Keren, Startup Ini Bikin Fitur Belanja Hewan Kurban Berteknologi Virtual Reality

Permintaan hewan qurban di Kawasan jabodetabek masih terbilang tinggi jelang Hari Raya Idul Adha.

oleh Liputan6.com diperbarui 05 Jul 2021, 18:45 WIB
Ilustrasi hewan kurban. (via musharrafhussain.com)

Liputan6.com, Jakarta - Di tengah kondisi pandemi, dan tingginya kasus Covid-19, tentu ibadah kurban dalam rangka Hari Raya Idul Adha perlu dilakukan dengan aman. Merepospon hal tersebut, Ternaknesia, start up digital bidang peternakan pun meluncurkan Smartqurban.

Smartqurban adalah fitur berqurban yang ditawarkan Ternaknesia. Memulai bisnis hewan kurban sejak 2017, Ternaknesia menawarkan fitur belanja kurban lewat aplikasi. Pembeli cukup memilih hewan dari aplikasi, dan hewan bisa dikirimkan ke rumah. Bahkan, disalurkan ke daerah pelosok Indonesia.

Memahami kebiasaan masyarakat yang suka memilih hewan dari kandang langsung, Dalu Nuzlul Kirom, CEO Ternaknesia, menawarkan inovasi baru pada momen kurban kali ini. Bagi pembeli yang suka belanja hewan langsung.

Pembeli bisa mencoba pengalaman belanja di kandang tanpa harus ke kandang. Ternaknesia menawarkan pengalaman belanja ke kandang lewat teknologi Virtual Reality(VR).  

"Selalui VR, pembeli seolah sudah keliling kandang meski tanpa perlu langsung ke kandang. Kemudian untuk transaksinya, calon pengqurban bisa pesan melalui aplikasi Ternaknesia," kata dia dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (5/7/2021).

Dengan inovasi yang diluncurkan, Dalu menjelaskan bahwa pihaknya ingin mengakomodir keinginan dan budaya masyarakat dalam momen kurban. Entah itu mereka yang lebih suka praktis dan cepat dengan belanja via aplikasi, ataupun bagi mereka yang belum puas jika tidak langsung ke kandang.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Permintaan Tetap Tinggi

Sejumlah hewan kurban di kawasan Tanah Abang, Jakarta, Sabtu (3/9). Untuk harga Kambing dijual dengan harga Rp2,2-5,5 juta, sedangkan harga sapi Rp18-35 juta. (Liputan6.com/Yoppy Renato)

Koordinator Tim Ternaknesia Jabodetabek Tri Wahyudi, menjelaskan, bahwa pihaknya merekam kandang menggunakan kamera 360 untuk update aktivitas kandang.

Dengan gambar yang direkam itu, tambahnya, pembeli bisa menikmati virtual tour. Tri juga mengatakan bahwa video juga bisa memperlihatkan detail hewan per ekornya.

Dengan itu, pembeli diharapkan dapat lebih leluasa menentukan hewan mana yang akan dibeli. Video yang diunggah pun selalu update agar kondisi yang dilihat pembeli melalui VR sesuai dengan realita di kandang.

“Tahun 2021 ini Ternaknesia Jabodetabek membuka dua kandang di Bogor dan Bekasi dengan populasi total 700 ekor. Saat ini sudah terjual 322 ekor dan pesanan sudah mencapai 678 ekor,” ujar Tri.

Meski dalam kondisi pandemi, Tri menjelaskan bahwa permintaan hewan qurban di Kawasan jabodetabek masih terbilang tinggi. Namun demi menjaga keamanan pembeli, Tri mengatakan bahwa virtual tour kandang ini mampu jadi solusi agar tetap aman qurban di tengah pandemi.Dari tahun ke tahun Ternaknesia tak henti meluncurkan inovasi untuk memudahkan masyarakat dalam berqurban.

Start up yang memiliki misi mensejahterakan peternak lokal ini, bahkan terus mencatat kenaikan penjualan hewan qurban di tiap tahunnya. Pada 2020, tercatat Ternaknesia telah menjual 2789 ekor hewan meski dalam pandemi. T

erdiri atas 2.194 domba kambing dan 595 sapi. Jumlah ini meningkat dari 2019, dimana Ternaknesia mencatat peniualan 1.600 hewan qurban. Bahkan di tahun 2020, distribusi hewan yang dijual Smartqurban mencakup ke 93 kabupaten/kota di seluruh Indonesia. Lapak penjualan Ternaknesia saat ini selain di Jabodetabek, juga ada di Surabaya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya