Jonatan Christie Benahi Hal Nonteknis Jelang Olimpiade Tokyo 2020

Jonatan Christie akan membenahi sisi nonteknis jelang Olimpiade Tokyo 2020 selama proses adaptasi dan aklimatisasi selama 10 hari di Kumamoto, Jepang.

oleh Bogi Triyadi diperbarui 05 Jul 2021, 22:30 WIB
Atlet bulu tangkis tunggal putra Indonesia Jonatan Christie akan tampil di Olimpiade Tokyo 2020. (foto: PBSI)

Liputan6.com, Jakarta - Jonatan Christie akan membela Indonesia di Olimpiade Tokyo 2020 yang berlangsung 23 Juli hingga 8 Agustus 2021. Jonatan bersama Anthony Sinisuka Ginting jadi perwakilan Merah Putih di cabang bulu tangkis nomor tunggal putra.

Jonatan Christie mengatakan proses persiapan menuju Olimpiade Tokyo 2020 terus menunjukkan hasil yang bagus, terutama di sisi teknis. Sementara di sisi nonteknis, atlet yang akrab disapa Jojo itu merasa masih harus lebih fokus menyiapkannya.

"Persiapan sudah ok, sudah bagus, tinggal balik lagi ini multievent, apalagi ajang Olimpiade semuanya bisa terjadi. Jadi tidak ada yang diunggulkan dalam pertandingannya," kata Jojo di Jakarta, Senin, 5 Juli, seperti dalam rilis PBSI yang diterima Liputan6.com.

Peraih medali emas Asian Games 2018 itu berkaca pada turnamen sepak bola Piala Eropa yang sedang bergulir saat ini. "Seperti Piala Eropa yang sedang berlangsung, kita bisa lihat tim yang harusnya di atas kertas bisa menang tapi jadi kalah," ucapnya.

"Hal-hal nonteknis kadang lebih banyak bermain di pertandingan-pertandingan besar, termasuk Olimpiade. Itu yang saya coba fokuskan sekarang, hal-hal nonteknis karena kalau teknis sudah lumayan baik."

"Hal nonteknsinya seperti pertama dari pikiran, bagaimana mengatasi cara masuk lapangannya nanti, itu pasti beda. Lalu dari fokusnya dan juga perjuangannya harus ada yang beda dari turnamen-turnamen biasa. Pastinya harus lebih keras dan lebih semangat," tutur Jonatan menambahkan.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini


Maksimalkan Latihan

Atlet bulu tangkis tunggal putra Indonesia Jonatan Christie terus mempersiapkan diri jelang Olimpiade Tokyo 2020. (foto: PBSI)

Jojo dan enam wakil Indonesia lainnya yang turun di Olimpiade menyisakan waktu tiga hari untuk memaksimalkan latihan di Tanah Air. Sebab pada Kamis, 8 Juli, mereka sudah terbang ke Prefektur Kumamoto, Jepang, untuk proses adaptasi dan aklimatisasi selama 10 hari sebelum menjejakkan kaki di Tokyo.

Hal ini disambut baik oleh Jojo. "Kita pergi duluan untuk training camp di Kumamoto, itu salah satu hal yang menurut saya bagus untuk kita mempersiapkan segala kondisi yang ada di Jepang," ujarnya.

"Kita bisa adaptasi suasana di sana. Sisanya mungkin hampir sama latihannya seperti di Jakarta, tinggal menjaga pikirannya saja."

 

 


Tidak jemawa

Tunggal putra Indonesia Jonatan Christie akan membela Indonesia pada cabang bulu tangkis di Olimpiade Tokyo 2020. (foto: PBSI)

Jonatan terbilang cukup sukses di ajang multievent. Pebulu tangkis kelahiran Jakarta, 15 September 1997, itu meraih medali emas SEA Games 2017 Kuala Lumpur dan Asian Games 2018 Jakarta.

Tapi, hal itu tidak membuat Jojo jemawa,. Ia bahkan sadar betul Olimpiade adalah ajang yang sama sekali berbeda dari multievent lain.

"Multievent itu adalah salah satu pertandingan yang lebih banyak orang tahu daripada pertandingan-pertandingan terbuka biasa. Selain itu, kadang multievent terasa lebih merepresentasikan negara. Lebih berasa membela Indonesia walau di ajang lain juga saya membawa nama Indonesia," tutur Jojo.

"Suasana dan atmosfer Olimpiade pasti berbeda dengan Asian Games. Olimpiad yang lebih besar walau memang kalau kita bicara bulu tangkis kekuatannya masih ada di Asia dan saat itu saya bisa mencapai hasil yang bagus."

"Tapi tidak bisa dipungkiri sekarang pemain-pemain Eropa juga sangat bagus. Itu menunjukkan persaingan akan ketat di Olimpiade kali ini," kata Jonatan.

"Saya tidak merasa tertekan, lebih dibawa enjoy sih. Sekarang bagaimana mengatasi pikirannya, bukan pressure ya. Kan setiap atlet pasti maunya menang dan itu yang saya kontrol, saya pikirkan bagaimana mengatasinya."

 

 


Diliputi ketegangan

Tunggal putra Indonesia Jonatan Christie berlatih di Pelatnas Cipayung, Jakarta, Senin (5/7/2021), jelang Olimpiade Tokyo 2020. (foto: PBSI)

Walau mencoba enjoy, Jonatan mengaku tetap diliputi ketegangan menghadapi Olimpiade. Namun bukan Olimpiadenya yang membuat ia tegang, melainkan kondisi dunia yang sedang tidak menentu karena pandemi Covid-19.

"Tegang sudah pasti ada tapi saya tegangnya bukan karena apa-apa, lebih karena kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi di depan dengan kondisi seperti ini," ucapnya.

"Ambil contoh di All England kemarin, kita sudah di sana, terus tiba-tiba tidak bisa bertanding. Itu cukup membuat down. Makanya saya sekarang lebih berpasarah pada Tuhan, semua sudah ada jalan dari-Nya. Saya berdoa semoga kejadian itu tidak terulang lagi."

Ditanya mengenai target, Jojo mengaku ingin mendapat hal yang baik dari keikutsertaan pertamanya di Olimpiade tahun ini. "Harapannya bisa dapat sesuatu hal yang baik, kalau untuk dapat medali di Olimpiade pasti semua juga ingin tapi sejauh ini saya mau coba lakukan yang terbaik dulu dan saat masuk di lapangan tunjukkan kalau ini sudah mewakili Indonesia dan siap berjuang mati-matian," pungkasnya.

 


Tim bulu tangkis Indonesia

Tunggal putra: Jonatan Christie, Anthony Sinisuka Ginting

Tunggal putri: Gregoria Mariska Tunjung

Ganda putra: Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo, Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan

Ganda putri: Greysia Polii/Apriyani Rahayu

Ganda campuran: Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya