Liputan6.com, Jakarta - Menteri Luar Negeri (Menlu RI) Retno Marsudi mengatakan, terus menggodok rencana kunjungan Presiden Vladimir Putin ke Indonesia. Hal itu disampaikan saat kunjungan Menlu Rusia Sergey Lavrov.
"Kami terus membahas persiapan usulan Presiden Putin berkunjung ke Indonesia, sambil menunggu waktu yang tepat untuk melakukan kunjungan. Kami berharap selama kunjungan Presiden Putin, kedua negara dapat menandatangani Perjanjian Kemitraan Strategis antara Indonesia dan Rusia," kata Menlu Retno Marsudi dalam Press Briefing virtual pada Selasa (6/7/2021).
Advertisement
"Perjanjian ini akan menciptakan landasan baru dan kuat untuk mengangkat hubungan kedua negara. Apalagi untuk mengintensifkan hubungan kedua negara, baru saja kita tandatangani Plan of Consultation (Rencana Konsultasi) antara dua Kementerian Luar Negeri kita untuk periode 2021-2023," imbuh Menlu Retno.
Menlu Retno menuturkan, Rusia adalah salah satu mitra terpenting bagi Indonesia, khususnya di Eropa Timur dan Tengah. "Diskusi kami terbuka dan produktif."
Kunjungan Menlu Lavrov ini merupakan bagian dari rangkaian lawatannya ke negara-negara di kawasan. Selain itu, sore ini Menlu Rusia dan Menlu RI akan menjadi ketua bersama Special ASEAN-Russia Foreign Ministers’ Meeting.
Indonesia saat ini menjadi koordinator kemitraan ASEAN-Rusia. Pertemuan ini diadakan dalam rangka memperingati HUT ke-25 Kemitraan ASEAN-Rusia.
Wacana Kunjungan Sebelumnya 2020
Sebelumnya, Presiden Rusia Vladimir Putin diperkirakan akan melawat ke Indonesia pada "awal tahun depan (2020)" atau bertepatan dengan 70 tahun perayaan hubungan diplomatik RI-Rusia, jelas seorang diplomat top Rusia.
Pada tahun perayaan itu, Jakarta dan Moskow juga akan mendeklarasikan platform kemitraan strategis (strategic partnership) RI-Rusia pada 2020 --efektif meningkatkan level hubungan diplomatik kedua negara sejak 2003.
Kemitraan itu akan diteken langsung oleh kepala pemerintahan kedua negara, Presiden Joko Widodo dan Presiden Vladimir Putin.
"Kami menyiapkan paket-paket dokumen perjanjian atau memorandum penting, tapi belum bisa diumumkan secara detail karena kami masih mengerjakannya hingga saat ini," kata Lyudmila Vorobieva, Duta Besar Rusia untuk Indonesia di Jakarta, Rabu 4 September 2019.
Kendati demikian, hingga kini lawatan Vladimir Putin belum terealisasi.
Advertisement