Startup Harus Perhatikan Hal Ini Agar Dapat Pendanaan dari Investor

Managing Director Endeavor Indonesia, Wayah Wiroto, membocorkan sejumlah hal yang membuat startup bisa mendapatkan pendanaan venture capital.

oleh Iskandar diperbarui 05 Jul 2021, 14:15 WIB
Wayah Wiroto, Managing Director Endeavor Indonesia

Liputan6.com, Jakarta - Bagi perusahaan rintisan atau startup yang membutuhkan dana untuk menjalankan bisnis, tentunya akan melakukan berbagai strategi agar bisa mendapat suntikan dana dari investor.

Agar tidak salah mengambil strategi, Managing Director Endeavor Indonesia, Wayah Wiroto, membocorkan sejumlah hal yang membuat startup bisa mendapatkan pendanaan venture capital.

"Tahap awal yang akan dilihat perusahaan pemodal venture capital dari sebuah startup adalah dari sisi pendiri atau founder-nya, karena pada tahap ini startup biasanya belum memiliki track record panjang. Mereka akan melihat sampai sejauh mana produk atau layanan startup itu akan berhasil di pasar, dan ini biasanya sebelum ada revenue," kata Wayah kepada Liputan6.com dalam sesi wawancara khusus secara virtual, Senin (5/7/2021).

Pada saat sudah ada revenue, Wayah melanjutkan, startup akan dinilai dari eksekusi dan traction-nya.

"Perusahaan venture capital akan menilai apakah pertumbuhan dari startup itu cepat atau biasa-biasanya saja," tuturnya.

"Pemodal tidak akan mau kasih modal ke startup yang pertumbuhan revenue-nya masih 16 persen atau hanya lebih dari 10 persen. Itu tidak akan dianggap sebagai growth. Kian tinggi pertumbuhannya akan semakin bagus, karena akan dinilai perkembangan pasarnya di lima tahun ke depan," ucap Wayah menjelaskan.


Kapan Waktu yang Tepat Bagi Startup Menerima Pendanaan?

Pengusaha muda bekerja di depan komputer di pusat startup teknologi "Beta-i" di Lisbon pada 29 September 2016. Patricia de Melo Moreira/AFP

Mengenai kapan waktu yang tepat sebuah startup bisa raih pendanaan, secara umum Wayah memaparkan bahwa hal ini datang dari enterpreneur-nya sendiri, apakah mereka butuh pendanaan atau tidak.

"Misalnya, mereka merasa dalam 12 bulan ke depan, modal kerjanya bakal habis dan membutuhkan dana baru. Untuk itu, minimal enam bulan sebelumnya mereka harus shopping around untuk sharing atau mempresentasikan kira-kira siapa yang akan menjadi investor di round berikutnya. Itu semua enterpreneur yang memutuskan," ujarnya.

Ia menyebut, fundraising lewat venture capital pasti akan melepaskan sebagian dari saham kepemilikan founder-nya atau pendirinya.

"Jadi, kalau sering menerima pendanaan nanti kepemilikan saham dari pendiri sebuah startup akan makin sedikit," ucap Wayah menandaskan.

Untuk diketahui, Endeavor Indonesia merupakan organisasi yang memimpin gerakan high impact entrepreneurship di seluruh dunia, dengan membantu wirausahawan mengakselerasi pertumbuhan dan melipat gandakan dampaknya.

(Isk/Ysl)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya