Menko Luhut: PPKM Darurat, Jakarta Selatan Catat Penurunan Kasus Covid-19 Tertinggi

Menko Luhut memaparkan data penyebaran Covid-19 pasca PPKM Darurat

oleh Liputan6.com diperbarui 05 Jul 2021, 19:30 WIB
Menko Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan memberi paparan saat rapat koordinasi membahas pengembangan kendaraan listrik nasional di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (29/11). Langkah ini sebagai upaya menekan emisi gas buang. (Liputan6.com/JohanTallo)

Liputan6.com, Jakarta Berdasarkan analisis butuh penurunan mobilitas masyarakat hingga minus 30 persen agar Covid-19 varian alpha bisa dikendalikan. Sedangkan untuk menekan penyebaran varian delta dibutuhkan pengurangan mobilitas hingga minus 50 persen.

Menanggapi itu, Koordinator Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM Darurat Jawa-Bali, Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan agar semua pihak bisa fokus untuk mengejar target penurunan mobilitas masyarakat. Luhut menyebut kondisi DKI Jakarta dan Kepulauan Seribu, sudah menjadi zona merah.

“Kalau kita lihat di Kepulauan Seribu dan Jakarta semua sudah merah," kata Luhut dalam Rapat Koordinasi, Jakarta, Senin (5/7/2021).

Luhut menjelaskan selama dua hari pelaksanaan PPKM Darurat Jawa Bali, yang paling tinggi indeks penurunan kasus ada di Jakarta Selatan. Sementara wilayah lainnya masih dikisaran 17 persen.

"Paling tinggi di Jakarta Selatan untuk indeks penurunannya. Sisanya masih di 17 persen, ini juga semua baru penurunan untuk alpha, belum delta,” kata dia.

Luhut meminta agar Polri dan pihak berwenang lainnya terus melakukan penyekatan mobilitas. Sedangkan untuk para pemangku kepentingan lainnya diminta untuk turun tangan dalam menyukseskan kebijakan ini.

"Jangan diberikan pengecualian, diluar sektor kritikal dan esensial, ataupun untuk pelayanan publick” kata Luhut.

Pemerintah menargetkan agar mobilitas warga di sejumlah wilayah tersebut turun hingga -50 persen. Hal ini untuk mengurangi jumlah kasus positif Covid-19 di Indonesia yang ditargetkan agar turun hingga 10.000 per hari.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Data Lengkapnya

Suasana kawasan Patung Jenderal Sudirman, Jakarta, Kamis (13/5/2021). Jalanan Ibu Kota lengang pada libur hari Idul Fitri 1442 H.Liputan6.com/JohanTallo

Berikut ini laporan hasil data analisis yang digunakan Pemerintah untuk memantau mobilitas masyarakat. Data ini berasal dari pantauan melalui Facebook Mobility, Google Traffic, dan Night Light dari NASA.

Kondisi Wilayah DKI Jakarta

Berdasarkan Google Mobility, indeks mobilitas di DKI Jakarta secara keseluruhan pada Minggu (4/7) mencapai -18,6 persen. Dari dara Facebook Mobility sebesar -15,7 persen. Hal ini digambarkan dari anggota yang aktif sebanyak 1.406 dari 7.817 orang.

Digambarkan di wilayah Kep. Seribu penurunan mobilitas mencapai -17,3 persen, Jakarta Barat sebesar -18,3 persen Jakarta Pusat sebesar -17,0 persen, Jakarta Selatan sebesar -23,6 persen, Jakarta Timur sebesar -17,8 persen, dan Jakarta Utara sebesar -17,4 persen. Angka ini belum mencapai target pemerintah untuk dapat menurunkan mobilitas warga yang ditargetkan pada angka -30% hingga -50%.

Kondisi Wilayah Banten

Berdasarkan Google Mobility, indeks mobilitas di provinsi Banten secara keseluruhan pada Minggu (4/7) mencapai -21,6 persen . Data Facebook Mobility menunjukkan penurunan sebesar-13,3 persen . Hal ini digambarkan dari anggota yang aktif sebanyak 2.636 dari 7.243 orang.

Digambarkan di wilayah kota Cilegon penurunan mobilitas mencapai -15,9 persen, kota Serang sebesar -20 persen, kota Tangerang sebesar -24,7 persen, kota Tangerang Selatan sebesar -31, persen, Lebak sebesar -17,7 persen, Serang sebesar -18,2 persen, dan Tangerang sebesar -23,5 persen

Kondisi Wilayah Jawa Barat

Indeks mobilitas di provinsi Jawa Barat secara keseluruhan pada Minggu (4/7) mencapai -17,8 persen. Berdasarkan Google Mobility, sebesar -19,8 persen dan Facebook Mobility sebesar -15,6 persen. Hal ini digambarkan dari anggota yang aktif sebanyak 11.760 dari 21.646 orang.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya