Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi mengambil langkah cepat menangani 2 orang anak penderita penyakit kulit hingga menyebabkan cacat. Kedua anak itu adalah Haikal (9) dan Zakira (3) asal Kabupaten Mandailing Natal.

Saat menjenguk Haikal dan Zakir di Jalan Karya Jaya, Kecamatan Medan Johor, Kota Medan, Minggu, 4 Juli 2021, Gubernur Edy mengucapkan prihatin yang mendalam kepada orang tua anak tersebut, dan memohon maaf karena sebagai pemimpin baru mengetahui.

Gubernur Edy menjenguk Haikal dan Zakira usai menerima kabar dari media, bahwa kedua anak tersebut berada di rumah kerabatnya di Medan Johor. Sesampainya di lokasi, Edy langsung melihat kondisi sang anak dan berbicara dengan ibu kedua anak tersebut, Khairunisa Rangkuti (27).

Orang nomor satu di Sumut itu juga mempertanyakan awal mula penyakit yang diderita sang anak. Usai mendengar penuturan Khairunisa, Gubernur Edy langsung meminta agar kedua anak tersebut pada hari itu juga segera dirujuk ke Rumah Sakit (RS) Haji Medan.

"Kedua anak ini Insyaallah akan ditangani sampai sembuh, karena mereka adalah masyarakat Sumut," kata Gubernur Edy yang ditemani dokter spesialis kulit RS Haji Medan, Hary dan lainnya.

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Menarik Berikut ini:


Sudah Berkali-kali Berobat

Gubernur Edy sudah meminta untuk langsung dibawa ke RS Haji milik Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut untuk segera ditangani dan diperiksa (Istimewa)

Gubernur Edy yang memberikan keterangan usai menjenguk kedua anak tersebut menyatakan, berdasarkan penuturan orang tua si anak, mereka sudah berkali-kali berobat ke rumah sakit, namun tidak sembuh juga, dan akhirnya mereka memilih jalur alternatif.

"Menurut orang tuanya, sejak lahir itu sudah ada seperti luka bakar dan melepuh bercak, akhirnya hingga sampai saat ini, luka itu menyebar hinggga membuat jarinya putus," ucapnya.

Edy juga menyatakan, sudah meminta untuk langsung dibawa ke RS Haji milik Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut untuk segera ditangani dan diperiksa. Karena orang tuanya merasa lelah, hingga disepakati Senin, 5 Juli 2021, sekitar pukul 9.00 WIB pagi, pihak medis menjemput anak dan orang tuanya.

Untuk menangani kedua anak itu, Gubernur Sumut telah memerintahkan pihak RS Haji Medan untuk membentuk tim, yang dipimpin dokter spesialis anak, Inke Lubis, didukung oleh dokter spesialis lainnya yang akan mendiagnosis penyebab sakit anak tersebut.

"Dari historis anak dan kedua orang tuanya tinggal di Mandiling Natal, apakah penyebab faktor lingkungan dan sebagainya. Ini harus kita teliti, dan diagnosis dulu," ucapnya.


Ucapan Syukur Orang Tua

Kedua anak tersebut sudah dibawa berobat ke beberapa rumah sakit dan belum ada perubahan. Gejalanya penyakit sudah ada semenjak lahir, dan semua anggota tubuhnya masih normal (Istimewa)

Orang tua kedua anak tersebut, Khairunisa Rangkuti atau Nisa, mengucapkan syukur dan berterima kasih atas perhatian Gubernur Sumut. Diharapkan dengan perhatian Gubernur Edy, harapan baru untuk solusi penyakit anaknya mendapatkan kesembuhan.

"Saya berterima kasih kepada Pak Gubernur yang akan membawa anak-anak saya ke rumah sakit, yang akan dirawat dan akan tahu penyebab sakitnya ini. Mudah-mudahan segera sembuh," ujarnya.

Diakui Nisa, sudah membawa anaknya berobat ke beberapa rumah sakit dan belum ada perubahan. Gejalanya penyakit pada anaknya sudah ada semenjak lahir, dan semua anggota tubuhnya masih normal.

Upaya dilakukan mereka saat ini berobat jalan menggunakan obat tradisional. Nisa dan suaminya adalah warga Mandailing Natal, tepatnya di Desa Panjaringan, Kecamatan Tambangan Madina. Ayah sang anak kesehariannya buruh tani dan menderes getah karet.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya