Liputan6.com, Jakarta Sejumlah seniman dan pegiat seni bergabung dalam pementasan seni budaya bertajuk Taksu Ubud. Pementasan itu berisi pertunjukan seni drama, tari dan musik yang menampilkan Ubud sebagai bagian penting dari wajah Bali.
Melalui kisah yang sederhana, Taksu Ubud berkeinginan untuk menyatukan sebagian kecil dari keindahan seni Ubud. "Pertunjukan ini adalah sebuah inisiatif kecil untuk mengadakan kembali ruang bagi sebagian pelaku seni Ubud untuk membangun kembali suasana Ubud yang sarat akan adat dan tradisi Bali," kata Happy Salma selaku produser pementasan Taksu Ubud melalui keterangan tertulis di Jakarta, Senin (5/7/2021).
Ubud sebagai benteng pertahanan dalam pelaksanaan adat dan tradisi leluhur masyarakat Bali. Hampir seluruh masyarakat Ubud hidup dekat dengan adat dan tradisi. Happy Salma mengatakan, pada siang hari mereka bekerja sebagai petani, pedagang, pengajar dan lain-lain.
"Malam hari mereka hidup sebagai pelaku kesenian di Ubud. Pendapatan yang mereka hasilkan dari pekerjaan harian mereka, dikembalikan untuk pengembangan adat," dia menjelaskan makna pementasan yang dibintangi Reza Rahadian dan Christine Hakim.
Baca Juga
Film Pendek Konfabulasi yang Dibintangi Reza Rahadian dan Dian Sastrowardoyo Catatkan 3 Juta Views Dalam Waktu Tiga Pekan
Film Pendek Konfabulasi yang Dibintangi Reza Rahadian Banjir Pujian, Netizen Minta Ada Kelanjutan
Cerita Pekan Ini: 1000 Wajah Reza Rahadian di Layar Lebar, dari Bossman yang Buncit hingga Si Kribo Rosid
Advertisement
Cerita Taksu Ubud
Berkisah tentang seorang pemuda Ubud, Umbara, yang sejak kecil tinggal jauh dari Ubud dan ibunya. Tiba saatnya sang Ibu meminta Umbara untuk pulang ke Ubud.
Seketika Umbara berhadapan dengan dilema. Haruskah kenyamanan dan kemudahan yang ia peroleh selama di perantauan ia tinggalkan demi cinta Ibu dan Ubud, sebuah tempat leluhur yang asing baginya?
Advertisement
Melibatkan Penari dan Penabuh
Taksu Ubud menampilkan tarian, tetabuh dan mekidung yang melibatkan banyak kelompok penari dan penabuh, seperti Gamelan Yuganada, Yayasan Bumi Bajra Sandhi, Kertha Art Performance, Sanggar Cudamani, Ubud Performing Art, Napak Tuju, Swaradanta dan Yayasan Janahita Mandala Ubud.
Reza Rahadian dan Christine Hakim
Selain itu, ‘Taksu Ubud’ juga menampilkan banyak seniman-seniman senior Bali yang telah berkarya puluhan tahun dengan penuh dedikasi pada seni dan pengembangan budaya seperti Agung Oka Dalem dan Cok Sri (seniman tari), Aryani Williems (aktor senior), Desak Nyoman Suarti (seniman motif tradisi) dan Made Sukadana Gender (seniman dalang).
Lebih dari itu, ‘Taksu Ubud’ juga menampilkan aktor-aktor Indonesia yang sudah tidak asing lagi namanya yaitu Reza Rahadian dan Christine Hakim.
Advertisement
Menarik Wisatawan Lokal
Hilmar Farid selaku Direktur Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia menjelaskan dengan melakukan kesenian, masyarakat Ubud berhubungan dengan Tuhannya dan membina hubungan baik juga dengan sesama manusia.
Adat dan tradisi masyarakat Ubud ini yang juga menarik wisatawan lokal dan dunia untuk datang ke Ubud dan melihat serta merasakan taksu-nya Ubud. “Berkesenian bagi masyarakat Bali, khususnya Ubud, bukan hanya menjadi kerja kebudayaan, tetapi juga berlaku sebagai ibadah kepada Tuhannya, sebuah identitas diri dan masyarakat, serta pengejawantahan dari taksu—jiwa—masyarakat Ubud itu sendiri,” ungkap Hilmar.