BUMN Klaster Pangan Jamin Stok Pangan Aman Saat PPKM Darurat

BUMN klaster pangan mengoptimalkan distribusi pangan melalui daring untuk menjamin ketersediaan pangan pada masa PPKM darurat.

oleh Athika Rahma diperbarui 06 Jul 2021, 11:44 WIB
Pedagang menyortir ikan di Pasar Ikan Modern (PIM) Muara Baru, Jakarta, Kamis (21/2). PIM Muara Baru memiliki berbagai fasilitas. (Merdeka.com/Iqbal Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta BUMN klaster pangan mengoptimalkan distribusi pangan melalui daring untuk menjamin ketersediaan pangan pada masa PPKM darurat.

Dimulai dari bidang pembenihan, PT Sang Hyang Seri menyiapkan ketersedian benih dan pangan sampai dengan akhir bulan Juli 2021.

"Stok benih PNH 05 Juli 2021, dikisaran angka 1.628.659 kg dan stok beras 05 Juli 2021, sampai hari ini 18.168 kg secara nasional," ujar Dirut Sang Hyang Seri Karyawan Gunarso dalam keterangannya, Selasa (6/7/2021).

Masih di sektor benih, persediaan PT Pertani (Persero) mencapai 5.116,7 ton untuk benih padi, benih jagung 314,1 ton, beras 2.936,6 ton per 5 Juli. Serta hingga 30 Juni, PT Pertani telah memasok benih padi untuk 780 ribu hektar, yang secara akumulatif dapat menghasilkan 4,3 juta ton gabah atau setara 2.2 juta ton beras.

"PT Pertani memproyeksikan ketersediaan tahun 2021, benih padi 30.000 ton, benih jagung 1.500 ton dan beras 60.000 ton," ujar Direktur Utama Pertani Maryono.

Di sektor garam, PT Garam (Persero) saat ini memasuki musim produksi, 5 pegaraman dioperasikan untuk menambah kapasitas produksi bahan baku yang tersebar di Madura (Sumenep, Pamekasan dan Sampang) dan Gresik Manyar. Potensi hasil pegaraman di Madura sampai akhir bulan diperkirakan sebesar 2.100 ton.

"Persediaan garam lokal yang ada cukup selama kebijakan PPKM Darurat dari 3 Juli hingga 20 juli 2021 dijalankan. Per hari ini tanggal 5 Juli, PT Garam (Persero) memiliki jumlah persediaan garam sebanyak 333.283 ton, dengan rincian garam bahan baku 196.183 ton, garam olahan 7.220 ton, dan garam rakyat 129.880 ton," ujar Direktur Utama PT Garam Achmad Ardianto.

 

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Stok Ikan

Pemberitahuan PPKM Darurat terpasang saat penyekatan di kawasan Lampiri, Kalimalang, Jakarta, Senin (5/7/2021). Penyekatan ini akan berlangsung selama 24 jam saat masa PPKM Darurat. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Lalu dari sektor perikanan, Perum Perikanan Indonesia (Perum Perindo) memastikan stok komoditas perikanan aman selama masa PPKM Darurat.

Perum Perindo mencatat total stok ketersediaan ikan dan hasil laut hingga 30 Juni 2021 sebanyak 181,32 ton. Stok ini merupakan hasil konsol unit Perum Perindo di seluruh Indonesia. Adapun jenis ikan yang tersimpan antara lain ikan cakalang, bawal, tuna, cumi, sotong, ikan layang, dan beberapa hasil laut lainnya.

BUMN Perikanan lainnya seperti PT Perikanan Nusantara (Persero) atau Perinus juga mendukung kebutuhan pangan selama PPKM Darurat.

"Tercatat stok akhir bulan Juni 2021 sebanyak 194 ton yang tersebar di seluruh Cabang Perinus, khususnya di Cabang Surabaya dan Benoa. Jenis stok ikan yang ada saat ini antara lain cakalang, baby tuna, layang, kembung, gurita, deho atau tongkol, gurita dan sotong," kata Direktur Utama Perinus Sigit Muhartono.

Mengenai komoditas daging, PT Berdikari (Persero) sebagai BUMN Peternakan telah menyiapkan pasokan protein daging selama PPKM Darurat.

Direktur Utama Berdikari Harry Warganegara menyampaikan, seluruh jajaran Berdikari telah diinstruksikan untuk menggunakan seluruh instrumen mulai dari perdagangan bisnis ke bisnis hingga kepada akses masyarakat langsung melalui ritel online Gerai Daging Berdikari di Tokopedia dan Grabmart.

"Sampai dengan 31 Juni 2021, stok daging yang tersedia di penyimpanan Berdikari lebih dari 95 ton terdiri dari 64,06 ton karkas daging ayam dan 31,03 Ton karkas daging sapi. Selain stok karkas, Berdikari juga telah memesan sekitar 560 ton daging sapi beku dari Brazil dalam rangka mempersiapkan kebutuhan dalam waktu dekat," kata Harry.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya