Liputan6.com, Jakarta Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan, pemerintah siap membuka program Kartu Prakerja batch II mulai Juli 2021. Bendahara Negara mengatakan, pemerintah menyediakan kuota untuk 2,8 juta peserta pada sesi perekrutan kali ini.
"Kartu Prakerja untuk penyerapan batch kedua bisa dilaksanakan pada Juli. Prakerja untuk 2,8 juta peserta juga bisa dieksekusi Juli-Agustus," ujar Sri Mulyani, Senin (5/7/2021).
Advertisement
Sebelumnya, Sri Mulyani juga sempat mengungkapkan, pemerintah siap kembali membuka program Kartu Prakerja sesuai realisasi selama satu semester hingga 30 Juni 2021. Perekrutan ini dibuka seiring dengan penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM Darurat pada 3-20 Juli 2021.
"Semester II dan juga berkaitan dengan PPKM darurat, kita berharap akan bisa tersalurkan Rp 10 triliun lagi untuk 2,8 juta peserta," kata Sri Mulyani.
Menindaki arahan pemerintah tersebut, Head of Communications Manajemen Pelaksana Kartu Prakerja Louisa Tuhatu menyampaikan, pihaknya tengah bersiaga untuk membuka jadwal perekrutan Kartu Prakerja.
"Saat ini kami masih terus berkoordinasi dengan Komite Cipta Kerja untuk menentukan jadwal dan mekanismenya. Segera kami sampaikan bila sudah ada keputusan," tutur Louisa kepada rekan wartawan.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Sebelumnya
Ada PPKM darurat , pemerintah akan kembali menyalurkan bantuan program Kartu Prakerja. PPKM darurat Jawa Bali rencananya diberlakukan pada 3 sampai 20 Juli 2021.
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani menyebutkan jika realisasi Kartu Prakerja sudah menyentuh 2,8 juta peserta, hingga 30 Juni 2021. Nilai total dana yang dicairkan mencapai Rp 10 triliun.
"Semester II dan juga berkaitan dengan PPKM darurat, kita berharap akan bisa tersalurkan Rp 10 triliun lagi untuk 2,8 juta peserta," ujar Sri Mulyani, Jumat (2/7/2021).
Peserta dikatakan Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini, akan mendapatkan sejumlah manfaat dari program Kartu Prakerja.
Seperti manfaat pelatihan sebesar Rp 1 juta, uang tunai Rp 600 ribu yang dicairkan untuk empat bulan, dan juga insentif survei sebesar Rp 150 ribu untuk tiga kali survei.
"Jadi total manfaat setiap peserta adalah Rp 3,55 juta dalam berbagai bentuk pelatihan yang nilainya Rp 1 juta, uang cash Rp 2,4 juta, dan untuk mengisi survei Rp 150 ribu," ungkapnya.
Sri Mulyani menyatakan, perpanjangan program Kartu Prakerja ini merupakan bentuk dukungan APBN dalam merespon kondisi Covid-19 di kala pemberlakuan PPKM darurat.
"Terutama dalam mengakselerasi, sehingga dana APBN itu betul-betul bisa tersalur pada tepat waktu dan tepat target. Ini yang terus kita berkoordinasi dengan para menteri terkait, tentu juga dengan daerah," kata Sri Mulyani.
Advertisement